Jadwal MotoGP untuk musim 2026 telah resmi diumumkan dan membawa sejumlah perubahan menarik yang menjadi perhatian banyak pihak, mulai dari penggemar, tim, hingga para pembalap. Total akan ada 22 seri yang digelar sepanjang musim, jumlah yang sama seperti tahun ini.
Namun, yang membuat musim depan terasa lebih menarik adalah kehadiran satu sirkuit baru yang masuk dalam kalender, yaitu Grand Prix Brasil yang akan dilangsungkan di Sirkuit Ayrton Senna. Kehadiran GP Brasil ini sekaligus menggantikan Argentina yang akan absen dari kalender balap mulai musim depan.
Langkah ini merupakan bagian dari tujuan Liberty Media, pemilik baru hak komersial MotoGP, untuk memperluas cakupan global ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini.
Mereka terus mendorong perluasan ke pasar-pasar baru dengan tujuan menjangkau lebih banyak penonton. Salah satu strategimya adalah menambah jumlah seri balapan, dari yang sebelumnya 20 menjadi 22 per musim.
Namun, perubahan ini juga memicu berbagai komentar, salah satunya dari Pecco Bagnaia, pembalap Ducati sekaligus juara dunia dua kali MotoGP.
Pecco memberikan pandangannya mengenai arah baru MotoGP, Dia mengakui bahwa ekspansi ke wilayah baru seperti Brasil maupun Hungaria memberi peluang besar bagi pertumbuhan olahraga ini.
Meski begitu, Pecco juga menekankan pentingnya menjaga eksistensi sirkuit-sirkuit legendaris yang telah menjadi ikon MotoGP selama bertahun-tahun. Hal ini didukung dengan antusias penonton dan pembalap saat MotoGP kembali ke Sirkuit Brno, Ceko, pekan lalu setelah 5 tahun vakum.
"Saya pikir benar bahwa (trek klasik) itu wajib," ujar Pecco, dilansir dari laman Crash.
Menurutnya, lintasan klasik seperti Jerez di Spanyol, Mugello di Italia, serta Assen di Belanda adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas MotoGP. Ia meyakini bahwa trek-trek tersebut memiliki daya tarik dan nilai historis yang tidak bisa digantikan oleh lintasan-lintasan baru.
Selain itu, karakteristik teknis dan tantangan yang ditawarkan oleh sirkuit-sirkuit tersebut membuatnya tetap menjadi favorit banyak pembalap hingga saat ini. Bagi penggemar pun, menyaksikan balapan di arena klasik membawa nuansa nostalgia yang kuat.
Namun demikian, Pecco juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan standar keselamatan di beberapa trek klasik tersebut. Ia menyebut bahwa ada beberapa sirkuit warisan lama yang belum sepenuhnya memenuhi standar keselamatan.
Ia pun berharap Dorna, sebagai penyelenggara utama MotoGP, dapat memberikan perhatian lebih serius dalam melakukan pembaruan atau perbaikan terhadap aspek keselamatan, tanpa mengubah esensi dari trek tersebut.
Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat MotoGP adalah olahraga yang menomorsatukan keselamatan, demi keamanan pembalap-pembalap yang berkompetisi.
"Tapi saya rasa trek juga harus fokus pada pengembangan keselamatan, karena ada trek yang bagi saya wajib, seperti Jerez, di mana keselamatannya tidak terlalu tinggi, seperti di tikungan empat dan tujuh, di mana jika Anda terjatuh di sana, kami melihat Alex Rins dan Franco Morbidelli tiba dengan sangat cepat di air fence. Atau di Mugello dan Barcelona di mana tingkat cengkeramannya sangat rendah. Jadi, saya pikir kita punya beberapa jalur wajib yang keselamatannya perlu ditingkatkan," tambahnya.
MotoGP 2026 tampaknya akan menjadi musim penuh warna, di mana terdapat perpaduan antara sirkuit baru dan klasik yang memberikan pertunjukan menarik bagi penonton, serta balapan yang menantang bagi para pembalap.
Di tengah perubahan yang terus terjadi, suara para pembalap seperti Bagnaia menjadi pengingat bahwa kemajuan atau perubahan di MotoGP tetap perlu dibarengi dengan mempertimbangkan pendapat dari pembalap dan tim, karena bagaimanapun mereka lah yang akan terjun langsung dalam kompetisi dan di lintasan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
Tech3 Bawa Dua Kabar Bahagia, Herve Poncharal Tenang Sambut Jeda Paruh Musim
-
Marco Bezzecchi Akui Kehebatan Marc Marquez: Dia Cepat di Lintasan Manapun
-
Banyak Jasa, Franco Morbidelli Ucapkan Terima Kasih pada Rossi dan Marquez
-
Bak Bumi dan Langit, Alex Rins Lebih Menderita daripada Fabio Quartararo
-
Ambisius! Bos Aprilia Yakin Bisa Kalahkan Marc Marquez di Paruh Kedua Musim
Hobi
-
Dua Bulan Aman, Aura Kartu Kuning Justin Hubner Akhirnya Muncul Lagi!
-
Nova Arianto Bawa Empat Pemain Diaspora, Timnas Indonesia U-17 Makin Solid?
-
Kepada FIFA, Bintang Timnas Indonesia U-17 Ungkap 2 Nama yang Jadi Inspirasinya Bermain Bola
-
Jadi Kunci Permainan Timnas Indonesia U-17, Ini Kelebihan Evandra Florasta Menurut FIFA
-
Lawan Tim Berkelas Dunia, Bagaimana Kata Pemain Bintang Timnas Indonesia U-17?
Terkini
-
Demi Mental Health Anak, Masayu Anastasia dan Lembu Kompak Meski Berpisah
-
3 Pilihan Antiperspirant Andalan untuk Nonton Konser, Bye-Bye Ketiak Basah!
-
5 Film Horor Terbaik Sepanjang Masa Versi Rotten Tomatoes, Siap Uji Nyali?
-
Status Onad Dikonfirmasi Polisi, Bisa Bebas dari Ancaman Penjara?
-
Review Film Maju Serem Mundur Horor: Sajian Tawa dan Horor dalam Satu Paket