Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Lebanon di FIFA matchday bulan September 2025 (PSSI)
M. Fuad S. T.

Pekan kedua bulan Oktober akan menjadi waktu-waktu penentuan bagi Timnas Indonesia untuk mewujudkan mimpi Piala Dunia mereka.

Seperti yang telah dirilis oleh laman jadwal AFC maupun FIFA, pada tanggal 8 dan 12 Oktober mendatang, Pasukan Merah Putih akan berjibaku melawan dua kekuatan favorit dalam persepakbolaan benua Asia, yakni Arab Saudi dan Irak untuk memperebutkan satu tiket otomatis ke putaran final Piala Dunia tahun depan.

Jika dianalisis lebih mendalam, perjalanan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 mendatang sejatinya memiliki beragam jalan. Namun jika kita petakan, ada dua skema kelolosan yang sudah pasti akan menjamin langkah mereka ke turnamen sepak bola paling akbar sejagat-raya tersebut.

Penasaran bagaimana skema kelolosannya? Mari kita bahas bersama!

1. Skema 1: Memenangi Semua Laga

Dengan melakukan dua pertandingan di ronde keempat nanti, skema pertama yang sudah pasti akan menjamin kelolosan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 mendatang adalah dengan memenangi dua pertarungan yang sudah dijadwalkan.

Jika Indonesia menang saat berduel melawan Arab Saudi maupun Irak, maka sudah pasti mereka akan menjadi pemuncak klasemen akhir grup B, dan sudah tak lagi terpengaruh dengan hasil yang didapatkan oleh dua rivalnya tersebut.

Jadi, meskipun di laga lainnya yang mempertemukan antara Arab Saudi dan Irak salah satu di antara mereka berhasil menang dengan selisih banyak gol sekalipun, hal itu tak akan membuat posisi Indonesia di puncak klasemen akhir akan goyah.

2. Skema 2: Menang Satu Kali dan Imbang Satu Kali

Selain memenangi seluruh pertandingan yang akan dijalani, skema kedua ini juga bisa menjadi jalan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia tahun depan.

Jika di skema pertama Indonesia harus memenangi seluruh pertandingan yang dimainkan, maka untuk skema kedua ini, Timnas Indonesia hanya butuh memenangi satu laga, sementara satu laga lainnya mereka cukup bermain imbang.

Nantinya, dengan skema kedua ini, Timnas Indonesia akan memiliki 4 poin di klasemen akhir. Namun sayangnya, untuk skema kedua ini ternyata cukup mengundang resiko.

Pasalnya, agar Indonesia bisa lolos dengan nyaman, maka mereka berharap pada pertandingan lain yang mempertemukan antara Arab Saudi melawan Irak, nantinya laga tersebut dimenangi oleh timn yang dikalahkan oleh Indonesia.

Dengan demikian, maka nantinya tim peringkat kedua hanya akan memiliki 3 poin. Adapun jika laga antara Arab Saudi melawan Irak dimenangi oleh tim yang bermain imbang melawan Indonesia, maka akan sangat mungkin penentuan tim teratas di klasemen akhir akan berbasiskan pada selisih atau produktifitas gol.

Dan jika hal itu terjadi, maka Timnas Indonesia bisa saja terpeleset ke peringkat kedua.

Jika melihat skema-skema yang coba disimulasikan seperti ini, yang paling aman tentunya skema yang pertama. Namun jika dilihat dari sisi kenyataan, kira-kira yang paling realistis yang mana nih dari dua skema tersebut?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS