Siapa yang tidak ingin memiliki ilmu pengetahuan yang luas, harta banyak, dan relasi kuat? Semua orang pasti menginginkan tersebut. Di dunia ini, kita selalu dikaitkan dengan sebutan identik si Kaya dan si Miskin. Hal ini biasanya disematkan kepada orang orang yang memiliki ciri-ciri tersebut dan sebaliknya. Padahal, miskin bukan hanya mengenai harta, tapi juga soal pola pikir, iman, dan hal terkait lainnya. Semua orang berlomba-lomba mengejar kekayaan harta, tapi kebanyakan lupa bahwa kekayaan harta bisa hilang sekejap mata jika tidak memiliki ilmu yang baik dalam mengelolanya. Begitupula tentang sebuah konsep kemiskinan. Akhir-akhir ini, ada sebutan untuk seseorang dengan sebutan "si mental miskin." Lalu, apa sebenarnya mental miskin tersebut?
Mental miskin disematkan untuk orang-orang yang tidak bisa memahami situasi yang sedang dihadapi dan tidak berusaha mencari solusi untuk menyelesaikannya. Kita ambil contoh, jika kita kesulitan dalam memenuhi suatu biaya, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk bekerja agar penghasilan yang kita dapatkan bisa memenuhi biaya tersebut. Orang dengan mental miskin ini tidak akan berusaha mencari cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini, malah mereka akan bergantung terhadap orang lain. Orang dengan mental miskin juga sibuk untuk terlihat kaya dibanding sibuk menjadi kaya. Hal ini biasa ditunjukkan ketika mereka membeli suatu produk karena gengsi dibanding mengutamakan fungsi.
Orang bermental seperti ini juga tidak memiliki rencana ke depan dan target untuk mencapai sesuatu. Mulai dari rencana pendidikan, karir, ataupun keuangan tidak pernah mereka rencanakan karena terlalu menganggap remeh hal tersebut. Mereka terlalu nyaman berada di zona yang tidak membawa mereka ke kehidupan yang lebih baik.
Lagi-lagi, orang dengan mental miskin ini tidak segan untuk meminta suatu hal mulai dari uang, meminjam barang, meminjam uang untuk membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan, meminta ilmu secara gratis padahal orang yang memiliki ilmu tersebut mungkin sudah membuat program tersendiri bagi orang yang ingin ikut kelasnya atau mengetahui produknya. Hal ini membuat mental miskin ini tidak disukai banyak orang karena dianggap sebagai benalu atau senang menyusahkan orang lain.
Tak hanya itu, suka menunda-nunda pekerjaan juga termasuk mental miskin. Padahal, waktu yang dimiliki bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga hal baik lainnya bisa datang dengan sendirinya. Meningkatkan ilmu pengetahuan dengan waktu yang dimiliki bahkan seminim mungkin akan membuatmu jauh dari mental miskin. Apa pun yang sedang kamu kerjakan sekarang, cobalah untuk menghindari hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya. Kamu tidak akan pernah bisa menjadi pribadi yang lebih baik jika kebiasaan buruk masih kamu jalankan. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri
Baca Juga
-
Jangan Bingung, 9 Langkah Ini Bisa Kamu Lakukan saat Merasa Stuck
-
Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah atas 6 Hal ini, Bentuk Cinta Diri Sendiri!
-
Bukan Hanya Soal Gaji, Ini 6 Alasan Karyawan Mau Bertahan di Perusahaan
-
7 Cara yang Bisa Kamu Terapkan Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
-
7 Tanda Kamu Termasuk Orang yang Fast Learner, Salah Satunya Tidak Takut Salah!
Artikel Terkait
-
Segini Kekayaan Ahmad Luthfi di LHKPN, Vanessa Nabilla Ngaku Pernah Dipinjami Mobil Mewah
-
Daftar 5 Orang Paling Kaya di Indonesia, Prajogo Pangestu Tetap Nomor 1
-
Raffi Ahmad Jadi Pejabat, Berapa Harta Kekayaannya? KPK Tagih LHKPN!
-
Kekayaan Reza Artamevia 'Cuma' Rp1,6 M, Kini Terjerat Kasus Penipuan Bisnis Berlian hingga Rp18,5 M
-
Jadi Rahasia Nikita Mirzani Cepat Kaya, Bagaimana Doa dan Cara Sedekah Subuh yang Benar?
Kolom
-
Anak Muda dan Traveling: Melarikan Diri atau Mencari Jati Diri?
-
Menggali Tradisi Sosial dengan Dinamika Tak Terduga Melalui Arisan
-
Fenomena Lampu Kuning: Ritual Keberanian atau Kebodohan?
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia
Terkini
-
Dua Wakil Indonesia Hari Ini Akan Berburu Gelar di Kumamoto Masters 2024
-
Ulasan Novel Penaka: Kisah Istri Menghadapi Suami yang Kecanduan Game
-
Ulasan Novel The Privileged Ones: Dinamika Remaja dan Kelas Sosial
-
Profil Ole Romeny, Striker FC Utrecht yang Segera Perkuat Timnas Indonesia
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?