Hubungan antara Jorge Martin dan Aprilia saat ini memang tengah berada di ujung tanduk. Konflik internal yang terjadi belakangan membuat masa depan pembalap asal Spanyol itu bersama tim Italia tersebut semakin tidak menentu.
Di tengah situasi tersebut, spekulasi mengenai kepindahan Martin ke Honda pun mulai berembus kencang. Banyak pihak menilai Honda merupakan opsi realistis bagi Martin untuk melanjutkan kariernya, terlebih dengan kehadiran Aleix Espargaro di sana.
Sahabat dekat Martin itu kini menjabat sebagai pembalap penguji Honda, dan kedekatan mereka bisa menjadi faktor penentu yang mempermudah proses adaptasi Martin apabila benar-benar memilih pindah.
Walau demikian, muncul pertanyaan besar, apakah Honda benar-benar membuka pintu untuk menampung Martin? Sampai sekarang, tim pabrikan asal Jepang tersebut belum memberikan sinyal yang jelas terkait potensi perekrutan Martin.
Mereka cenderung berhati-hati dalam mengambil langkah, terutama karena sang pembalap masih terikat kontrak dengan Aprilia. Honda juga memiliki kebiasaan untuk tidak membicarakan negosiasi dengan pembalap yang statusnya belum sepenuhnya bebas.
Alberto Puig, selaku manajer tim, memilih menunggu perkembangan yang terjadi antara Martin dan Aprilia sebelum menentukan arah perekrutan.
Di sisi lain, melansir dari laman MotoGP News, majanemen tertinggi Honda tampaknya tidak terlalu senang karena mereka ikut terseret ke dalam masalah Martin dan Aprilia.
Bagi Honda, keputusan Martin dan Aprilia akan menjadi kunci. Apabila hubungan keduanya benar-benar berakhir buruk, bukan tidak mungkin Honda akan segera bergerak cepat.
Satu hal lagi yang menimbulkan pertanyaan, setelah mengetahui bagaimana sikap Jorge Martin akhir-akhir ini yang tampak 'merugikan' Aprilia. Apakah Honda benar-benar mau menerimanya?
Seperti yang kita ketahui, Jorge Martin memutuskan untuk bergabung dengan Aprilia pada pertengahan tahun lalu, setelah mengetahui bahwa dirinya masih menjadi opsi tak pasti untuk Ducati pabrikan.
Sebagai pembalap tercepat di grid tahun 2023 dan 2024, Martin mengincar kursi pabrikan Ducati untuk tahun 2025 ini. Namun sayangnya, rencana itu bersamaan dengan bangkitnya Marc Marquez bersama Gresini tahun lalu.
Ditambah lagi, Enea Bastianini, yang saat itu masih menghuni kursi Ducati merah, juga tampil sangat bagus untuk mempertahankan posisinya.
Ducati pun berada di persimpangan jalan, tapi pilihan mereka tampak mengerucut kepada Marquez dan Martin. Belum sampai Ducati mengambil keputusan, Martin sudah lebih dulu menandatangani kesepakatan dengan Aprilia.
Aleix Espargaro yang saat itu masih menjadi pembalap Aprilia yang baru memutuskan untuk pensiun, membawa nama Martin ke dalam Aprilia untuk menggantikan posisinya. Dan Ducati berakhir memilih Marc Marquez untuk musim ini, sementara Enea Bastianini dikontrak oleh KTM Tech3.
Sekilas, semuanya tampak berjalan mulus. Sampai pada akhirnya Martin terjebak dalam cedera parah yang mengharuskan dirinya absen dari sebagian besar seri musim 2025.
Martin kemudian meminta untuk keluar dari Aprilia pada akhir tahun ini dengan mengaktifkan klausul performa, di mana jika dia tidak kompetitif sampai GP Le Mans 2025, dia boleh keluar lebih cepat dari kontrak normal yang seharusnya usai pada akhir 2026.
Masalahnya, Martin sendiri belum pernah tampil debgan RS-GP, lantas bagaimana dia bisa memutuskan untuk mengaktifkan klausul kontrak tersebut?
Sedangkan Aprilia sudah memberi waktu untuk Martin beristirahat, menunggu sampai kondisinya pulih, bahkan sampai mengajukan kesempatan uji coba agar Martin bisa menjajal RS-GP sebelum kembali berkompetisi.
Dengan usaha yang tak sedikit ini, jelas Aprilia tidak mengiyakan keinginan Martin dan tetap bersikeras mempertahankan kesepakatan tersebut.
Hingga saat ini belum ada kejelasan tentang kontrak keduanya, tapi jika Honda benar menjadi pelabuhan Martin berikutnya, apakah itu sebuah jalan keluar yang terbaik mengingat sikap Jorge Martin yabg seperti ini?
Apalagi, Honda saat ini masih berjuang keras untuk bisa meningkatkan performa yang jauh tertinggal. Sedangkan performa Aprilia jauh lebih baik, dengan meraih 3 podium dan 1 kemenangan bersama Marco Bezzecchi.
Menarik untuk mengetahui kabar berikutnya, kita tunggu saja keputusan dari Aprilia dan Jorge Martin terkait masa depan mereka.
Baca Juga
-
Komentari Penampilan Pembalapnya, Gigi Dall'Igna Kecewa pada Pecco Bagnaia
-
MotoGP Austria 2025: Marc Marquez Mujur, Marco Bezzecchi Mundur
-
Finis di Podium Lagi, Pedro Acosta Ingin Nikmati Momen Seperti Ini
-
Alami Start Buruk, Pecco Bagnaia Merasa Ada yang Ganjal Sejak Awal
-
De Javu, Jorge Martin Senang Bisa Salip Pecco Bagnaia Lagi
Artikel Terkait
-
Daftar Harga Vespa Matik Terbaru, Termurah Masih Rp 45 Juta
-
Update Harga Honda Scoopy Juli 2025: Makin Stylish, Berapa Harganya Sekarang?
-
5 Pilihan Motor Bekas Matic Nyaman Cuma 5 Jutaan: Cocok untuk Cewek Stylish, Perawatan Gampang
-
Tak Hanya Pecco Bagnaia, Fabio Diggia Pun Merasa Motor GP25 Bermasalah
-
5 Mobil Bekas Termurah Mazda: Umur 10 Tahun, Mulai Rp100 Jutaan, Brio Menepi Dulu
Hobi
-
Apresiasi Erick Thohir untuk Sumatera Utara Usai Sukses Gelar Piala Kemerdekaan 2025
-
Maarten Paes Cedera dan Tak Bisa Bela Timnas, 4 Pemain Ini Siap Gantikan!
-
Persijap Jepara Kantongi Tiga Poin, Mario Lemos Soroti Torehan Kartu Kuning
-
Komentari Penampilan Pembalapnya, Gigi Dall'Igna Kecewa pada Pecco Bagnaia
-
BRI Super League: Jordi Amat Puji Solidaritas Lini Belakang Persija Jakarta
Terkini
-
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - Infinity Castle: Awal dari Akhir Perjalanan Tanjiro Kamado
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
-
Ceria dan Penuh Energi, NCT Wish Siap Warnai Dunia Lewat Lagu Baru 'Color'
-
OOTD Gaeul IVE: 4 Gaya Kasual yang Fleksibel Buat Segala Momen