Setelah bergelut dengan benang kusut terkait dengan saga transfer yang melibatkannya, kapten Timnas Indonesia akhirnya mendapatkan klub baru untuk musim mendatang. Sepertimana diketahui bersama, pemain belakang milik Timnas Indonesia tersebut akhirnya memilih untuk bergabung bersama klub promosi Liga Italia Serie A, Sassuolo.
Laman transfermarkt menuliskan, center back berusia 25 tahun tersebut resmi berpindah klub dari Venezia ke Sassuolo pada 9 Agustus 2025 lalu, dan akan bertahan di klub setidaknya dalam empat musim mendatang. Menurut data dari laman yang sama, kebersamaan yang mengikat antara Jay Idzes dengan tim berjersey kebesaran Hijau-Hitam tersebut akan berlaku hingga 30 Juni 2029.
Sejatinya, kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo sendiri membuat sang pemain akan mendapatkan banyak rival untuk memperebutkan satu tempat di sentral lini tengah klub barunya tersebut. Bagaimana tidak, berdasarkan data yang ada di laman transfermarkt, setidaknya ada 7 pemain yang memiliki posisi serupa dengan mantan pemain Go Ahead Eagles tersebut.
Namun demikian, tentunya masih ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh Jay Idzes di mana hal tersebut membuat dirinya bisa saja menjadi andalan di Sassuolo, meskipun harus bersaing dengan banyak nama di klub barunya tersebut.
Apa sajakah itu? Mari kita bahas bersama!
1. Memiliki Pengalaman di Liga Italia Serie A yang Lebih Baik
Tak bisa dipungkiri, jika dibandingkan dengan tujuh pemain lain yang berposisi sebagai center back di Sassuolo, Jay Idzes untuk saat ini memiliki pengalaman yang palin baik dalam hal bertarung di Liga Italia Serie A.
Para center back lainnya seperti Cas Odenthal, Ruan, Kevin Miranda, Filippo Romagna, dan Tarik Mumaremovic merupakan alumni Liga Italia Serie B musim lalu. Sementara Fali Cande yang datang ke Sassuolo berbarengan dengan Jay Idzes, hanya merasakan setengah musim saja bermain di kompetisi kasta tertinggi Negeri Pizza tersebut.
Sehingga, jika dilihat dari pengalaman bermain di kasta yang lebih tinggi, Jay Idzes dan Sebastian Walukiewich menjadi yang terdepan mengingat keduanya merupakan fresh graduate dari kompetisi level tertinggi di Italia musim lalu.
2. Gap Usia dengan para Rival yang Tak Terlalu Jauh
Hal kedua yang membuat Jay Idzes berpotensi untuk menjadi andalan di klub barunya adalah karena para pesaing yang ada, memiliki rentangan waktu yang relatif seimbang dengan dirinya. Imbasnya, gap atau jarak kualitas di antara mereka pun tak akan terpaut terlalu jauh.
Dilansir oleh laman transfermarkt, para center back yang dimiliki oleh Sassuolo saat ini memiliki rentangan usia di angka 22 untuk yang termuda, dan 28 tahun untuk yang paling tua, sementara usia Jay Idzes saat ini, dirinya memiliki usia di tengah-tengah rentangan tersebut, yakni 25 tahun.
Dengan demikian, maka setidaknya dapat disimpulkan bahwa gap kualitas yang dimiliki oleh para pemain ini tidaklah terlalu besar jika memang ada. Dan hal itu tentu saja dapat dimanfaatkan oleh Jay Idzes untuk menghidupkan persaingan guna mendapatkan satu tempat di Sassuolo meskipun dirinya berstatus sebagai pemain baru di klub.
Terlebih lagi, sepertimana dilansir laman Suara.com (11/8/2025), Sassuolo berani untuk menebus mahal seorang Jay Idzes yang mana hal tersebut membuatnya menjadi center back termahal mereka saat ini. Dan dengan fakta tersebut, tentunya secara langsung mengindikasikan bahwa kualitas pemain yang akrab disapa dengan nama Bang Jay tersebut realtif lebih unggul jika dibandingkan dengan rekan-rekan setimnya di posisi yang sama saat ini.
Itulah dua alasan mengapa Jay Idzes bisa menjadi pilihan utama pelatih Fabio Grosso si Sassuolo musim ini. Jika dilihat-lihat, memang berat bagi seorang Jay Idzes untuk bersaing mengingat banyaknya nama di sektor center back.
Namun dengan segala kelebihan yang dimiliki olehnya, maka bukan tak mungkin keinginan pribadi bang Jay dan juga para penggemar Timnas Indonesia untuk melihat pemain kesayangannya menjadi bagian dari tim reguler Sassuolo masih terbuka sangat lebar di musim ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dua Kali Kena Kejar, Timnas Indonesia U-17 Perlu Matangkan Manajemen Pertahankan Keunggulan
-
Hati-Hati Sulthan Zaky! Liga Kamboja Tak Sepenuhnya Ramah kepada Pemain Indonesia
-
Skuat Garuda Muda, Piala Dunia U-17 dan Gelaran Piala Kemerdekaan yang Tak Tepat Kualitas
-
Pencapaian 3 Lawan Timnas U-17 di Piala Kemerdekaan 2025, Semuanya Lebih Mentereng!
-
Bukan Jordi Amat dan Rizky Ridho, Ternyata Pemain Ini yang Jadi Pemain Termahal Liga Indonesia
Artikel Terkait
-
Media Malaysia Ogah Akui Jay Idzes Bek Terbaik ASEAN, Sebut Pemain Deportivo Alaves
-
Media Italia Takjub Efek Instan Jay Idzes di Sassuolo, Followers Meledak!
-
Mengenal Kota Sassuolo, Markas Baru Jay Idzes dan Surga Wisata Sejarah di Italia
-
Serie A Liga Italia 2025/26: Transfer Jay Idzes dan Peta Kekuatan Baru
-
Debut Sassuolo, Jay Idzes Langsung Diteror Duet LukakuDe Bruyne
Hobi
-
Matthew Baker Petik Pelajaran Positif dari Hasil Imbang Kontra Tajikistan
-
Optimis Sambut MotoGP Austria 2025, Jorge Martin: Saya Lebih Siap Kali Ini!
-
Hadapi Manila Digger di ACL 2, Persib Bandung Miliki Modal Penting Jelang Laga!
-
Nova Arianto Akui Gol Telat Tajikistan Beri Pelajaran Berharga
-
Dua Kali Kena Kejar, Timnas Indonesia U-17 Perlu Matangkan Manajemen Pertahankan Keunggulan
Terkini
-
Bergenre Rock, Chanyeol EXO Ungkap Pesan Kuat di Lagu Terbaru Bertajuk Upside Down
-
Produser Beri Sinyal The Pitt Season 2 yang Akan Tayang Awal Bulan Januari 2026
-
Shrek 5 Umumkan Mundur Tayang Lagi, Jadi 30 Juni 2027 di Bioskop
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Film Pendek DREAM: Pertemuan Emosional Lisa BLACKPINK dan Kentaro Sakaghuci