Bagi sebagian orang, mengidolakan seseorang bukan hanya sekedar hobi. Baik atlet, penyanyi, artis, hingga seniman, sosok-sosok ini terkadang membawa pengaruh yang besar bagi hidup seseorang.
Mengidolakan seseorang sebenarnya sah-sah saja dan tidak 'dosa' selama tidak toksik bagi diri sendiri dan orang lain. Namun ada sebagian orang yang mencintai idolanya secara berlebihan sehingga mempengaruhi kesehariannya.
Seperti misalnya saat sang idola tersandung sebuah skandal, seorang fans bisa mengalami gangguan konsentrasi, penurunan nafsu makan, hingga susah tidur.
Padahal, tahukah kamu kalau mengkhawatirkan selebriti itu adalah pekerjaan paling sia-sia untuk dilakukan?
Mengapa bisa begitu? Mari kita temukan alasannya satu persatu.
Ingat Kembali Tujuanmu Fangirling atau Fanboying
Mungkin sebagian besar setuju kalau kegiatan ini bermula dari keinginan untuk mencari hiburan di tengah kepenatan. Sehingga ketika kamu merasa stres dengan hobi ini, coba ingat kembali tujuan awalmu agar tidak terlalu berlarut-larut mengkhawatirkan idolamu. Fangirling hanyalah alat bantu agar kamu tidak penat dengan kehidupan dan bukan untuk menambah kejenuhanmu.
Tidak Semua Hal yang Kamu Lihat itu Benar
Ketika seseorang sudah memutuskan untuk menyukai artis tertentu, tak jarang ia menjadi rajin memperbarui kabar terkait idolanya. Mulai dari keseharian, jadwal syuting/konser, hingga hal di belakang layar yang tidak banyak diketahui kalangan non fans.
Namun tahukah kamu kalau semua yang kamu lihat itu belum tentu benar?
Sekalipun kamu sudah mengikuti semua jadwal harian dari idolamu, tapi tetap ada hal yang mereka sembunyikan dan tidak bisa diumbar di depan kamera. Kita sebagai fans tidak akan pernah tahu secara pasti apa yang ada di balik artis atau kejadian tersebut.
Bisa saja semua ini hanya rekayasa untuk membangun image, promosi, atau yang lainnya. Sehingga atas semua ketidaktahuan ini, berhentilah mencemaskan sesuatu yang tidak pasti karena bisa saja semuanya berjalan baik-baik saja tanpa pernah kamu ketahui.
Sebaliknya, jika memang rumor tentang idolamu membuatnya tidak baik-baik saja, cukup tunjukkan dukungan karena sebagai sesama manusia kita memang harus menaruh empati.
'Obati' Kepenatanmu
Setelah mengingat kembali alasan awal kamu fangirling atau fanboying, cobalah untuk self love serta perbaiki masalah yang ada dalam dirimu. Karena sejatinya, mengidolakan seseorang memang banyak mengubah hidup seseorang ke arah yang positif.
Namun ingat, untuk tidak bergantung pada hal tersebut dan cobalah untuk 'utuh' dan bahagia dari dalam. Hal ini akan membuatmu terlepas dari mengkhawatirkan kehidupan orang-orang di layar kaca serta bisa membuatmu berlaku baik tanpa bantuan arahan orang lain.
Baca Juga
-
Isu Diskriminatif di Balik Film Jepang 'Sweet Bean'
-
Bukan Sekadar Berpesta, Ini Kekonyolan Masa Muda di BIGBANG We Like 2 Party
-
Kontras dengan Judulnya, Ini Kisah Patah Hati di Lagu Key SHINee 'Easy'
-
Hampers Tidak Wajib, Tapi Jangan Ajak Orang Lain Stop Kirim Hadiah Lebaran
-
Lebaran Penuh Kepalsuan, saat Momen Suci Berubah Menjadi Tekanan Tahunan
Artikel Terkait
-
Di Balik Euforia K-Pop: Ketika Pemujaan Idola Menjadi Pelarian dari Kesepian
-
Bukber dengan Earth Tone? Intip 4 OOTD Selebriti yang Bisa Jadi Inspirasi!
-
Seni Fangirling: Multi Fandom atau Bukan, Semuanya Tetap Seru Kok!
-
Kendala Logistik, Prince GHOST9 Tidak Bisa Hadiri Acara Pertama Tur Eropa
-
Apa Agama Carmen H2H? Idol Indonesia Resmi Debut di SM Entertainment
Kolom
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Lebaran di Tengah Gempuran Konsumerisme, ke Mana Esensi Kemenangan Sejati?
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
-
Lebaran: Hari Kemenangan Sekaligus Kekalahan
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial