Pasti sosok ini sudah tidak asing di telingamu. Ya, “mama”, Itulah sebutan sosok ibu yang tinggal bersamaku hingga kini. Selain menjadi ibu rumah tangga, mama juga seorang yang pekerja kerasa. Tiap pagi hingga malam bekerja memenuhi pesanan. Dari pagi hingga malam bekerja untuk anak-anaknya. Mama terlihat tidak pernah lelah, selalu menampakkan senyum diwajahnya, jarang ku lihat ada goresan cemberut di bibirnya. Seseorang dengan kesabaran yang luar biasa. Mengindahkan omongan tetangga, menanggung beban berat dipundaknya. Seseorang dengan mental baja, menepis rasa sakit yang mengusik jiwanya.
Dialah sosok penuh kasih yang tidak pernah pilih kasih. Kasih sayangnya merata kepada semua buah hatinya. Aku yakin, setiap anak memiliki ibu yang penuh kasih. Kasih sayangnya tidak akan luput sampai kapanpun. Mengandung selama 9 bulan lamanya, menyusui selama 2 tahun pertama, kemudian merawatnya dengan penuh cinta tanpa mengharap imbalan. Sosok nan tulus dan ikhlas. Merawat puta putrinya dengan ikhlas karena Allah. Anak sebuah titipan dari sang maha kuasa yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Apabila tidak dijaga, artinya melalaikan amanah Allah.
Mama adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Menjadikan buah hatinya pintar. Setiap anak pasti mencontoh dan belajar pertama kali dari sosok mama. Mama menjadi tumpuan utama dalam mendidik adab dan akhlak seorang anak. Aku dapat pandai berbicara dan mengungkapkan kata karena mama dengan sabar mengajariku melafalkan kata demi kata. Aku dapat berjalan dan berlari karena mama selalu sabar menjadi kaki keduaku ketika aku belajar menginjakkan kaki ke bumi. Aku dapat percaya diri berhadapan dengan dunia luar karena mama selalu mengapresiasi dan memujiku.
Lihatlah, betapa mulianya. Mama rela tidak makan dan tidak tidur demi anaknya. Mama berperan tak hanya menjadi soerang ibu, namun juga menjadi seorang istri yang berkewajiban melayani suaminya. Beliau sosok yang kuat dan tegar. Cintanya pada suami dan anaknya mampu menembus batas cintanya pada dirinya sendiri. Tidak bisa dibayangkan apabila sosok tersebut hilang dari bumi. Seluruh isi rumah akan menangis merindukannya
Ma, terima kasih telah memberi cinta yang begitu tulus kepadaku
Baca Juga
Kolom
-
Slogan Sustainability Menjadi Kedok untuk Fashion Tak Bertanggung Jawab
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang
-
RJ untuk Penghinaan Presiden: Solusi Cerdas atau Bungkam Berkedok Damai?
-
Polisi Jadi Pahlawan Buruh? Kontroversi Penghargaan ITUC untuk Kapolri
Terkini
-
5 Drama China yang Dibintangi Yu Cheng'en, Terbaru Coroner's Diary
-
4 Calming Toner Atasi Jerawat dan Redness dengan Harga Pelajar, Rp40 Ribuan
-
Nggak Boring! Ini 4 Look Harian Simpel Arin OH MY GIRL yang Gampang Ditiru
-
Uji Coba Lawan Persik Kediri, PSIM Yogyakarta Perlu Evaluasi Beberapa Aspek
-
Persahabatan dan Gelapnya Kehidupan dalam Novel Bumi: Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi