Pemuda pemudi generasi Z adalah kontributor sekaligus penggerak demokrasi paling berpotensi. Pernyataan tersebut dilayangkan bukan tanpa alasan, lantaran mereka yang akan melanjutkan estafet bangsa untuk bersama menyelesaikan isu-isu sosial dan menjadi pengawas pemerintah dan kebijakan mereka.
Lantas, mereka harus dibekali kesadaran politik yang tinggi agar bijak dalam menanggapi percaturan perpolitikan dalam negeri. Berikut beberapa kesadaran politik yang harus dimiliki pemuda pemudi, agar bijak dalam menanggapi politik atau berpolitik.
Yang muda yang bergelora
Pemuda Generasi Z dibekali dengan semangat pemuda dan akses terhadap informasi yang luas. Mereka termasuk salah satu pengguna teknologi informasi terbesar dalam masyarakat. Sehingga, informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan akan lebih banyak dan mendalam.
Potensi pemuda Generasi Z dalam menjadi penggerak maupun pengamat politik sangat besar. Berkat kemampuan dan akses terhadap media sosial dan teknologi yang luas, mereka mampu menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintah dan isu sosial yang terjadi. Mereka juga tentu memiliki pengetahuan yang luas mengenai teori pemerintahan dan bagaimana pemerintahan yang ideal.
Selain itu, mereka mampu menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi dan memiliki kemampuan problem solving yang tinggi dalam mengatasi isu sosial di masyarakat dan percaturan politik dalam negeri.
Pemuda sebagai pengawas jalannya pemerintahan
Melalui pengetahuan dan akses informasi yang meluas tersebut, pemuda Generasi Z memiliki peran yang penting dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Mereka lah yang akan melanjutkan estafet kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pengetahuan yang mereka miliki. Sehingga, kesadaran terhadap bagaimana pemerintahan berjalan merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki oleh para pemuda Generasi Z.
Mereka harus sadar dan mengamati bagaimana perpolitikan dalam negeri berjalan. Termasuk salah satunya yang paling kentara adalah perpindahan kekuasaan melalui demokrasi. Generasi Z menjadi penyumbang suara baru dalam pemilihan umum, maka mereka harus bijak dalam menggunakan suara mereka.
Berkaitan dengan hal tersebut, mereka juga harus teliti terhadap bagaimana seorang calon pejabat mengampanyekan diri mereka untuk memperoleh suara. Salah satunya adalah dengan menilai bagaimana visi dan misi serta haluan politik dari calon pejabat tersebut.
Melek politik melalui aktivisme
Selain dalam perihal perpindahan kekuasaan dalam pemerintahan, Generasi Z harus memiliki kesadaran terhadap isu-isu sosial di masyarakat. Generasi Z dituntut untuk kemampuan menganalisis kebijakan pemerintah yang terkait dalam penyelesaian isu-isu sosial di masyarakat seperti kesenjangan, ketidaksetaraan, dan problem transparansi dalam pemerintahan.
Melalui aktivisme, seorang pemuda dapat memiliki wadah untuk menyuarakan kesadaran masyarakat terhadap isu sosial yang terjadi, sekaligus memiliki wadah untuk mengamati kebijakan pemerintah yang ada. Aktivisme sosial memiliki banyak ragamnya, dari aktivisme gender, hak pekerja, hingga aktivisme lingkungan.
Oleh karena itu, ada baiknya bagi para pemuda Generasi Z untuk bergabung dalam aktivisme sesuai dengan bidang keilmuan yang ia tekuni.
Meningkatkan kesadaran politik bagi pemuda
Berbagai kelompok dan wadah think tank politik memberikan wadah untuk menggaet ketertarikan pemuda dalam meningkatkan kesadaran politik. Berbagai wadah aktivisme telah melahirkan banyak aktivis dan penggerak politik lainnya seperti wartawan dan pers untuk turut mengawasi jalannya pemerintahan.
Kesadaran pemuda mengenai isu sosial dan politik merupakan sebuah urgensi yang harus selalu ditingkatkan, karena mereka adalah penerus bangsa yang mengarahkan bangsa ini menuju pembangunan dan kesejahteraan bersama.
Demikianlah beberapa kesadaran politik yang harus dimiliki pemuda-pemudi, agar bijak dalam menanggapi politik atau berpolitik. Semoga bermanfaat.
Tag
Baca Juga
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
-
Menekuni Kegiatan Content Creating: Berangkat dari Hobi Menuju Karier
Artikel Terkait
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Pakai Baret Oranye, Anies Baswedan Resmi Dukung Pramono-Rano Karno
-
Menko Airlangga Hadiri Peluncuran Global Clean Power Alliance: Potensi Baru Dukungan Transisi Energi Bagi Indonesia
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara