Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Marriysa
Woo Wonjae, salah satu musisi Korean hiphop

Dapat kita lihat dalam satu dekade terakhir bagaimana fenomena Korean wave semakin meluas di seluruh dunia. Sebutan musik kancah internasional sekarang tidak hanya didominasi oleh musisi Barat saja. Industri musik Korea menjamur dan digandrungi oleh semua kalangan, baik dari anak muda hingga orang tua sekalipun kini banyak yang menikmati musik Korea, entah sebagai casual listener sampai menjadi bagian dari fandom musisi tertentu.

Musik korea identik dengan genre K-Pop, biasanya dibawakan oleh idol grup yang mengemasnya dalam satu paket: musik, dance, dan visual. Namun, apabila ditilik lebih jauh lagi, industri musik Korea tidak hanya terpaku pada genre K-Pop saja. Terdapat banyak warna lain dari kancah permusikan Korea, salah satunya genre hiphop. Nyatanya, di Korea sendiri genre hiphop tidak jauh populer dibandingkan K-Pop.

Acara survival show “Show Me The Money” menjadi salah satu bukti bagaimana hiphop mempengaruhi pasar musik di Korea. Acara unjuk bakat bagi rapper ini telah ditayangkan dalam 9 season dan selalu menjadi perbincangan hangat di Korea pada setiap penayangannya. Lagu-lagu yang diproduseri dari acara ini juga sering menempati peringkat atas tangga lagu Korea. Tidak heran bahwa Korean hiphop menjadi sisi yang menarik untuk diikuti selain K-Pop.

Saya sendiri menjadi bagian dari penikmat KHH (sebutan populer untuk Korean HipHop) diawali dari kesukaan saya terhadap lagu-lagu catchy K-Pop yang lebih dulu menjamur di Indonesia. Menemukan genre KHH seakan-akan menjadi suatu kebanggaan seperti menemukan harta karun bagi saya.

Sebut saja ketika pertama kali mulai mengikuti lagu-lagu dari rapper DPR Live, saya langsung kegirangan, “ini dia yang selama ini aku cari!” Memang benar bahwa semakin bertambahnya umur, kita akan semakin memahami bagaimana selera dan kecondongan telinga ini dalam menikmati musik. Alhasil, puluhan hingga ratusan lagu KHH menjadi daftar panjang dalam playlist lagu Korea favorit saya.

Bisa dibilang KHH memiliki warna dan feel tersendiri dibandingkan genre lain. Kombinasi lirik Korea-Inggris dan musik yang berakar dari African American hiphop merupakan perpaduan yang sempurna bagi para penikmat lagu Korea sekaligus lagu Barat. Meskipun begitu, lirik yang disampaikan dalam lagu-lagu KHH cenderung berbeda dengan American hiphop, mereka akan menyesuaikan lirik dan tema yang lebih dapat diterima oleh culture Asia.  

Keunikan lain dari genre ini adalah tak sedikit yang menambahkan instrumen tradisional Korea seperti alat musik gayageum. Hal inilah yang menjadi nilai keunikan tersendiri bagi genre KHH.

Musik Korean hiphop mungkin belum seluas dan sefamiliar musik K-Pop. Fandom dan penikmat genre ini juga tidak sebesar fandom-fandom idol grup K-Pop di kancah internasional. Namun, sudah cukup banyak musisi-musisi Korean hiphop yang telah dikenal kalangan luas, sebut saja Keith Ape, Jay Park, atau Jessi. Mereka dapat membuktikan bahwa sisi lain dari industri musik Korea ini beragam dan dapat diterima lebih banyak orang.

Sebetulnya masih banyak rapper-rapper Korea berkualitas tinggi yang layak mendapat perhatian besar. Dengan semakin meluasnya dampak Korean wave, sangat memungkinkan musik KHH lebih menarik minat secara global. Industri musik Korea benar-benar menunjukkan bahwa musik bersifat universal, tanpa memandang bahasa, asal, atau bahkan ras musisinya. Ini pastinya menjadi angin segar untuk siapapun agar berkarya tanpa takut minim penikmat.

Marriysa

Baca Juga