Di antara negara-negara Asia Tenggara, mungkin hanya Vietnam yang paling rajin mengulas apapun yang terjadi dengan timnas Indonesia. Hal sekecil apapun pasti tidak luput dari pengamatan mereka.
Bahkan sebagian tulisan media Indonesia tidak segan-segan mengutip pernyataan yang muncul dari Vietnam. Sebut saja seperti apa yang sering ditulis oleh The Thao 247 dan Soha.vn.
Dua media massa ini paling rajin mengulas tiimnas Indonesia dari A hingga Z. hampir tidak pernah ada yang lepas dari pengamatan mereka. Bahkan tidak jarang justru mereka lebih tahu daripada kita.
Fenomena ini menjadi menarik, sebab tidak jarang tulisan-tulisan yang muncul menjadi bentuk perang urat syaraf antar kedua kubu. Seperti diketahui semua orang, ada rivalitas luar biasa antara Indonesia dengan Vietnam dalam urusan sepak bola.
Ada kesan bahwa Negeri Dinasti Nguyen itu tidak senang jika Indonesia memenangkan suatu pertandingan atau gelar. Sebaliknya mereka akan tertawa terbahak-bahak saat Indonesia mengalami kegagalan.
Tulisan-tulisan inilah yang sering memancing berbagai reaksi dari penggemar sepak bola Indonesia. Tulisan yang terkesan meremehkan dan menganggap enteng timnas Indonesia menjadi dasar untuk melakukan berbagai komentar.
Pada satu sisi mungkin saja tulisan tersebut terkesan provokatif. Media-media tersebut baik The Thao 247 atau Soha.vn menjadi alat Vietnam untuk menghancurkan mental timnas Indonesia.
Namun jika ditelisik lebih dalam, rajinnya mereka mengulas timnas Indonesia bisa jadi berkaitan dengan motif ekonomi. Sikap penggemar sepak bola Indonesia yang rata-rata sumbu pendek pasti akan merasa kebakaran jenggot dengan tulisan miring media tersebut.
Ujung-ujungnya mereka berlomba untuk membaca tulisan tersebut, dan jika mungkin membalasnya dengan komentar.
Kalau orang mengatakan urusan bahasa menjadi kendala, sekarang tidak lagi. Sebab kecanggihan teknologi akan dengan mudah mengubah bahasa media itu menjadi berbahasa Indonesia.
Motif inilah bisa jadi yang mendasari langkah mereka. Bukankan ungkapan bad news is good news ada dalam urusan pemberitaan. Atau kalau diartikan secara lebih luas, berita-berita miring dipastikan akan mengundang reaksi pihak lain.
Hal ini sudah tampak pada media-media di tanah air. Sering sekali ditemukan tulisan yang mengambil sumber dari dua media Vietnam tersebut. Hal ini berarti si penulis membuka media tersebut. Jika hal ini terjadi, entah sedikit atau banyak akan datang pemasukan ke media tersebut.
Hal ini pun dilakukan oleh media Malaysia seperti makan bola. Namun intensitasnya tidak sehebat Vietnam. Sebaliknya media-media Indonesia jarang sekali mengulik apa yang terjadi di tubuh timnas Vietnam. Maka orang-orang Vietnam dipastikan tidak akan mau membuka media-media Indonesia.
Baca Juga
-
Media Asing Sebut Erick Thohir Ketakutan Perubahan UU Naturalisasi Vietnam
-
Tiket Pembukaan Piala Presiden 2025 Mulai Dijual, Harga Dijamin Terjangkau!
-
Mikel Jauregizar Tolak Mentah-Mentah Tawaran Naturalisasi dari Timnas Malaysia
-
Gagal Lewati Australia, Indonesia Harus Puas di Posisi 6 AVC Nations 2025
-
Lakukan Comeback Epic, Timnas Voli Indonesia Sikat Vietnam dengan Skor 3-2
Artikel Terkait
-
Biodata dan Profil Bung Towel: Berani Tuduh Shin Tae-yong Sewa Buzzer
-
Indikasi Pratama Arhan Hijrah ke Korea Selatan Makin Nyata, Suwon FC Sudah Follow Instagramnya
-
Media Vietnam Nyinyir Timnas Indonesia U-24 Bakal Kesulitan Lawan Uzbekistan, Apa Alasannya?
-
Timnas Indonesia U-24 Bakal Sulit Kalahkan Uzbekistan, Rachmat Irianto Yakin Hadirnya Ramadhan Sananta Menjadi Solusi
-
Ada Ramadhan Sananta, Indra Sjafri Pede Timnas Indonesia U-24 Hajar Uzbekistan
Kolom
-
Slogan Sustainability Menjadi Kedok untuk Fashion Tak Bertanggung Jawab
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang
-
RJ untuk Penghinaan Presiden: Solusi Cerdas atau Bungkam Berkedok Damai?
-
Polisi Jadi Pahlawan Buruh? Kontroversi Penghargaan ITUC untuk Kapolri
Terkini
-
Uji Coba Lawan Persik Kediri, PSIM Yogyakarta Perlu Evaluasi Beberapa Aspek
-
Persahabatan dan Gelapnya Kehidupan dalam Novel Bumi: Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi
-
Terbukti Plagiat Webtoon Wind Breaker Umumkan akan Dihentikan
-
Ulasan Novel Sailing The Seashore: Bertahan di Negeri Asing demi Harapan
-
Comeback dengan THIS IS FOR, TWICE Angkat Tema Kekuatan dan Percaya Diri