Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Budi
Ilustrasi Hari Raya Idul Adha (Pixabay)

Seperti hari-hari sebelumnya, tiap tahun sekali, Lebaran Idul Adha dilaksanakan oleh umat Muslim. Lebaran Idul Adha kerap disapa Lebaran Haji ataupun Hari Raya Qurban. Hari Raya Idul Adha tentu tidaklah lekang bagi orang-orang mampu agar sejatinya bisa berkurban. Kurban adalah suata perintah dari Allah SWT dengan mendekatkan diri kepada-Nya, agar dapat menggapai ridha-Nya.

Perintah berkurban oleh orang-orang yang mampu tentu ada banyak ayat dan haditz yang menjelaskan, dan tentu juga tidak pernah alfa disampaikan para ustaz di berbagai Masjid. Jadi, bagi yang merasa mampu untuk berkurban, ada baiknya marilah berkurban.

Hari ini, Selasa (20/7/2021), umat Islam melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 M. Mohon maaf lahir dan bathin telah terngiang di mana-mana sebagai upaya agar dapat saling memaafkan, walaupun Hari Raya Idul Adha kali ini tak seromantis saat Hari Raya Idul Fitri. Namun, bukan soal romantisnya, melainkan ibadah apa yang sudah dilakukan, dan dosa apa yang sudah ditinggalkan. Saya pikir itulah yang dapat menjadi inti.

Sampai sekarang ini Tahun 2021, kita masih dilanda dan bertarung dengan pandemi Covid-19. Sebuah bencana yang telah banyak mempengaruhi aktivitas manusia, bahkan mampu merubah suasana yang tak seperti dulu lagi. Seperti kiranyalah suasana Lebaran Idul Adha Tahun ini, di bawah tekanan Covid-19.

Namun, tetap menjadi kesyukuran karena masih dapat menghirup udara suasana Lebaran Idul Adha. Dan kalau ditelisik, sedikit perlu untuk merenungkan bahwa kita masih memiliki jatah untuk melakukan perbuatan baik, ketimbang orang-orang yang telah mendahului kita.

Idul Adha di Rumah, Nipa Desa Todang-Todang

Memang aktivitas yang sudah membudaya, kesibukan anggota keluarga dalam hal mempersiapkan hidangan pada saat Lebaran. Buras, Ketupat, Gogos, Songkol serta embel-embelnya tetap menjadi hidangan yang setia saat Lebaran.

Dari persiapan atas hidangan tersebut tentu membutuhkan waktu yang lumayan lama. Terlebih butuh kerja ekstra dan semangat yang menggelora.

Allahu Akbar, Allahu Akbar. Saat shalat Idul Adha telah usai, orang-orang pun pada saling berjabat tangan, kanan kiri tetangga dapat saling mengunjungi. Selain melakukan silaturahmi, makanan Idul Adha pun sudah siap saji dan oke disantap di ruang-ruang tamu. Terlebih lagi pada pinggiran-punggiran kursi terngiang cerita humor dan sedikit romansa.

Tepat pukul 10.00 Wita di kampung saya, shalat Idul Adha selesai dilaksanakan. Lanjut dari situ, di rumah kediaman akan melakukan ritual (mambaca-baca) suatu budaya yang harus dilakukan. Membaca-baca sebagai upaya untuk berdo'a kepada Tuhan, baik berdo'a karena masih diberikan kesempatan bertemu Idul Adha maupun mendoakan nenek moyang yang telah dahulu menghadap pada sang Ilahi.

Beberapa orang pun datang ke rumah, datang untuk bersilaturrahmi. Tak tertinggal juga anggota keluarga sebagai hubungan sepupu juga datang.

Hari Lebaran banyak orang yang bergembira ria. Suasana kebatinan dapat terpatri dalam diri, kepedulian sesama dapat terus terpupuk, dan sifat kerohanian dapat berdiri kokoh untuk terus mengingat kepada penguasa alam ini.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H.
Mohon maaf lahir dan bathin.

Tabang Nipa, 20 Juli 2021.

Budi