Membentuk siswa untuk menjadi pribadi yang teladan dan disiplin tentunya adalah harapan semua tenaga didik di mana pun berada. Sudah sepatutnya seluruh elemen sekolah, ataupun dinas pendidikan terkait memberikan perhatian penuh bagi siswa dan kehidupan sekolahnya agar mereka bisa menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Tapi apa jadinya jika kebijakan salah satu perangkat pemerintah mengenai peraturan sekolah malah terkesan memberatkan siswanya?
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat baru saja menerapkan kebijakan yang meminta siswa SMA/SMK di NTT masuk sekolah jam 5 pagi. Ia beralasan hal tersebut bisa meningkatkan etos kerja, disiplin dan mutu pendidikan. Kebijakan tersebut tentunya memberatkan siswa sekolah SMA/SMK di NTT.
BACA JUGA: Jadi Syarat Utama Sukses, Ini 4 Tips Melatih Diri Supaya Bisa Disiplin!
Lantas apa benar dengan masuk sekolah jam 5 pagi para siswa menjadi disiplin hingga bisa menaikkan mutu pendidikan?
Menurut berita yang beredar, saat hari pertama diterapkannya kebijakan tersebut, hanya sekitar 7 siswa yang berhasil masuk tepat waktu pada jam 5 pagi, sisanya mengalami keterlambatan.
Jika siswa masuk sekolah jam 5 pagi, itu berarti setidaknya mereka harus bangun lebih awal sekitar satu jam lebih cepat dari waktu masuk sekolah yaitu sekitar jam 4 atau bahkan lebih cepat lagi.
Lalu bagaimana dengan siswa yang bertempat tinggal jauh dari sekolah? Pastinya mereka membutuhkan waktu lebih awal lagi untuk mempersiapkan diri berangkat ke sekolah. Bahkan mungkin mereka sudah harus bersiap-siap dari jam 3 pagi.
Jika siswa tersebut baru tidur jam 10 malam, berarti mereka hanya memiliki waktu 5 jam untuk tidur. Cukup tidur saja kadang membuat siswa masih suka mengantuk di kelas, apa jadinya jika mereka kurang waktu tidur? Belum lagi jika ada yang menderita insomnia.
BACA JUGA: Punya Insomnia? Ini 5 Teh yang Efektif Atasi Insomnia Agar Tidur Nyenyak
Mengutip dari Klik Dokter, rime sirkadian tubuh juga bisa terganggu akibat tidur telat dan bangun lebih awal atau biasa disebut delayed sleep phase (DSP) yang jika terjadi berulang bisa menyebabkan penyakit bahkan kematian.
Selain itu, masuk jam 5 pagi kondisi jalan masih sangat sepi, NTT bukan Jakarta yg jalannya selalu ramai, tentu saja bisa membuka peluang kejahatan atau kriminal beraksi melihat anak sekolah yang sedang berjalan atau naik motor sendirian pada waktu tersebut.
Jika sudah begini apa Gubernur NTT masih bisa melihat manfaat dari masuk pukul 5 pagi? Tentunya selain alasan tadi, masih banyak alasan lainnya yang harus dipertimbangkan.
Negara seperti Jepang dan Finlandia yang mampu mencetak SDM unggul saja tidak serta merta memasukkan siswanya pukul 5 pagi bukan?
Jadi apakah memasukkan siswa jam 5 bisa efektif membentuk siswa disiplin? Semoga hal ini menjadi masukan bagi para perangkat pemerintahan yang ingin membuat peraturan tanpa melihat dampak negatif yang ditimbulkan di kemudian hari.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
-
Nissa Sabyan Sekolah di Mana? Jurusan Antri Mainstrem Vokalis Grup Gambus yang Dikabarkan Nikah dengan Ayus
-
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik Berat
-
Cara Happy Hearts Indonesia Bantu 90.000 Anak di Indonesia: Bangun Lebih dari 300 Sekolah Terdampak Bencana
-
Beda dengan Anggotanya, Ketua F-PKB DPRD DKI Nyatakan Tolak Usulan Payung Hukum untuk Retribusi Kantin Sekolah
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Akui Man City Sedang Rapuh, Pep Guardiola Optimis Pertahankan Gelar Juara?
-
Laris Banget! Lagu 'Tak Segampang Itu' Tembus 500 Juta Streams di Spotify
-
Motor M1 Masih Bermasalah, Yamaha Minta Maaf ke Alex Rins
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo