Film Qorin 2, yang dijadwalkan tayang mulai 11 Desember 2025, merupakan film horor terbaru produksi Rapi Films bersama SL23 dan disutradarai oleh Ginanti Rona.
Film ini menghadirkan narasi mencekam yang memadukan isu bullying dengan elemen horor di dalamnya. Menceritakan Makmur (Fedi Nuril), seorang ayah sederhana yang berprofesi sebagai pemulung. Kehidupan Makmur berubah drastis ketika putranya, Jaya (Ali Fikry), menjadi korban bullying di sekolah.
Film ini mengembangkan dua alur cerita utama terkait bullying. Satu sisi memperlihatkan upaya Fitri (Wavi Jihan), seorang guru BK, yang berusaha mengungkap kasus bullying yang menimpa muridnya.
Penyelidikan Fitri membawanya pada kenyataan mengerikan saat orang-orang yang terkait dengan kasus tersebut mulai meninggal satu per satu dan muncul kembali keesokan harinya dengan sosok yang sama namun sebagai jin.
Di sisi lain, film ini memperlihatkan kemarahan Makmur yang memuncak karena laporannya mengenai bullying yang dialami Jaya tidak ditanggapi oleh pihak sekolah, karena dianggap akan merusak reputasi sekolah.
Kemarahan dan keinginan Makmur untuk membalas dendam inilah yang memicu masuknya elemen horor melalui jin Qorin.
Peran Fedi Nuril dalam film ini sebagai seorang ayah yang berjuang melindungi anaknya menjadi penarik perhatian, terutama karena isu bullying yang diangkat dalam ceritanya, sangat dekat dengan isu sosial masyarakat.
Respons pihak sekolah yang mengabaikan laporan Makmur memperlihatkan masalah umum dalam penanganan kasus bullying di masyarakat terutama di masyarakat desa yang masih kurang aware tentang isu tersebut.
Mereka sering kali menganggap hal tersebut sebagai candaan atau proses tumbuh kembang anak, sehingga seringkali korban dan keluarganya merasa tidak didengar atau tidak mendapatkan keadilan.
Kedalaman pesan terkait isu bullying dalam film ini tidak hanya terbatas pada tindakan intimidasi itu sendiri, tetapi juga pada dampak psikologis yang ditimbulkannya pada korban seperti Jaya, serta frustrasi dan kemarahan yang dirasakan oleh orang tua seperti Makmur.
Keputusan Makmur untuk mencari balas dendam dengancara memanggil jin Qorin menggambarkan titik balik yang bisa dicapai seseorang ketika menghadapi ketidakberdayaan dan ketidakadilan akibat bullying.
Hal ini mencerminkan relevansi isu bullying di masyarakat nyata yang seringkali berujung pada konsekuensi serius, termasuk tindakan balas dendam atau masalah kesehatan mental.
Film ini berpotensi menjadi cerminan nyata dari siklus kekerasan dan keputusasaan yang dapat muncul dari kasus bullying yang tidak segera tertangani.
Selain relevansi isu sosial yang diangkat dalam film ini, kelebihan lainnya adalah terletak pada kualitas produksi film ini sendiri.
Kehadiran Fedi Nuril, Ali Fikry, dan Wavi Jihan sebagai pemeran utama memeperlihatkan akting yang sangat memukau. Penggunaan musik yang mendukung ketegangan, dan efek khusus yang membangun suasana sangat mencekam, menjadi kelebihan film ini.
Sinematografi film ini menarik, memperlihatkan potret kehidupan masyarakat desa yang cenderung apatis. Namun, hal itu justru kontras dengan realitas kehidupan masyarakat desa yang sering terlihat hangat dan penuh empati.
Selain itu, kekurangan dari film ini adalah tentang penggunaan dialog dalam bahasa sunda yang masih terkesan belum natural di beberapa bagian.
Di samping itu, Qorin 2 berpotensi menyampaikan pesan moral yang kuat, terutama terkait isu bullying dan batas-batas kasih sayang orang tua.
Film ini secara eksplisit memperlihatkan bahaya bullying yang dan konsekuensi serius yang dapat ditimbulkannya, tidak hanya pada korban tetapi juga pada orang-orang terdekat.
Respons sekolah yang mengabaikan kasus bullying yang dialami Jaya juga bisa menjadi kritik terhadap sistem penanganan bullying yang ada, mendorong kesadaran akan pentingnya tindakan cepat dan efektif dari institusi pendidikan.
Film ini banyak menarik perhatian penonton, terbukti dalam sesi special screening, seluruh kursi bioskop terisi penuh dengan penonton yang antusias dengan film Qorin 2.
Bagi kamu para pencinta film horor wajib menyaksikan film Qorin 2 yang akan segera tayang resmi di bioskop seluruh Indonesia. Jadi, jangan sampai terlewat ya!
Baca Juga
-
3 Daftar Novel Dee Lestari yang Akan Diadaptasi Menjadi Serial Netflix
-
Bullying dan Kesehatan Mental Anak: Mengapa Sekolah Belum Menjadi Ruang Aman?
-
Ini 3 Daftar Novel yang Akan Diadaptasi Menjadi Film, Ada Laut Bercerita!
-
5 Rekomendasi Novel yang Menyinggung Isu Kekerasan terhadap Perempuan
-
5 Rekomendasi Novel Berlatar Masa Kolonial Hindia Belanda di Indonesia
Artikel Terkait
-
Tetap Junjung Etika, Stop Normalisasi Candaan Pakai Sebutan Nama Orang Tua
-
Laki-Laki Perlu Safe Space: Saatnya Lawan Bullying dari Beban Maskulinitas
-
Tayang di JAFF 2025, Film 'Kuyank' Kisahkan Horor Legendaris dengan Sentuhan Budaya Asli Kalimantan
-
Tiket Nonton Film Qorin 2 di Bioskop Sudah Bisa Dibeli, Ada Promo Buy 1 Get 1
-
Luka yang Tak Terlihat: Mengapa Kata Maaf Belum Cukup untuk Korban Bullying?
Ulasan
-
Ulasan Buku "Revenge of the Tipping Point", Kombinasi Psikologi Dunia
-
Review Film Wasiat Warisan: Komedi Keluarga dengan Visual Danau Toba
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Ulasan Film Steve: Kisah Satu Hari yang Mengancam Kewarasan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
Terkini
-
Trailer Baru 28 Years Later: The Bone Temple, Sorot Konflik Antar Penyintas
-
Tetap Junjung Etika, Stop Normalisasi Candaan Pakai Sebutan Nama Orang Tua
-
Ayah Pratama Arhan Meninggal Dunia, Penggemar dan Rekan Timnas Berduka
-
Jelang Lawan Filipina, Timnas Indonesia Disanjung Media Vietnam karena Ini
-
Laki-Laki Perlu Safe Space: Saatnya Lawan Bullying dari Beban Maskulinitas