Musim 2025 menjadi titik terang bagi Honda setelah hasil mengecewakan yang mereka alami beberapa tahun belakangan. Meski belum sepenuhnya lepas dari berbagai masalah teknis dan performa yang tidak konsisten, pabrikan asal Jepang ini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang patut diapresiasi.
Dibandingkan dengan musim 2024 yang nyaris tanpa pencapaian berarti, tahun ini Honda setidaknya sudah bisa mencicipi kembali rasa kemenangan dan naik podium di ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini.
Salah satu momen paling berkesan bagi Honda musim ini terjadi di Grand Prix Prancis. Di tengah kondisi balapan yang tidak menentu akibat perubahan cuaca yang ekstrem, Johann Zarco, pembalap dari tim satelit LCR Honda, mampu tampil gemilang.
Berbekal strategi yang cermat dan kepiawaian membaca situasi balapan, Zarco berhasil keluar sebagai pemenang, mengukir kemenangan perdana Honda musim ini. Keberhasilan ini menjadi semacam pelepas dahaga setelah lama tak merasakan manisnya kemenangan di kelas utama MotoGP.
Tak berhenti sampai di situ, Zarco kembali menunjukkan kualitasnya dengan meraih podium di Grand Prix Inggris. Hasil ini semakin memperkuat citra Honda sebagai tim yang tengah bangkit.
Banyak pihak mulai melirik kembali potensi Honda, bahkan saking baiknya performa mereka, banyak yang berspekulasi bahwa pabrikan satu ini tengah membidik Jorge Martin, salah satu pembalap dari tim Aprilia, untuk direkrut ke dalam skuad mereka.
Rumor ini muncul setelah Martin dan Aprilia sempat terlibat ketegangan yang memunculkan peluang bagi Honda untuk masuk dan menawarkan jalan keluar bagi Sang Pembalap. Kendati demikian, ini hanyalah sebatas rumor. Martin tetap berada di Aprilia dan Honda sendiri juga tidak berniat merekrut pembalap yang masih terikat kontrak dengan tim lain.
Namun, di balik semua pencapaian tersebut, Honda juga menyadari bahwa mereka belum berada di titik stabil. Konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dalam beberapa seri, performa motor masih terlihat naik turun dan belum cukup solid untuk bersaing di papan atas setiap pekannya.
Menghadapi tantangan tersebut, kepala tim Honda, Alberto Puig, telah menyusun langkah strategis jangka menengah. Salah satunya adalah dengan memperkuat tim teknis mereka. Saat ini, pengembangan motor Honda didampingi oleh Romano Albesiano, sosok berpengalaman yang sebelumnya merupakan bagian dari tim Aprilia.
Keberadaan Albesiano adalah bagian dari upaya Honda untuk menghadirkan pendekatan baru yang lebih modern dan berani dalam mengembangkan motor, terutama melalui sudut pandang teknis Eropa yang lebih progresif.
Namun, menyadari bahwa beban pengembangan tidak bisa ditanggung oleh satu orang saja, Honda kabarnya telah mendekati Kurt Trieb, kepala mesin dari KTM yang dikenal sebagai otak di balik kecepatan motor mereka. Kehadiran Trieb diyakini akan menambah kekuatan teknis Honda, khususnya dalam hal efisiensi tenaga mesin dan daya saing dalam kondisi balapan yang semakin ketat.
Alberto Puig sendiri mengakui bahwa membenahi performa motor Honda bukanlah perkara mudah. Ia menyebut perlu waktu, riset yang dalam, serta kerja sama yang kuat.
"Kami memang membutuhkan waktu, tapi Honda adalah perusahaan yang jika Anda menetapkan target, biasanya Anda akan sampai di sana. Tidak mudah bagi seseorang untuk datang ke perusahaan seperti Honda dan mengubah sesuatu dalam lima atau sepuluh menit," ujar Puig, dilansir dari laman Crash.
Namun, yang membuat Honda berbeda musim ini adalah keseriusan mereka melakukan terobosan, tidak hanya dari basis mereka di Jepang, tetapi juga melalui inisiatif pengembangan yang aktif dilakukan di Eropa.
"Kami sedang melakukan banyak upaya, tidak hanya di Jepang, tapi juga di Eropa, untuk menciptakan pengembangan baru, untuk dinamika kendaraan. Romano tidak akan sendirian dan kami bahkan berencana untuk mengajak orang-orang baru untuk bergabung," tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Honda mulai membuat peningkatan yang lebih besar lagi dan siap melangkah lebih agresif untuk kembali ke papan atas MotoGP. Menurut kamu, bagaimana progres Honda sejauh ini sampai bisa meraih kemenangan dan podium?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tak Terkejar di Awal Musim, Marc Marquez Akan Gaspol di 10 Balapan Terakhir
-
Mengenal Andrea Dovisiozo, Aktor Penting yang Mengiringi Kesuksesan Ducati
-
4 Pole Position tapi Tak Pernah Menang, Fabio Quartararo Risih Dikritik
-
Koleksi 5 Podium, Charles Leclerc Lebih Baik Dibandingkan Lewis Hamilton?
-
Motor GP25 Tak Sempurna Jadi Alasan Ducati Rekrut Marc Marquez, Benarkah?
Artikel Terkait
-
Tak Terkejar di Awal Musim, Marc Marquez Akan Gaspol di 10 Balapan Terakhir
-
Mengenal Andrea Dovisiozo, Aktor Penting yang Mengiringi Kesuksesan Ducati
-
4 Pole Position tapi Tak Pernah Menang, Fabio Quartararo Risih Dikritik
-
Motor GP25 Tak Sempurna Jadi Alasan Ducati Rekrut Marc Marquez, Benarkah?
-
Pecco Bagnaia Minta MotoGP Tetap Masukkan 'Sirkuit Klasik' dalam Kalender
Hobi
-
Piala AFF U-23, Timnas Indonesia dan Sikap Tinggi Hati PSSI yang Kini Berbuah Menyakitkan
-
BRI Super League: Persita Tangerang Menang Uji Coba, Ini Kata Carlos Pena
-
BRI Super League: Rekrut Gala Pagamo, PSM Makassar Jaga Tradisi Ortbitkan Pemain Muda
-
Timnas Indonesia U-23 Dikritik Legenda Sepak Bola, Mentalitas Jadi Sorotan?
-
Tak Terkejar di Awal Musim, Marc Marquez Akan Gaspol di 10 Balapan Terakhir
Terkini
-
Ulasan Film Doti: Tumbal Ilmu Hitam, Horor dengan Sentuhan Budaya Lokal
-
Sinopsis Biao Mei Wan Fu, Drama China Terbaru Song Zu Er dan Chen Xin Hai
-
Desa, Benteng Terakhir saat Negara Bingung Arah
-
4 Ide Outfit Hangout ala Gracia JKT48, Tampil Kasual nan Trendi!
-
4 Cleanser Murah Panthenol, Aman untuk Kulit Sensitif dan Jaga Skin Barrier