Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Pelatih Indra Sjafri. (ANTARA FOTO/Fauzan/am.)

Piala Presiden kembali digelar tahun ini, dan atmosfernya bakal terasa berbeda. Bukan hanya karena format dan tim peserta yang mengalami penyegaran, tetapi juga karena hadirnya dua tim luar negeri yang membawa warna baru dalam persaingan.

Mereka adalah Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand yang dipastikan ambil bagian. Kehadiran dua tim ini membuat turnamen pramusim bergengsi itu lebih dari sekadar agenda pemanasan, tetapi juga sebagai ajang pengujian kualitas sejati.

Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri pun menyambut antusias format baru ini. Menurutnya, masuknya tim luar negeri bisa menjadi kesempatan bagi para pemain Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan mengukur level permainan mereka di pentas internasional.

"Saya pikir ini akan meningkatkan kualitas pertandingan di Piala Presiden nanti karena adanya tim luar negeri," ujar Indra sebagaimana menyadur Antara News, Kamis (26/6/2025).

Menurutnya, Piala Presiden lebih dari sekadar kompetisi domestik. Turnamen tersebut dinilai sebAgai wadah belajar, tumbuh, dan membandingkan diri langsung dengan pemain dari luar yang memiliki kultur permainan berbeda.

Enam tim akan berlaga dalam edisi ketujuh Piala Presiden tahun ini. Grup A diisi oleh Liga Indonesia All Star, Arema FC, dan Oxford United. Sementara Grup B dihuni oleh Persib Bandung, Dewa United, dan Port FC.

Laga perdana akan digelar 6 Juli di Stadion Si Jalak Harupat, mempertemukan Persib Bandung melawan Port FC. Malam harinya, laga pembuka antara Oxford United dan Liga Indonesia All Star berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Ajang pra-musim itu tidak hanya menjadi ajang gengsi, tetapi juga digelar secara profesional. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp11,5 miliar, menjadikannya salah satu turnamen pramusim paling bergengsi di Asia Tenggara.

Juara akan diberi hadiah fantastis hingga Rp5,5 miliar, sementara runner-up mendapat Rp3 miliar. Peringkat ketiga dan keempat masing-masing akan menerima Rp2 miliar dan Rp1 miliar.

“Panitia sudah mempromosikan cukup masif. Saya harap masyarakat akan berbondong-bondong menonton langsung saat pembukaan,” harap Indra.

Ajang ini juga bisa menjadi parameter awal kekuatan tim-tim Liga 1 jelang musim baru. Khususnya untuk Arema FC dan Persib Bandung yang membawa status juara dan runner-up musim lalu.

Namun lebih dari itu, Piala Presiden 2025 penting sebagai pemicu semangat dan mental bertanding, terutama bagi para pemain muda yang ingin mencuri perhatian pelatih tim nasional.

Indra Sjafri dan Jejak Karier Sebagai Pelatih Timnas

Optimisme yang disampaikan Indra Sjafri tentu bukan sekadar retorika. Ia adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia.

Namanya mulai mencuat saat membawa Timnas U-19 juara Piala AFF 2013, lalu berlanjut dengan prestasi juara Piala AFF U-22 2019, medali emas SEA Games 2023, dan terakhir membawa Timnas U-19 juara Piala AFF 2024.

Filosofi sepak bolanya menekankan penguasaan bola dan menyerang ala anak Indonesia. Menurutnya, itulah gaya bermain paling cocok ketimbang sekadar meniru model negara lain.

Ia turut dikenal sebagai pelatih yang membangun tim dari akar, merangkul bakat dari pelosok, dan berani memberi kesempatan pada pemain muda tanpa pandang bulu.

Namun tak selamanya perjalanan mulus. Pada Piala Asia U-20 2025, Indra gagal membawa tim lolos ke Piala Dunia U-20. Posisi pelatih utama pun diganti, walau ia tetap dipertahankan dalam struktur PSSI.

Piala Presiden 2025 hadir dengan format segar dan partisipasi tim luar negeri yang memberi warna kompetitif baru. Indra Sjafri optimis turnamen ini akan menjadi panggung pembuktian bagi pemain lokal, sekaligus batu loncatan menuju standar permainan internasional.

Rana Fayola R.