Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Risky
Ilustrasi rumah di Korea (unsplash)

Saat ini diberbagai belahan dunia sedang maraknya korean wave atau dengan kata lain sering disebut dengan hallyu. Budaya hallyu ini merupakan istilah yang menggambarkan penyebaran budaya populer Korea ke berbagai negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang terbawa gelombang hallyu. Hal ini bermula dari adanya korean drama (K-Drama) yang ditayangkan ditasiun tv pada tahun 2002.

Ternyata respons dari masyarakat terkait drama korea sangatlah tinggi, maka dari itu stasiun tv mulai melebarkan sayapnya dengan tidak hanya menanyangkan K-Drama saja melainkan dunia hiburan lainya seperti musik, budaya, dan sebagainya. Sejak itulah korean wave sangat berkembang pesat di Indonesia hingga kini.

Kini aku berusia 21 tahun. Aku merupakan salah satu dari sekian juta orang didunia yang mengalami korean wave. Pada tahun 2002 saat itu umurku baru menginjak 3 tahun dan belum mengerti apapun tentang Korea. Namun hal itu berubah semenjak tahun 2008an saat ku menduduki bangku sekolah dasar, pada tahun tersebutlah aku sudah mulai mengenal K-Drama.

Dikarenakan ceritanya yang menarik, pemainnya yang tampan dan disertai kualitas akting yang mumpuni maka aku mulai jatuh cinta dengan drama korea. Sejak saat itu juga aku mulai menonton semua drama korea yang ditayangkan ditv seperti Dae Jang Geum, Dong Yi, Sassy Girl Chunyang, Full House, The Heirs, Dream High dan sebagainya.

Dengan adanya K-Drama aku mulai menemukan idolaku, tepatnya melalui K-Drama You Are My Destiny aku mengidolakan Im Yoona dan juga mulai mencari segala sesuatu tentangnya meskipun akses internet belum memadai saat itu. Kemudian pada tahun 2011an disalah satu stasiun tv mulai menayangkan program musik bank.

Adanya program tersebut tentunya sangat ku sambut dengan gembira, sejak saat itu aku mulai menyukai korean pop (K-Pop). Lagu-lagu yang terkenal saat itu dibawakan oleh super junior, snsd, boa, t-ara, boyfriend, f(x) dan sebagainya. Salah satu yang ku ingat yaitu setiap hari saat sepulang dari sd aku selalu menyalakan tv untuk menonton music bank yang ditayangkan disiang hari pukul 12.00. Kemudian aku juga selalu menunggu K-Drama tayang yang mulai tayang disiang hingga sore hari.

Sejak saat itulah aku mulai menyukai K-Drama dan K-Pop, karena saat itu internet masih belum secanggih sekarang maka aku mencari tentang mereka dengan cara yang primitif seperti membeli majalah gaul hanya untuk melihat posternya, pergi ke warnet hanya sekedar menonton dan mengunduh mv lagu mereka, kemudian membeli cd bajakan hanya untuk melihat drama atau lagu-lagu mereka. Kebiasaan ini terus kulakukan hingga aku beranjak duduk dibangku smp.

Namun semua itu berubah saat aku hendak ujian nasional, ya aku sempat hiatus dari dunia K-Pop dan drama korea. Hal itu kulakukan agar aku lebih fokus untuk belajar demi mendapatkan sekolah yang kuimpikan. Kebiasaan hiatus tersebut ternyata terbawa hingga bangku sma.

Hiatusku berakhir ketika adanya drama Descendent of The Sun, dengan drama tersebut aku kembali menggeluti K-Drama dan perK-Popan ditambah lagi dengan adanya teman-teman yang memiliki kesenangan terhadap K-Drama dan K-Pop membuatku semakin dalam menyelami dunia per-korea-an. Akan tetapi seperti sebelumnya, pada saat aku akan menghadapi ujian nasional dan ujian SBMPTN aku memutuskan untuk hiatus kembali. Hal ini kulakukan agar aku lebih fokus mendapatkan perguruan tinggi yang ku inginkan. Kali ini kebiasaan hiatusku sedikit lebih lama dari sebelumnya, ya aku hiatus hampir 3 tahun.

