Sassuolo harus menerima kenyataan pahit setelah kalah 0-3 dari Como dalam laga putaran kedua Coppa Italia 2025/2026. Absennya Jay Idzes menjadi sorotan besar karena pertahanan Sassuolo terlihat begitu rapuh dan mudah ditembus oleh serangan agresif Como.
Sebagaimana dikutip dari Antara News, pertandingan sengit tersebut berlangsung di Stadion Giuseppe Sinigaglia pada Kamis (25/9/2025) dini hari WIB.
Sejak awal laga, Como yang diasuh oleh Cesc Fabregas langsung mengambil inisiatif menyerang. Baru dua menit berjalan, Jesus Rodriguez sudah berhasil membobol gawang Sassuolo lewat sepakan first-time memanfaatkan umpan tarik Anastasios Douvikas.
Gol cepat itu membuat pertahanan Sassuolo semakin goyah. Tanpa kehadiran bek utama seperti Jay Idzes, lini belakang I Neroverdi terlihat sulit mengantisipasi pergerakan lincah para penyerang Como.
Dominasi Como berlanjut pada menit ke-25. Kali ini giliran Douvikas yang menorehkan namanya di papan skor, memperbesar keunggulan menjadi 2-0. Sassuolo benar-benar kesulitan menahan laju serangan cepat yang dilancarkan tuan rumah.
Penderitaan Sassuolo makin lengkap ketika Rodriguez kembali mencetak gol keduanya pada menit ke-41. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum, dan menjadi bukti bahwa lini pertahanan tim tamu begitu mudah dimanipulasi tanpa sosok Jay Idzes.
Memasuki babak kedua, Sassuolo berusaha keluar dari tekanan. Namun, upaya mereka tidak memberikan hasil signifikan. Barisan depan terlihat kurang efektif, sementara pertahanan tetap rapuh setiap kali Como melakukan transisi cepat.
Absennya pemain penting lain seperti Domenico Berardi dan Nemanja Matic turut membuat permainan Sassuolo semakin tidak seimbang. Fabio Grosso, pelatih Sassuolo, mencoba mengandalkan pemain muda dan lapis kedua, tetapi hasilnya jauh dari harapan.
Di sisi lain, Como tampil percaya diri dan efisien dalam setiap kesempatan. Mereka berhasil menjaga keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan, sekaligus memastikan diri lolos ke babak 16 besar Coppa Italia.
Kekalahan ini jelas menjadi pukulan telak bagi Sassuolo. Tidak hanya gagal melaju ke babak berikutnya, tetapi juga memperlihatkan kelemahan besar di sektor pertahanan saat Jay Idzes absen.
Evaluasi Wajib untuk Fabio Grosso
Ketiadaan Idzes membuat struktur permainan Sassuolo terlihat tidak solid. Pertahanan yang biasanya kokoh menjadi longgar, sehingga memudahkan lawan mengeksploitasi celah. Situasi ini mempertegas pentingnya peran Idzes sebagai benteng utama di lini belakang.
Kekalahan dari Como seharusnya menjadi sinyal keras bagi pelatih Fabio Grosso. Ia perlu segera melakukan evaluasi taktik agar ketiadaan pemain kunci tidak lagi menjadi kelemahan fatal. Sassuolo harus menyiapkan pelapis yang mampu menjaga konsistensi lini pertahanan.
Selain itu, motivasi pemain juga menjadi aspek penting. Kekalahan telak seperti ini bisa memengaruhi mental tim. Grosso dituntut untuk mengubah kekalahan menjadi momentum pembelajaran, sekaligus dorongan agar tim lebih solid ke depannya.
Sassuolo masih memiliki perjalanan panjang di kompetisi domestik. Dengan perbaikan cepat dan strategi yang lebih matang, mereka masih berpeluang untuk bangkit. Kehadiran Jay Idzes dalam pertandingan-pertandingan berikutnya diharapkan mampu mengembalikan stabilitas lini belakang.
Jika evaluasi segera dilakukan, Sassuolo berpotensi kembali menunjukkan performa kompetitif. Namun, tanpa perubahan berarti, mereka bisa terus kesulitan menghadapi tim dengan serangan agresif seperti Como.
Kekalahan 0-3 dari Como menunjukkan betapa krusialnya peran Jay Idzes dalam menjaga pertahanan Sassuolo. Tanpanya, benteng belakang terasa begitu rapuh dan mudah dimanipulasi.
Kini, Fabio Grosso harus segera mencari solusi agar absennya pemain kunci tidak lagi menjadi bumerang bagi tim. Dengan evaluasi tepat dan perbaikan menyeluruh, Sassuolo masih bisa bangkit dan kembali bersaing di level tertinggi.
Baca Juga
-
Clara Shinta Mendadak Dituntut Harta Gono-gini Oleh Mantan Suami, Mengapa?
-
Nova Arianto Sebut Honduras Punya Transisi yang Baik, Garuda Muda Waspada!
-
Lawan Honduras, Timnas Indonesia U-17 Wajib Pesta Gol Demi Lolos Fase Grup?
-
Timnas U-17 Merana, Alberto Hengga Akui Pressing Brasil Jadi Ujian Berat
-
Piala Dunia U-17: Nova Arianto Ungkap Pelajaran Positif usai Dihajar Brasil
Artikel Terkait
-
Adu Hebat Kapten Timnas Indonesia, Arab dan Irak: Jay Idzes, Jalal Hassan, atau Salem Al-Dawsari?
-
Jay Idzes Menghilang, Sassuolo Dihancurkan 3 Gol Tanpa Balas di Coppa Italia Musim 2025/26
-
Blak-blakan! Direktur Venezia Bongkar Alasan Sebenarnya di Balik Transfer Jay Idzes ke Sassuolo
-
Empat Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Lagi On Fire Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Jay Idzes dan Kevin Diks, Duet Ideal untuk Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Hobi
-
Apapun yang Terjadi, Nova Arianto Tetap Layak Masuk Deretan Pelatih Lokal Terbaik!
-
Laga Lawan Honduras dan Kesempatan Terakhir Nova Arianto untuk Ukirkan Sejarah di Piala Dunia
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Nova Arianto Sebut Honduras Punya Transisi yang Baik, Garuda Muda Waspada!
-
Timnas U-17 Merana, Alberto Hengga Akui Pressing Brasil Jadi Ujian Berat
Terkini
-
Di Balik Senyum Ceria, Tiara Andini Ternyata Sembunyikan Rasa Trauma
-
Clara Shinta Mendadak Dituntut Harta Gono-gini Oleh Mantan Suami, Mengapa?
-
Trailer A Man on the Inside Season 2 Rilis, Usut Kasus Pemerasan di Kampus
-
Marsinah Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan 2025
-
Viral! Rose BLACKPINK Santap Nasi Goreng dan Sate, Bikin Blink Makin Gemas