Hayuning Ratri Hapsari | e. kusuma .n
Gregoria Mariska Tunjung (PBSI)
e. kusuma .n

Gregoria Mariska Tunjung sukses lewati babak awal Kumamoto Masters 2025 dengan hasil yang memuaskan. Kemenangan yang sangat berarti buat Jorji di tengah tren minor yang dialaminya beberapa waktu terakhir. 

Dalam turnamen yang dihelat di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang ini, Jorji raih kemenangan penting di awal. Perjuangan yang berat harus dilalui istri Mikha Angelo yang kini terlempar dari top 10 peringkat dunia.

namun, pebulutangkis tunggal putri Pelatnas ini bahkan berhasil memastikan satu tempat di semifinal turnamen Super 500 di Jepang lewat laga yang tidak mudah. Perjuangan Jorji, apa pun hasil akhirnya nanti, tetap layak mendapat apresiasi yang besar.

Akhir Tren Buruk, Jorji Raih Kemenangan Berarti di Laga Perdana

Mengawali tren positif, Jorji menumbangkan unggulan keempat asal Taipei, Hung Yi Ting di babak 32 besar. Masih dihantui riwayat vertigo, permainan Jorji memang terlihat belum kembali sempurna meski sudah menunjukkan progres yang semakin baik.

Tampaknya, semangat Jorji untuk kembali menunjukkan dirinya jadi motivasi terbesar dalam kemenangan di babak pertama. Sempat kehilangan set pertama, Jorji membalas dengan mendominasi laga hingga berhasil paksakan rubber set.

Seolah tidak mau menyia-nyiakan peluang, Jorji pun menuntaskan laga perdananya kali ini dengan hasil positif. Jorji menang usai melakoni laga tiga gim dengan skor akhir 17-21, 21-9, dan 21-18 atas Hung Yi Ting.

Laga 32 Besar Jadi Kunci Mentalitas Jorji

Hasil kemenangan di babak pertama yang meloloskan Jorji ke babak 16 besar jadi kunci mentalitas yang berdampak positif, terlebih setelah dua turnamen terakhir selalu early exit.

“Kemenangan yang sangat berarti, bersyukur karena dua turnamen sebelumnya selalu kalah di babak pertama. Walaupun hari ini belum menunjukkan permainan yang cukup bagus, tapi saya bisa melewati dengan hasil positif. Semoga besok permainan saya bisa lebih baik,” ungkap Jorji dalam wawancara pasca pertandingan.

Jorji juga menyadari kesalahannya dan melakukan evaluasi mandiri. Berbekal pemahaman ini, Jorji mulai meminimalisir kesalahan sendiri dan menekan kepanikan di lapangan.

“Saya banyak melakukan unforced errors, dan ketika lawan mulai bermain lebih rapi, saya malah terburu-buru ingin mendapat poin. Saya mencoba bertahan dengan permainan yang saya punya sekaligus meminimalisir kesalahan sendiri. Fokus saya adalah menjaga tempo dan tidak panik ketika lawan mulai menekan,” tambah Jorji.

Tampaknya, tren positif Jojri masih terus berlanjut. Menghadapi wakil tuan rumah, Hina Akechi di babak kedua, Jorji kembali menunjukkan mentalitas juara di hadapan pemain muda.

Sempat tertinggal 1-13 di gim pertama, Jorji menunjukkan siapa dirinya lewat permainan apik dan ketenangan yang mampu menumbangkan lawan. Hampir kalah, Jorji paksakan setting point dan pastikan gim pertama diamankan.

Namun, tunggal putri muda Jepang ini tampaknya cukup tangguh dan memberi perlawanan maksimal untuk Jorji. Hanya saja, Jorji masih lebih unggul dan kandaskan asa Jepang demi tiket ke perempat final jadi milik tunggal putri Indonesia.

Menang straight game, Jorji menyudahi perlawanan Akechi setelah bermain 38 menit dengan skor akhir 23-21, 21-18. Jorji melenggang ke perempat final Kumamoto Masters 2025.

Jorji Melenggang ke Semfinal Kumamoto Masters 2025

Sayangnya, potensi perang saudara di perempat final antara dua tunggal putri Pelatnas gagal terjadi usai langkah Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi dijegal wakil tuan rumah, Asuka Takahashi. Sejauh ini, Kadek Dhinda memang memiliki potensi menjanjikan dan tren positif.

Namun, Kadek Dhinda harus terhenti di babak kedua setelah berjuang tiga gim. Kadek Dhinda dipaksa akui keunggulan lawan dengak skor akhir 21-10, 16-21, dan 12-21. Asuka Takahashi pun 'berjodoh' dengan Jorji meski akhirnya harus kalah dalam perebutan tiket ke semifinal.

Jorji harus melalui laga rubber melawan Takahashi setelah tertinggal di set pertama. Jorji membalas kekalahan dengan kemenangan dua set selanjutnya dan menang dengan skor 16-21, 21-14, 21-13. 

Kemenangan yang jadi pemicu semangat naik podium tertinggi sekaligus harapan badminton lovers agar Jorji bisa kembali bangkit. Apalagi Jorji menjadi tulang punggung Indonesia meraih gelar setelah wakil lainnya kandas.