Produk-produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu aplikasi dari ilmu pengetahuan. Mulai dari matematika, kimia, fisika, biologi, astronomi merupakan beberapa dari ilmu pengetahuan yang dapat membantu kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui penelitian secara sistematis yang dinamakan metode ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan pendekatan secara rasional yang konsisten dengan hukum atau teori yang ada dan harus diuji melalui percobaan. Metode ilmiah pun memiliki beberapa karakteristik yang harus dipenuhi yaitu bersifat kritis dan analitis, bersifat logis, bersifat obyektif, bersifat konseptual, dan bersifat empiris.
Seorang ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk mengenali suatu masalah. Ilmuwan tersebut juga harus memikirkan kemungkinan pemecahan masalah dan emnguji setiap kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam penelitiannya. Berikut merupakan langkah-langkah dari metode ilmiah yang dapat dipenuhi oleh ilmuwan tersebut.
1. Mengadakan Pengamatan
Pengamatan suatu percobaan dilakukan pada saat keadaan dapat dikendalikan agar diperoleh data yang sama jika percobaan diulang. Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka dan data kuantitatif, yaitu data yang dapat ditampilkan dalam bentuk angka atau bilangan.
2. Merumuskan Hipotesis
Data yang diperoleh saat melakukan pengamatan, dipelajari fenomena yang terjadi secara utuh agar keputusan sementara dapat diambil disebut hipotesis. Merumuskan hipotesis memerlukan pengetahuan dan penalaran karena harus didasarkan pada teori yang mendukung kegiatan percobaan tersebut.
3. Melakukan Pengujian Hipotesis
Kebenaran hipotesis dapat diketahui dengan melakukan percobaan di laboratorium. Data yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis atau tidak sesuai dengan hipotesis. Oleh karena itu, jika tidak sesuai dengan hipotesis, maka terdapat kemungkinan terjadi kesalahaan pada percobaan atau hipotesisnya.
4. Menarik Kesimpulan
Hipotesis yang teruji kebenarannya melalui percobaan yang dilakukan berulang kali, dapat dijadikan dasar untuk menyusun teori. Teori merupakan gabungan dari prinsip-prinsip yang tersusun dari beberapa hukum. Teori akan diuji secara terus-menerus. Jika hipotesis tidak terbukti akan menjadi dasar terbentuknya teori baru dan mungkin dapat mengoreksi teori-teori sebelumnya.
5. Membuat Laporan
Laporan berguna untuk mendapatkan saran dan koreksi jika diperlukan. Selain itu, Laporan dibuat agar ahli lain tidak melakukan hal yang sama karena akan menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya. Laporan ini biasanya diterbitkan dalam majalah ilmiah (jurnal).
Langkah-langkah tersebut sangat membantu bagi ilmuwan untuk melakukan suatu penelitian karena dari setiap langkah tersebut berhubungan dengan langkah sebelum dan sesudahnya dan membuat penelitian berlangsung secara sistematis dan terstruktur.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Dari Reformasi Sampai Gen Z: Kisah FODIM, Komunitas Kritis yang Tak Lekang Waktu di Atma Jaya
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
QRIS Bisa Dipakai di Negara Mana Saja? Arab Saudi hingga Korea Selatan Segera Menyusul
-
Mengenal Macam-macam Metode Pembelian Rumah, Mana yang Lebih Menguntungkan?
-
Mengenal Kakeibo, Cara Menabung Tradisional Jepang Demi Kebebasan Finansial
Kolom
-
Evaluasi Program MBG: Transparansi, Kualitas, dan Keselamatan Anak
-
Good Intention, Bad Impact: Saat Kasih Sayang Orang Tua Justru Menyakitkan
-
Jumlah Pengangguran Tinggi, Benarkah Gen Z Cenderung Pilih-Pilih Pekerjaan?
-
Strategi Karier ala Gen Z: Portfolio Karier atau Sinyal Tidak Komit?
-
Dia Bukan Ibu: Ketika Komunikasi Keluarga Jadi Horror
Terkini
-
Nasib Tragis Luffy di Elbaf: Spekulasi Panas Kalangan Penggemar One Piece
-
Bumi Watu Obong Jadi Wajah Budaya Gunungkidul di Malam Puncak Mataf Unisa
-
Divonis 9 Tahun, Vadel Badjideh Tetap Ngeyel dan Tolak Mengaku Bersalah
-
Gak Perlu Panik! Ini Cara Mudah Nabung Buat Pernikahan Meski Gaji Pas-pasan
-
Ramalan Kiamat di Uganda: Ratusan Warga Tinggalkan Rumah dan Masuk Hutan