Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Fathyah
Ilustrasi Wanita Dighosting. (unplash.com)

Sebenarnya istilah ghosting sudah sering kita dengar dikalangan anak muda jaman sekarang. Ghosting  tindakan “menghilang” dan menghentikan semua kontak dari seseorang tanpa penjelasan apapun.

Istilah ini populer semenjak terjadinya kasus di sosial media yang mengunggah perihal tentang dia ditinggal begitu saja oleh pasangan lawan jenisnya setelah kenal dekat. 

Namun yang menjadi pertanyaannya apabila istilah 'ghosting' ini ternyata dipakai tidak hanya dikalangan percintaan saja, bagaimana jika dipakai untuk beberapa kalangan seperti dunia pekerjaan atau bermasyarakat? 

Menurut sebagian orang yang pernah diwawancara sebut saja Rara (nama samaran) mengungkapkan istilah ghosting tidak hanya dipakai dalam hubungan percintaan saja, ada kalanya ketika dia saat berusaha mencari magang atau kerja kerap diberi 'ghosting' oleh pihak tertentu.

"saya pernah waktu itu mau lamar kerja ditempat, sudah diberi berkasnya tapi saya hanya didiamkan saja. Saya tunggu sampai satu bulan pun tidak kunjung ada berita. Sepertinya ini di ghosting deh" ujar Rara saat diwawancara.

Rara berpendapat bahwa ini bisa disebut ghosting karena sama seperti pengalamannya dengan lawan jenis ketika masa pendekatan. "Gak sopan sih, I mean... even if you're a boss, it's not a polite thing..." tambah Rara, yang berpendapat itu tidak sopan walaupun orang tersebut atasannya atau bos sekalipun. 

Hal lain juga pernah dirasakan oleh Cinta (nama samaran) dalam sebuah kesempatan ketika itu dia sedang menunggu temannya kerja kelompok mengerjakan tugas kuliah. 

"Aku pernah waktu itu sudah janji dengan teman-teman di grup buat ngerjain tugas kuliah di taman prodi kampus. Janjinya datang semua jam 2 siang, tapi yang datang cuma dua orang. Sisanya gak tau kemana, itu pastinya ghosting. Bahkan sampai malam pun belum ada kabar." cerita Cinta saat ditanya soal pengalaman ghosting.

"Iya di ghosting itu, sakit deh. besoknya baru mereka yang gak ikut ada kabar. Maksudnya apa coba itu? Waktu ditanya mereka alasannya gak jelas ada-ada aja." imbuh Cinta kesal mengingat kejadian tersebut.

Fenomena ghosting sering sekali dirasakan oleh mahasiswa ungkap Cinta. Cinta berpendapat biasanya anak-anak yang menjadi sasaran ghosting teman mereka adalah anak yang rajin, serius, dan cekatan dalam mengerjakan tugas kuliah.

"Kadang aku pikir salahku dimana ya sampai mereka kayak gitu. Tapi disisi lain aku juga gak mau nilaiku jelek kalau tugas gak dikerjakan. Kalau dosennya adil sih nilai secara subjektif it's okay aku ikhlas, tpi beberapa dosen ada yang menilai dengan cara yang gak subjektif yang akhirnya berdampak sama nilai semua siswa" komentar Cinta mengenai fenomena ghosting.

Dari kedua wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa fenomena ghosting ini sudah menjadi hal yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari yang bukan hanya soal masalah percintaan saja, tapi beberapa diantaranya berhubungan pada ranah pekerjaan, sosial, bahkan mungkin hubungan keluarga juga.

Terlepas dari apapun alasan itu fenomena ghosting dianggap sebagian orang tidak sopan sebagian lagi mungkin itu hal yang wajar apabila menyangkut percintaan yang dianggap tidak cocok oleh sebagian orang hingga timbul lah ghosting. Apakah kamu pernah mengalaminya seperti mereka?

Fathyah