Sekar Anindyah Lamase | e. kusuma .n
Gregoria Mariska Tunjung (dok. PBSI)
e. kusuma .n

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tengah mengalami penurunan performa di sederet turnamen pasca comeback setelah didiagnosis alami vertigo beberapa waktu lalu. Bahkan Grego sempat menepi sejenak demi pemulihan kesehatan.

Agenda jadwal turnamen yang seharusnya diikuti pun harus di-cancel. Bahkan Jorji sempat harus mundur meski sudah berangkat ke China Masters karena vertigonya tiba-tiba kambuh saat latihan.

Sempat comeback dan menjalani turnamen kembali, sayangnya performa Jorji belum stabil dan terbilang menurun. Bukan hanya vertigo, istri Mikha Angelo tersebut juga harus berjuang melawan diri sendiri demi kembalikan performa terbaiknya.

Dalam lima turnamen yang diikuti selama tiga bulan terakhir, capaian terbaik hanya sampai perempat final China Open 2025. Saat ditemui awak media di Pelatnas PBSI pada Rabu (5/11/2025), Grego menyampaikan jeda turnamen dan kurangnya latihan intensif cukup banyak mempengaruhi performanya.

“Kalau dibilang pengaruh bisa dibilang cukup pengaruh (on-off ikut turnamen) karena waktu itu aku sama sekali enggak bisa latihan intensif juga,” jelas Gregoria.

Lebih lanjut Gregoria juga mengatakan kalau masih merasa belum maksimal saat turun tanding meski kondisi fisiknya sudah semakin membaik.

“Pas mulai pun aku rasa aku cukup berjaga-jaga gitu dan masih suka kambuh juga kan. Jadi kadang ada beberapa hal yang aku merasa belum aku bisa maksimalkan gitu karena mungkin ada takutnya gitu. Walaupun makin hari puji Tuhan makin membaik ya,” tambah peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 tersebut.

Kurang Latihan Intensif Pengaruhi Performa Secara Menyeluruh

Jorji juga menyampaikan kalau jeda off turnamen yang cukup lama selama pemulihan kesehatan akibat vertigo membuat fisiknya mengalami perubahan dan berpengaruh ke pola permainan juga feeling.

"Tapi kemarin kan benar-benar off banget kan. Jadi untuk mulainya pun aku kayak harus mengejarnya tuh enggak cuma fisik saja tapi pola permainanku, pukulanku. Pastinya kan kalau lama enggak pegang raket atau apa berpengaruh gitu juga ke feeling. Bahkan kepercayaan diri menerapkan pola yang tadinya aku bisa kuasai," jelas Jorji.

Terkait jalannya pertandingan yang belum maksimal, Grego menyadari kalau sering buang-buang poin dan terpengaruh pola permainan lawan.

"Aku terlalu gampang untuk buang poin dan saat polanya lawanku enggak masuk atau pola lawan masuk ke aku, aku kayak gampang banget untuk panik gitu sih,” jelasnya lebih lanjut.

Bahkan kondisi dan situasi ini membuat Gregoria kehilangan target pribadinya hingga merasa harus melawan diri sendiri dulu jika ingin tampil maksimal.

“Kayak aku berharap menargetkan diriku bisa main bagus atau bisa menang, tapi jadi kayak terlalu banyak yang dipikirin, sampai pas main pun aku jadinya enggak ke permainan kayak malah ke hasil gitu aku rasa. Iya (kayak lagi melawan diri sendiri) karena kemarin pas sakit apa pun bingung gitu," tutur Jorji soal kendala yang dihadapi saat ini.

Jadwal Turnamen Akhir Tahun Gregoria Mariska Tunjung

Meski sedang alami penurunan performa, tapi Gregoria Mariska Tunjung tetap berharap bisa memperbaiki kendala dan bermain lebih baik lagi ke depan. Terdekat, jadwal turnamen Jorji akan ada Kumamoto Japan Masters dan Australia Open 2025.

"Targetnya pertama tentu sehat. Kedua lebih bagus dari pertandingan kemarin secara permainan, dan aku berharap secara hasil juga bsa lebih bagus dibandingkan 2 turnamen kemarin. Dan lebih bisa menunjukkan perubahan di lapangan, mental, fisik, cara bermain juga," kata Gregoria soal turnamen mendatang.

Kumamoto Japan Masters 2025 sendiri bakal berlangsung pada 11-16 November 2025, sedangkan Australia Open 2025 dihelat pekan selanjutnya pada 18-23 November 2025. Dua pekan beruntun, semoga Gregoria bisa tampil maksimal di agenda turnamen akhir tahun ini.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS