Memasuki hari ke-8 pelaksanaan SEA Games 2025 di Thailand, apa yang dihasilkan kontingen Indonesia masih on the track. Beberapa cabang yang semula diragukan mampu memenuhi target, justru mampu melampauinya. Salah satunya adalah cabang bulu tangkis yang meraih 3 medali emas dari 2 yang ditargetkan.
Berdasarkan laman resmi SEA Games 2025, seagames2025.org, hasil perolehan medali emas SEA Games 2025 pukul 22.00 WIB, Indonesia tercatat meraih 52 medali emas, 65 perak, dan 64 perunggu. Sementara di puncak klasemen masih didukui Thailand dengan 145 medali emas, 87 perak, dan 64 perunggu.
Hasil raihan medali emas yang demikian lancar membuat Indonesia cukup jauh meninggalkan Vietnam. Di urutan ketiga, negeri Paman Ho ini baru meraih 40 medali emas, 47 perak, dan 40 perunggu.
Laju raihan medali emas ini tak urung mengundang reaksi dari Menpora Erick Thohir. Di depan awak media yang mewawancarainya, Erick Thohir menyampaikan hal itu.
"Kalau mau berhasil, kita harus kompak, jangan jalan sendiri-sendiri. Kalau kita lihat sampai prestasi hari ini, sudah ada 52 medali emas, 65 perak, dan 64 perunggu," kata Erick Thohir saat konperensi pers Senin malam (15/12) dilansir dari kemenpora.go.id.
Salah satu prestasi yang sangat menonjol di Senin (15/12) adalah apa yang diraih lifter Rizki Juniansyah. Lifter yang juga anggota TNI ini mempersembahkan medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia di kelas 79 kilo gram. Sukses ini melengkapi prestasi pribadi Rizki setelah meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Sukses yang sampai saat ini diraih kontingen Indonesia salah satunya disebabkan perhatian pemerintah saat melepas kontingen. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Erick Thohir untuk menaikkan bonus peraih medali emas dari Rp. 500 juta rupiah menjadi Rp. 1 miliar.
Diakui atau tidak, peningkatan bonus ini pun memacu atlet untuk memberikan pencapaian terbaik dengan meraih medali emas. Salah satu bukti adalah "banjir" medali emas yang terjadi hingga hari ini.
Namun meskipun menyampaikan kepuasannya, Erick Thohir tetap memberikan pesan penting bagi para atlet yang masih bertanding hingga 4 hari ke depan.
"Saya berharap, jangan empat hari ke depan kita sampai tidak fokus. Sampai titik penutupan saya meminta kita harus fokus, konsentrasi, semua atlet dan cabor tetap memberikan yang terbaik," lanjut Erick.
Hal ini disebabkan jumlah 52 medali emas masih cukup jauh dari target yang ditetapkan Kemenpora. Sesuai apa yang disampaikan di awal, kontingen yang terdiri dari 1.000-an atlet ini ditargetkan meraih 80 medali emas dan menempati posisi ketiga klasemen medali SEA Games 2025.
Hingga hari ini, sebenarnya satu target telah terlampaui. Target tersebut berupa posisi di klasemen medali, Indonesia mampu menduduki posisi kedua di atas Vietnam.
Tapi terkait jumlah medali, apa yang diraih hingga hari ini belum memenuhi target. Segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk peningkatan perolehan medali emas Vietnam yang menjadi rival Indonesia.
"Jangan melihat angka dan ranking hari ini, apalagi dari cabor sendiri hitungannya masih ada 68 medali emas. Kalaupun kita mendapatkan setengahnya saja, berarti sudah di angka 80 atau di atas 80," kata Erick mengingatkan para atlet.
Potensi 68 medali emas yang tersedia empat hari ke depan inilah yang menjadi fokus Erick demi pencapaian target 80 emas yang telah dicanangkan. Fokus menjadi hal penting karena negara lain pun memperebutkan 68 keping medali emas ini.
Sementara itu potensi medali emas hari ini akan muncul dari cabang atletik yang menempatkan 3 wakil di babak final. Di nomor balap sepeda dan sepak takraw pun atlet Indonesia hari ini main di babak final. Dari nomor-nomor inilah Erick berharap tambahan medali emas.
Baca Juga
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
-
Ambisi Bulu Tangkis Malaysia Gagal di SEA Games 2025 Gegara Indonesia
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
Artikel Terkait
-
SEA Games 2025: Bulu Tangkis Indonesia Sabet Gelar Maksimal di Tunggal Putra
-
Soal Bonus Medali Perak dan Perunggu, Erick Thohir: Jangan Kaget Kalau Beda Signifikan
-
Sembilan Emas Sehari! Indonesia Ngamuk di SEA Games 2025, Vietnam Kian Tercecer
-
Latihan Sering Terendah, Ardana Cikal Tak Menyangka Sabet Emas SEA Games 2025
-
Dapat Bonus Rp1 M, Atlet Judo I Made Sastra Dharma Pilih Ditabung
Hobi
-
SEA Games 2025: Bulu Tangkis Indonesia Sabet Gelar Maksimal di Tunggal Putra
-
Timnas Indonesia Gagal Total di SEA Games, Peran Zainuddin Amali Disorot
-
SEA Games 2025: Perjalanan Timnas Indonesia U-22 Terhenti
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
Terkini
-
Bukan Hanya Milik Lansia, Usia 20-an Juga Bisa Kehilangan Massa Otot
-
4 Primer Non-Comedogenic yang Aman untuk Pori Besar dan Acne-Prone Skin
-
Di Tengah Gempuran Media Sosial, Mahasiswa Mencari Ruang Literasi
-
Mini Garden Terrarium: Tren Healing Baru untuk Gen Z yang Penat
-
Review Film The Carpenter's Son: Reinterpretasi Kitab Injil yang Apokrif