Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Armand IS
Ilustrasi seorang suku Asia Utara (Pexels.com/Julia Volk)

Film Kingdom : Ashin of the North merupakan prequel dari serial Netflix, Kingdom. Film ini menceritakan kejadian yang berujung kepada serangan mayat hidup dalam serial Kingdom. Ashin of the North menceritakan sosok Ashin yang muncul di akhir season kedua Kingdom dan mengenal sosoknya sehingga bisa bertemu dengan sang pangeran tokoh utama serial tersebut. Film ini turut mengangkat kehidupan sehari-hari dan beberapa unsur kultural dari suku bangsa Jurchen. Bangsa ini digambarkan sebagai sosok antagonis dalam film ini, meskipun Ashin juga merupakan anggota dari suku dalam bangsa tersebut. Pada kesempatan kali ini, mari kita bersama-sama mengenal seluk-beluk mengenai bangsa Jurchen!

1. Penamaan bangsa Jurchen 

Bangsa Jurchen memperoleh namanya dari kata ‘Luzen’ dalam bahasa Kitan yang kemudian berubah menjadi ‘Nüzhen’ ketika diucapkan dalam bahasa Mandarin. Kemudian oleh para antropolog dari Barat mengucapkannya dengan kata ‘Jurchen’ yakni mengikuti kaidah pengucapan dalam bahasa Inggris untuk memudahkan para peneliti menyebut nama bangsa tersebut. Jurchen merujuk pada sekelompok masyarakat nomadik yang tinggal di dataran Mongolia dan perbatasan antara Asia Timur dengan Asia Tengah. Bangsa ini merupakan salah satu suku bangsa yang masuk ke dalam rumpun bangsa Asia Utara yang di dalamnya juga ada beberapa bangsa lainnya seperti bangsa Mongolia. 

2. Tempat tinggal bangsa Jurchen

Film Ashin of the North menggambarkan bangsa Jurchen tinggal di perbatasan antara semenanjung Korea dengan daratan Tiongkok bagian tenggara. Namun para ahli berpendapat bahwa bangsa Jurchen menempati dataran Manchuria, yakni berada di daerah Timur Laut dataran Tiongkok. Layaknya bangsa nomadik Asia Utara lainnya, bangsa ini tinggal di pedesaan di tengah padang rumput yang luas. Mereka hidup di dalam rumah-rumah kecil yang terkumpul menjadi satu di dalam lingkup pagar yang melindungi desa mereka. Bangunan yang mereka tinggali sifatnya semi-permanen, karena mereka adalah bangsa nomadik yang berpindah-pindah mengikuti kesediaan pangan yang ada di daerah tempat tinggal mereka.

3. Kehidupan sehari-hari bangsa Jurchen

Kehidupan sehari-hari bangsa Jurchen mirip dengan apa yang digambarkan di dalam film tersebut. Mereka merupakan masyarakat yang bermata pencaharian beternak dan berburu. Mereka menggembala binatang yang cocok untuk hidup di dataran rumput yang kering seperti domba padang rumput. Mereka juga berburu binatang liar serta mengumpulkan hasil hutan saat mereka berkelana di dataran yang memiliki banyak hutan. 

3. Kebudayaan bangsa Jurchen

Para antropolog mengkaji bahwa sistem politik suku Jurchen bersifat kesukuan. Mereka dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipercayai memiliki kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan anggota suku lainnya. Suku tersebut membagi beberapa kepala keluarga ke beberapa kelompok untuk bersama-sama menjalankan tugas seperti berburu dan berperang.

5. Hubungan bangsa Jurchen dengan peradaban besar lainnya

Seperti yang digambarkan di dalam film, bangsa Jurchen terpisah ke dalam kelompok-kelompok suku kecil. Berkat tidak adanya komunikasi serta pengikat antara suku-suku tersebut, bangsa Jurchen akhirnya dikuasai oleh bangsa Mongol yang menghimpun suku nomadik lainnya untuk menjadi sebuah kekaisaran yang megah. Sebelumnya, bangsa Jurchen juga hidup berdampingan dengan kekaisaran Tiongkok pada masa dinasti Jin. Pada masa itu, bangsa Jurchen berada di bawah kekuasaan Tiongkok, namun hidup mandiri terlepas dari campur tangan kekaisaran. 

Nah berikut adalah beberapa fakta mengenai bangsa Jurchen. Film Ashin of the North ternyata juga menyimpan banyak hal baru yang dapat menambah wawasan kita. Semoga tulisan ini bermanfaat!

Referensi:

  • Franke, Herbert .1994.  The Chin Dynasty. Cambridge : Cambridge University Press.
  • Roth Li, Gertraude. State Building Before 1644 dalam Peterson, Willard J.. 2002. The Cambridge History of China, Volume 9: The Ch'ing Dynasty to 1800.  Cambridge: Cambridge University Press
  • Schneider, Julia .2011.The Jin Revisited: New Assessment of Jurchen Emperors. Journal of Song-Yuan Studies.

Armand IS