Dewasa ini, berbagai jenis teknologi dalam penentuan suatu posisi telah banyak digunakan oleh para pengambil kebijakan. Semakin gencarnya pembangunan, kebutuhan akan data data pengukuran berbasis spasial pun semakin banyak dibutuhkan. Metode RTK (Real Time Kinematic) merupakan salah satu metode dalam penentuan posisi yang hasilnya bisa didapatkan saat itu juga.
Pendapat lain mengatakan bahwa sistem RTK (real time kinematic) adalah suatu sistem penentuan posisi real time secara differential menggunakan data fase yang dapat memberikan data secara real time, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan pseudorange kepada pengguna secara real time menggunakan sistem komunikasi data (Krisina et al., 2019).
Metode ini sangat marak sekali digunakan dalam berbagai kebutuhan yang mengharuskan melakukan penentuan posisi. Sebab metode ini dinilai lebih efektif dan efisien. Hasil yang dari pengukuran dapat secara langsung kita dapatkan saat itu juga walaupun dalam kondisi alat yang bergerak.
Parameter yang terdapat dalam RTK (real time kinematic)
Adapun beberapa ciri-ciri yang umum atau parameter dari metode RTK (real time kinematic) adalah sebagai berikut :
- Menggunakan data fase
- Digunakan untuk mengukur objek yang sifatnya statis atau dinamis
- Adanya suatu komunikasi yang berfungsi untuk mengirimkan fase dan pseudorange kepada rover melalui perantara baik berupa radio, blototh, dan lainnya.
- Memiliki ketelitian posisi atau akurasi sekitar 1 – 5 cm, dengan syarat bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar.
- RTK (real time kinematic) bisa menggunakan hanya 1 rover atau receiver saja.
Prinsip kerja RTK (real time kinematic)
- Sistem Single Base RTK (RTK-Radio). Dalam prinsip kerja RTK tentunya membutuhkan sebuah komunikasi yang bertujuan untuk mengirimkan fase dan pseudorange kepada rover. Salah satu perantara yang digunakan dalam metode ini yakni radio yang berfungsi sebagai pengirim koreksi kepada rover. Sistem Single Base RTK (RTK-Radio) juga sering disebut sebagai sistem konvensional. Menurut (Yasin dalam Safi’i, 2018) sistem radio ini memiliki banyak kelemahan terutama untuk pengukuran di daerah perkotaan. Dalam metode ini salah satu receiver menempati stasiun referensi dan melakukan pengamatan GPS statik untuk mengirimkan koreksi ke rover. Metode ini bisa digunakan pula dalam pengukuran konstruksi.
- NRTK (Network Real Time Kinematic). Berbeda dengan metode Single Base RTK (RTK-Radio), RTK-NTRIP menggunakan jaringan internet, sehingga komunikasi antara base dan rover bergantung pada koneksi internet para pengguna. NRTK merupakan subuah metode penentuan posisi secara relatif dari pengamatan GNSS dengan mengirimkan koreksi data GPS/GLONASS (dalam format RTCM) melalui jaringan internet (Krisina et al., 2019). Prinsip kerja NRTK adalah dengan perekaman data yang dilakukan oleh stasiun– stasiun referensi dari satelit GNSS secara kontinyu yang kemudian disimpan dan dikirim ke server NRTK melalui jaringan internet.
Permasalahan yang sering ditemui dalam RTK (real time kinematic)
Persoalan utama yang kerap kali dihadapi pada survei GPS dengan metode RTK adalah kualitas dan kemampuan penerimaan koreksi diferensial dan jarak dari base station ke rover station. Ada beberapa istilah yang dapat menjadi solusi pada permasalahan umum yang sering terjadi, diantaranya adalah :
- Diferensial, merupakan keadaan dimana base belum bisa mengirimkan koreksi kepada rover.
- Plot, merupakan keadaan dimana base sudah bisa memberikan koreksi kepada rover tetapi dalam hal ini koreksi yang diberikan belum secara maksimal.
- Fix, merupakan keadaan dimana base sudah memberikan koreksi paling maksimal hingga bisa menghasilkan akurasi 1-5 cm.
Itulah sekilas tentang perkembangan metode RTK (real time kinematic) dalam penentuan suatu posisi. Metode ini biasanya sering digunakan dalam survei tanah , survei hidrografi , dan navigasi kendaraan udara tak berawak, dan pengukuran topografi.
Daftar Rujukan
Krisina, R., Subiyanto, S., & Putra, A. (2019). Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013 Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013. Geodesi Undip, 2(Sistem Informasi Geografis), 240–252.
Safi’i, A. N. (2018). Akurasi Pengukuran Gps Metode Rtk-Ntrip Menggunakan Ina-Cors Big. Seminar Nasional Geomatika, 2(February 2018), 455. https://doi.org/10.24895/sng.2017.2-0.441
Baca Juga
-
Kurikulum Merdeka: Tantangan Infrastruktur dan Kesiapan Guru di Era Prabowo
-
Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas: Menyoal Hukum dan Keadilan di Indonesia
-
Dari Jokowi ke Prabowo: Memerangi Korupsi Demi Indonesia yang Lebih Baik
-
Review Film Dead Boy Detectives: Kisah Hantu Remaja dan Misteri Supernatural
-
Review Serial My Lady Jane: Kisah Ratu 10 Hari yang Diolah Jadi Komedi
Artikel Terkait
-
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
-
Bengkel Pesawat FL Technics Indonesia Kini Gunakan Teknologi Hijau
-
Kenalan dengan Nissan N7, Sedan Listrik yang Tahu Kapan Sopir Butuh Istirahat
-
Siap-Siap! Honda PCX 160 2025 Bakal Tampil Beda dengan Teknologi VTEC
Kolom
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
Terkini
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
Resmi, Serial Alice in Borderland Season 3 Bakal Tayang Tahun Depan
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Curi Perhatian! Ini Reaksi Pelatih PSBS Biak usai Strikernya Dipanggil Timnas Indonesia