Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Aura Aisyah
Ilustrasi berpose dengan penari Kraton Yogyakarta (Dok. Pribadi/Aura Aisyah)

Berkuliah di kampus perguruan tinggi adalah harapan setiap siswa lulusan sekolah menengah atas sederajat. Bahkan, bukan hanya siswanya yang berharap, melainkan teman-teman dan keluarganya ikut berharap banyak agar kita bisa diterima di kampus impian.

Nah, berbicara mengenai kampus impian, aku sewaktu SMA dulu memiliki dua pilihan kampus perguruan tinggi. Pilihan pertama dan kedua.

Kampus pilihan pertama bisa dibilang kampus yang benar-benar aku impikan. Aku sampai mencari tahu kegiatan-kegiatan kalau diterima di kampus tersebut. Wallpaper HP juga tidak lupa aku beri logo kampus pilihan pertama tersebut.

Kampus pilihan kedua sebenarnya juga kampus yang aku impikan. Walaupun memang kalau boleh jujur, impian itu tidak sebesar aku untuk diterima kampus pertama. Namun, aku tetap bersyukur sekali apabila diterima di kampus tersebut.

Sewaktu SMA, aku mulai menyusun agenda belajar. Aku juga mulai menaati jadwal harian yang dulu sempat aku lewatkan. Orang tuaku juga mengikutkan aku les. Hari-hari aku isi dengan kegiatan tryout latihan ujian. Baik tryout dari bimbel, tryout dari sekolah, dan tryout dari media sosial baik yang berbayar maupun gratis.

Waktu berlalu, hingga akhirnya hari ujian tiba. Perjuangan belajar dan tryout-ku akhirnya akan diuji kali ini. Aku merasa grogi sekaligus deg-degan. Tetapi, di sisi lain aku juga tenang karena telah belajar banyak materi. Ujian dapat aku lewati dengan tenang dan lancar.

Dan… Hasil ujian pun keluar. Tahukah hasilnya? Aku ditolak kampus pilihan pertama tetapi diterima kampus pilihan kedua. Sedih? Ya lumayan sedih. Namun, aku tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Toh, aku juga sudah berjuang keras.

So, walaupun aku ‘hanya’ diterima kampus kedua, aku tetap harus memberikan self reward kepada diriku sendiri. Sesuai judul artikel ini, aku pergi ke Kraton Yogyakarta bersama kedua temanku.

Di sana biaya masuknya cuma Rp 8000. Karena aku ke sana hari Sabtu, kami dapat melihat pagelaran tari yang ditampilkan para penari Kraton Yogyakarta. Setelah menonton pagelaran tari, kami sempat berfoto-foto dengan para penarinya.

Aku dan teman-temanku juga berkeliling Kraton Yogyakarta menengok-nengok sejarah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di masa lalu, terutama masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono IX. Sedikit informasi, saat ini Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta sedang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono X.

Selepas berkeliling, aku dan teman-teman naik becak memutari Alun-Alun Lor (Alun-Alun Utara). Pulangnya kami mampir mengisi perut di salah satu warung di pinggir jalan.

Bahagia? Tentu saja, karena bisa berkumpul dengan teman-teman dan berkunjung ke Kraton Yogyakarta yang penuh sejarah.

Di sana, aku sama sekali tidak membahas mengenai ditolaknya aku di pilihan pertama dan diterimanya aku di pilihan kedua. Begitu juga dengan kedua temanku yang tidak membahas perguruan tinggi mereka. Jadi aku dan teman-temanku memang hari itu fokus untuk self reward atas perjuangan kami meraih perguruan tinggi. Masalah hasil pengumuman, biarlah. Fokus utama adalah menalani hidup di masa kini dan masa depan dengan bahagia. Be happy and love your self :)

Aura Aisyah