Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Desyta Rina Marta Guritno
Alex Marquez (Instagram/@alexmarquez73)

Keberuntungan tampaknya tidak berpihak pada Alex Marquez saat tampil di Grand Prix Ceko 2025 kemarin. Berbanding terbalik dengan Sang Kakak, Marc Marquez, yang berhasil meraih hasil fantastis pada balapan tersebut, Alex justru mengalami akhir pekan yang sangat mengecewakan, dimulai sejak sesi sprint race.

Memulai balapan singkat itu dari posisi keenam, Alex sempat berharap bisa menembus zona lima besar. Namun, yang terjadi justru di luar perkiraannya. Alex menyelesaikan sprint race di urutan ke-17, menjadikannya catatan terburuk dalam balapan sprint sepanjang musim ini.

Usai balapan, Alex menceritakan satu momen yang cukup mengganggunya. Rupanya, saat ia memasuki kotak grid setelah menyelesaikan warm up lap, terdapat pelindung visor milik Marc Marquez yang jatuh di kotak gridnya.

Hal tersebut sedikit mengacaukan fokusnya di detik-detik terakhir sebelum lampu start padam. Dari tayangan ulang, terlihat Alex seperti kehilangan keseimbangan saat baru melewati beberapa tikungan pertama, membuatnya melorot ke barisan belakang.

Di momen yang sama, ia juga sempat bersenggolan dengan rekan setimnya, Fermin Aldeguer, meskipun keduanya masih bisa melanjutkan balapan tanpa mengalami kecelakaan.

"Tidak jelas bagi saya apa yang terjadi di awal. Saya 'bertarung' dengan sobekan dan itu milik Marc (Marquez). Saya mendorongnya, tapi bagian belakangnya masih melenceng," ujar Alex, dilansir dari laman Crash.

Peristiwa ini sejatinya pernah terjadi musim lalu, tepatnya di GP Australia, dan dialami oleh Marc Marquez sendiri. Jelang balapan dimulai, Marc membuang pelindung kaca miliknya ke bawah.

Dia sempat ingin membuang sobekan tersebut, tapi benda itu terbang ke bawah ban belakang Marc. Marc sendiri tampak tak sempat mempedulikan sampahnya dan harus fokus dengan lampu yang menjadi tanda mulainya balapan. Akibatnya, ban belakangnya tergelincir dan start-nya menjadi tidak mulus, sama persis seperti yang dialami Alex.

Malangnya, penderitaan Alex tidak berhenti di sprint race. Saat menjalani balapan utama pada hari Minggu, harapannya untuk menebus hasil buruk di sprint race, pupus.

Setelah sesi sprint yang sulit, dia berharap bisa bersaing di grup depan. Namun, pada lap kedua, Alex mengalami crash. Dari sudut pandang penonton, ia terlihat berusaha menyalip Joan Mir di sisi luar dan terpeleset hingga menabrak motor Joan Mir yang sedang berada di racing line normal. Insiden tersebut memaksa keduanya gagal melanjutkan balapan lebih awal.

Setelah kejadian itu, Alex langsung mengakui kesalahannya dan merasa bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa dirinya dan Mir.

"Ketika Anda melakukan kesalahan, Anda harus menerima semuanya. Saya hanya mencoba menghitung langkah untuk putaran berikutnya, jadi saya mencoba melaju setengah jalan. Saya terlalu dalam dan kehilangan bagian depan, menyebabkan dia (Joan Mir) jatuh. Saya minta maaf kepada dia dan timnya," kata Alex.

Di samping itu, dia menyadari bahwa situasi sulit ini disebabkan oleh sesi kualifikasi yang buruk, di mana dia hanya bisa mengamankan P6.

"Ini adalah akhir pekan yang memberi pelajaran untuk masa depan. Saat kami memulai dari belakang, kami harus tenang. Memang benar kami tidak terbiasa mulai dari posisi belakang. Hari ini saya tidak (melakukan sesuatu) di momen yang tepat," tambahnya.

Atas tindakannya tersebut, pihak race direction menjatuhkan hukuman long lap penalty yang akan ia jalani pada seri berikutnya di GP Austria.

Hukuman ini mungkin menambah beban pada pundak Alex karena setelah beberapa race yang buruk, ia pasti ingin segera bangkit dan menunjukkan performa yang lebih baik, terutama untuk mengejar ketertinggalan dari Marc Marquez yang mencapai 120 angka di klasemen sementara.

Desyta Rina Marta Guritno