Pada tahun 2019 saat itu aku sedang kuliah semester 3 dan merasakan kegabutan maka dari itu aku mulai kembali terjun ke dunia kekorea-koreaan. Saat itu K-Drama yang kutonton ialah Hotel Del Luna, dan kemudian merembet menonton drama-drama yang lain. Kini akses untuk menonton K-Drama dan mendengarkan musik K-Pop sudah sangatlah mudah ketimbang dahulu, maka dari itu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Selain itu aku juga mulai mengikuti K-Pop kembali dimulai dari BTS, Blackpink, IU dan sebagainya.

Secara umum ada 3 hal yang membuatku begitu menyukai K-Drama dan K-Pop, yakni visual, konsep dan pengemasannya. Adanya visual para idol dan aktor ataupun aktris yang sangat cantik, bertubuh ideal bak manusia sempurna ini merupakan daya tarik utama. Sehingga banyak yang menjadikan seorang idol, aktor atau aktris menjadi role model dalam menjalani diet atau bahkan tipe wanita atau pria idaman mereka.

Kedua yakni konsep, adanya konsep yang berbeda antar satu drama dengan drama lainya atau antar idol satu dengan yang lainya menjadi alasan orang menyukai korean wave. Dalam hal ini setiap idol dan aktor memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan satu sama lain. Jadi orang-orang memiliki banyak pilihan dan dapat disesuaikan dengan seleranya masing-masing.

Yang ketiga adalah pengemasan. Setiap drama maupun musik memiliki pengemasan yang berbeda satu sama lain. Contohnya yakni K-Pop dikemas dengan MV yang sangat bagus dan unik serta tak jarang membutuhkan biaya yang fantastis sehingga hasilnya pun berkualitas, sedangkan untuk K-Drama biasanya dikemas dengan sinematografi yang apik, jumlah episode yang singkat, perpaduan genre yang unik, serta didukung oleh visual aktor atau aktrisnya dan kemampuan akting yang mumpuni.

Oleh  karena aku sangat menyukai korea maka aku cari tau tentang bagaimana negaranya, budayanya, makanannya, dan aku juga sempet belajar bahsa korea secara otodidak. Kerja keras ku untuk belajar bahasa korea ternyata membuahkan hasil, ya aku bisa membaca hangeul meskipun ada beberapa kata yang tidak mengerti namun membaca hangeul merupakan salah satu basic dasar yang kumiliki.

Selain itu dengan adanya korean wave ini juga sangat merubah aspek kehidupanku, dimana kini aku menggunakan sumpit apabila makan mie, kemudian jika berbicara juga terkadang menggunakan bahasa korea seperti aigo, kamjagiya, dan sebagainya. Kemudian aku juga punya cita-cita untuk pergi liburan kekorea selatan, mungkin ini tidak hanya cita-citaku saja tetapi semua penggemar K-Pop dan K-Drama pasti bercita-cita ingin ke korea bukan?.

Bagiku K-Drama dan K-Pop merupakan suatu hal yang sangat berarti. Merekalah yang membuat diriku seperti sekarang. Tanpa adanya mereka aku tak tau akan menjadi seperti apa, satu yang pasti yakni aku tidak akan seperti sekarang. Kini tiada hari tanpa K-Pop dan K-Drama. Ya, setiap hari aku mendengarkan K-Pop dan menonton K-Drama. Hari-hari ku dipenuhi oleh mereka dan menjadi lebih berwarna. Meskipun sudah 2 kali hiatus, pada akhirnya aku tetap kembali lagi pada mereka. Maka dapat kukatakan bahwa K-Drama dan K-Pop adalah hidupku.

Risky

Baca Juga