Futsal bukan lagi dianggap sebagai olahraga biasa. Dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa menikmatinya dengan tujuan yang berbeda.
Ada yang sekadar menjadikannya hobi, ada yang bermain untuk menjaga kesehatan, dan tak sedikit pula yang menjadikannya jalan meraih prestasi. Kini, futsal memikul harapan besar. Karena bagi sebagian orang, ini juga termasuk prestasi.
Contohnya saat turnamen besar seperti AXIS Nation Cup. Dimana ajang ini penting bagi anak muda untuk mengasah bakat, menyalurkan kreativitas, sekaligus membangun mimpi besar. Info lengkap tentang ajang ini bisa dilihat di laman anc.axis.co.id dan axis.co.id.
Namun, sebelum kita melihat sejauh mana futsal berkembang, penting untuk menengok kembali sejarah futsal. Olahraga ini pertama kali lahir pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay, melalui inovasi seorang pelatih sepak bola asal Argentina bernama Juan Carlos Ceriani.
Kala itu, hujan deras membuat timnya tidak bisa berlatih di lapangan besar. Sehingga ia memindahkan permainan ke lapangan bola basket dalam ruangan. Dari momen sederhana inilah lahir sebuah format baru yang kini dikenal sebagai futsal.
Nama “futsal” berasal dari gabungan kata futbol (sepak bola) dan sala (ruangan). Secara harfiah, futsal berarti sepak bola dalam ruangan.
Aturan awalnya terinspirasi dari sepak bola, tapi dengan beberapa penyesuaian. Seperti misalnya, dimainkan oleh lima orang per tim, menggunakan bola berukuran lebih kecil dan berat, serta lapangan yang lebih mungil dibanding sepak bola lapangan besar.
Tak butuh waktu lama, futsal berkembang pesat di Amerika Selatan. Brasil menjadi salah satu pusat perkembangan futsal dunia.
Permainan ini cocok dimainkan di perkotaan dengan ruang terbatas, sehingga cepat diterima oleh masyarakat. Lebih dari itu, futsal di Brasil melahirkan banyak legenda sepak bola dunia.
Nama-nama besar seperti Pelé, Ronaldinho, Neymar, hingga Philippe Coutinho mengawali perjalanan mereka di lapangan futsal sebelum bersinar di sepak bola lapangan besar.
Popularitas futsal terus meningkat. Pada tahun 1974, berdirilah FIFUSA (Federation Internationale de Futebol de Salao) di Sao Paulo, Brasil, sebagai organisasi resmi futsal internasional.
Kemudian pada 1982, kejuaraan dunia futsal pertama digelar oleh FIFUSA di Brasil, dengan tuan rumah keluar sebagai juara. Ini menjadi tonggak penting dalam sejarah futsal.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1985, FIFA mengakui futsal secara resmi. Sejak saat itu, olahraga ini masuk ke dalam naungan organisasi sepak bola terbesar di dunia.
Piala Dunia Futsal pertama versi FIFA akhirnya digelar di Belanda pada 1989, menandai era baru futsal di panggung internasional. Aturan resmi pun ditetapkan, seperti ukuran lapangan 38–42 meter x 18–25 meter, bola yang lebih kecil dengan pantulan rendah, serta durasi pertandingan 2x20 menit waktu bersih.
Kini, futsal menjadi olahraga internasional dengan banyak turnamen bergengsi seperti FIFA Futsal World Cup, UEFA Futsal Euro, dan AFC Futsal Asian Cup. Negara-negara seperti Brasil, Spanyol, Iran, dan Jepang mengembangkan futsal dengan sangat serius. Bahkan, banyak klub besar dunia memiliki tim futsal profesional.
Di Indonesia, futsal mulai booming pada awal 2000-an. Liga Futsal Profesional Indonesia hadir sebagai wadah kompetisi, baik untuk putra maupun putri.
Timnas futsal Indonesia pun aktif berkompetisi di level ASEAN dan Asia, melahirkan pemain-pemain populer seperti Bambang Bayu Saptaji dan Andri Kustiawan.
Futsal juga telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak pelajar, mahasiswa, hingga pekerja menjadikan futsal sebagai cara bersenang-senang, melepaskan stres, dan menjaga kekompakan dengan teman. Bahkan, ada yang merasa “kurang” jika tidak futsal minimal sekali dalam seminggu. Arena yang lebih kecil dan permainan cepat membuat futsal penuh aksi serta mudah dinikmati siapa saja.
Selain menyenangkan, futsal terbukti bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Gerakan cepat dan intens meningkatkan kebugaran tubuh, melancarkan peredaran darah, sekaligus membantu menekan hormon stres. Tidak heran bila banyak orang menyebut futsal bukan hanya olahraga, tapi juga terapi dan bagian dari gaya hidup.
Melihat perjalanan panjangnya, dari Montevideo hingga mendunia, jelas bahwa futsal telah melampaui sekadar permainan lima lawan lima. Ia menjadi budaya, sarana pembinaan bakat, hingga harapan masa depan generasi muda. AXIS Nation Cup 2025 menjadi bukti bahwa futsal adalah panggung untuk semua, mulai dari pemain, penulis, hingga penonton. Siapa tahu, dari sejarah futsal yang panjang ini, lahir bintang baru dari Indonesia yang kelak mendunia.
Baca Juga
-
Tiap Tim Memang Punya Strategi Formasi Futsal yang Berbeda
-
Nggak Ada Alasan Nggak Olahraga, Walau Hujan Kita Masih Bisa Main Futsal
-
Ukuran Lapangan Futsalnya Sama, Tapi Cerita di Dalamnya Selalu Berbeda
-
Formasi Futsal dan Mimpi Besar Generasi Muda di Lapangan AXIS Nation Cup
-
Perlengkapan Futsal Wajib Punya, Siap Gaspol dan Kece di AXIS Nation Cup
Artikel Terkait
-
Tiap Tim Memang Punya Strategi Formasi Futsal yang Berbeda
-
Futsal Zaman Now: Ekspresi Diri, Kepribadian, dan Gaya Hidup Anak Muda
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
-
Futsal di Era Digital: Antara Eksistensi dan Alienasi
Hobi
-
Cahya Supriadi Sukses Bikin Pelatih Korea Selatan Angkat Topi
-
Fakta Mengenaskan! Jikapun Menang dari Laos, Indonesia Tetap Saja Sulit Lolos ke AFC U-23
-
Tak Ada Indonesia, Marwah Persepakbolaan Asia Tenggara di AFC U-23 Berada di Pundak 2 Tim Ini
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
Terkini
-
Banjir Bali Terparah: Bandara Terancam, Denpasar Siaga Darurat
-
Daily Style Goals: 4 Inspo Outfit ala Sophia KATSEYE yang Selalu On Point!
-
Cabut Gugatan, Paiman Raharjo Kini Bidik Roy Suryo Cs Lewat Jalur Pidana
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
Sunkiss oleh Wendy Red Velvet: Merangkul Perubahan Hidup Tanpa Rasa Takut