Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ahmad Zubairi
Penyerang Timnas Italia, Giacomo Raspadori (kanan) melakukan selebrasi dengan gelandang Federico Dimarco setelah mencetak gol pertama timnya selama matchday keenam Grup A3 UEFA Nations League 2022-2023 antara Hungaria vs Italia di Budapest pada 26 September 2022. Attila KISBENEDEK / AFP.

Menjadi orang yang suka terhadap sepakbola itu bukan hal mudah. Mental dan kesabaran adalah hal pertama yang harus benar-benar dimiliki. Bahkan, jika kamu baru suka terhadap sepakbola, hal itu harus ditanam dan dipupuk secara sungguh-sungguh. Sungguh!? 

Sebab, bila tim kebanggaanmu mengalami hal yang tak sejalan dengan apa yang kamu inginkan, kamu akan terkena tusukan dalam jiwa dan hati. Perihnya bukan main. Dan tidak main-main. Sebut saja gagal mendulang kemenangan. Ini sudah kontra dengan pemikiran kamu. Kamu butuh tim kesayangan kamu menang, sedangkan dalam sepak bola, untuk menjadi tim yang konsisten meraih kemenangan bukan hal yang mudah. Walaupun, ini memang bukan hal yang mustahil. Hanya saja, ya sulit. 

Di situlah mental dibutuhkan. Apalagi tim kamu melawan tim teman dekat kamu. Siap-siap menerima cibiran. Candaan yang bikin geram dan sebagainya. Mental itu ya, ditopang oleh adanya kesabaran yang sesungguhnya. Mau bagaimana pun hasilnya, ya mesti sabar. Menang, seri atau kalah sekalipun, ya harus sabar. Ketika tim kamu menang, di laga selanjutnya belum tentu mengalami hasil yang sama. 

Modal uang untuk beli tiket, untuk nribun dan kuota internet untuk streaming, itu nggak cukup loh buat nonton sepak bola. Wkwkw. Ya, mental yang kebal dan kesabaran tingkat dewa juga diperlukan. 

Saat menonton bola, kesabaran juga diperlukan. Sebab, bisa jadi, laga baru berjalan beberapa menit, tim kamu akan kebobolan. Aduh, remuk hati ini, Bos. Lebih remuk lagi ketika harus atau malah kebobolan di menit-menit akhir, uh tak sedap, lah. Apalagi, ini sepakbola, bukan Mie Sedaap. 

Bayangkan, andai di menit akhir tim kamu tidak kebobolan, anggap saja sudah pasti menjadi juara. Tapi apa boleh buat, misalkan harus berlanjut ke babak tambahan waktu 2x 15 menit. Hasilnya, justru kalah misalkan. Gimana, ya sedih. 

Apalagi, tim kamu misalkan adalah tim yang punya nama besar alias tim elit di Eropa. Ya, tim elit. Bahkan lebih parahnya tim yang kamu anggap adalah tim penyihir, malah harus tersandung oleh tim yang statusnya antah berantah. Mau tidak sabar, hayya kata siapa? 

Nah, di sinilah mental dan kesabaran mengapa penting untuk ditanam dan dipupuk dalam jiwa oleh orang yang hobinya adalah menonton sepak bola, dan punya keagresifan dalam menyaksikan tim kesayangannya ketika berlaga. 

Sudah-sudah, sampai di sini dulu. Intinya, mental dan kesabaran harus padu. Kalau mau, nggak mau nggak papa. Kan tidak dipaksa, hehe. Hanya memaparkan. Siap, Boskuh. 

Ahmad Zubairi