Berbicara mengenai keberagaman. Yang saya alami sendiri, yang saya rasakan sendiri sampai saat ini adalah lingkungan pertemanan yang saya miliki dan pernah saya temui. Tidak heran jika banyak macam orang dengan berbagai macam perbedaannya.
Jika sifatnya sudah berbeda-beda, itu bisa dikatakan sudah keberagaman dari sudut pandang sifat seseorang. Jadi, memang banyak yang saya jumpai, seperti teman-teman yang banyak memiliki perbedaan masing-masing di dalam dirinya yang bukan hanya sifat saja, melainkan perbedaan usia, perbedaan perilaku.
Saya dan teman-teman selalu menghargai keberagaman yang kita miliki dalam diri masing-masing. Jika kami semua mengadakan perkumpulan di suatu tempat, kami selalu mengisi perkumpulan itu dengan seru-seruan, kami selalu tertawa bersama dan tidak ada yang namanya mengejek satu sama lain dengan maksud menjatuhkan keberagaman yang ada.
Saya selalu menyadari, bahwa di sini saya hidup harus berdampingan, saya harus mengetahui adanya perbedaan dan tidak ada yang bisa mengubah menjadi tidak lagi beragam.
Saya selama ini merasakan kebahagiaan, mempunyai lingkungan pertemanan yang bisa menghormati satu sama lain. Kami semua tidak ada yang memandang sebelah mata dari teman satu ke teman lainnya, dengan keberagaman yang memang seharusnya kami jaga.
Pertemanan yang saya jalani sudah bertahun-tahun. Tapi keberagaman itu sangat mempersatukan kami semua. Saya dan teman-teman memang sudah paham apa itu perbedaan. Tapi kami selalu tidak ada halangan untuk terus harmonis dalam dunia pertemanan.
Dari ekonomi, sifat, usia, gender, jelas punya perbedaan. Tapi apakah saya dan teman-teman saya membeda-bedakannya? Jelas tidak, karena kami sudah tahu untuk saling melengkapi dengan adanya perbedaan itu. Lebih jelasnya bahwa keberagaman yang pasti ada di dalam kehidupan ini, menurut saya bukanlah hal yang dijadikan alasan untuk tidak bisa berteman.
Pengalaman saya mengenai keberagaman memang menyenangkan, sebab saya sendirilah yang telah belajar untuk bisa saling menghargai dan juga menghormati semua yang telah saya jumpai pada hidup ini.
Di luar semua itu, saya pun tahu keberagaman bukan hanya terjadi antara saya dengan teman-teman yang itu-itu saja. Pada waktu itu, di mana saya pernah mengikuti salah satu acara dengan keberagaman di dalamnya.
Dengan hal kecil yang saya lakukan kepada mereka, seperti bersapaan dan perkenalan satu sama lain, di situlah kami semua menjadi saling berteman, saling bertukar cerita yang akhirnya jadi pengetahuan untuk saya juga.
Saya jadi tahu keberagaman daerah yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Menurut saya, keberagaman itu mengasyikkan, jika semua memahami saja arti dari saling menghargai antar perbedaan yang ada.
Baca Juga
-
Coffee Shop Menjamur di Era Sekarang, Apakah Peluang bagi Para Pengusaha?
-
3 Rekomendasi Kegiatan saat Libur Akhir Tahun, Tidak Perlu Mewah!
-
3 Tips Memperbaiki Hubungan Komunikasi dengan Pasangan
-
3 Ciri Pasangan yang Sudah Tidak Mencintaimu, Tidak Peduli tentang Kabar!
-
3 Hal yang Tidak Perlu Masuk dalam Ekspektasimu
Artikel Terkait
-
Mengulik Dinamika Persahabatan Dewasa dalam Novel 'Museum Teman Baik'
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
Ogah Drama, Begini Prinsip Ivan Gunawan Jaga Pertemanan Sesama Artis
-
Buku Festival Layang-Layang: Belajar Menghargai Karya Orang Lain dengan Bijak
Kolom
-
Mengupas Tantangan dan Indikator Awal Kredibilitas Pemimpin di Hari Pertama
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik
-
Coffee Shop Menjamur di Era Sekarang, Apakah Peluang bagi Para Pengusaha?
Terkini
-
Titus Bonai Sebut Ada Perbedaan Kondisi Dulu dan Saat Ini di Tim Nasional Indonesia
-
Timnas Indonesia Makin Percaya Diri usai Hajar Arab Saudi, STY Buka Suara
-
5 Pemeran Utama Drama 'Seocho-dong', Ada Lee Jong Suk dan Moon Ga Young!
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Makna Tersirat Lagu Boy Pablo 'Sick Feeling' : Bukan Lagu Galau !