Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang serba cepat dengan segala hal kemudahannya. Tiba-tiba kita dihadapkan pada sebuah momen yang selalu dinanti, yakni penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR).
Bagi sebagian orang, THR menjadi salah satu angin segar yang membawa harapan dan kegembiraan. Termasuk THR dari Yoursay.id ini bagi penulis pemula seperti saya.
Berandai-andai kalau mendapatkan THR Yoursay memang menyenangkan, aku bisa membayangkan betapa nikmatnya setelah menulis mendapatkan uang ditambah lagi dengan THR, semakin jadi penyemangat untuk tetap memberikan kontribusi terbaik bagi Yoursay.
Karena hampir setiap hari aku selalu bertransaksi, membeli ini dan itu hingga tak sadar kalau jumlah pundi-pundi mulai berteriak. Jika saja dompetku dapat berbicara mungkin ia akan mengatakan banyak hal tentang lembaran-lembaran rupiah yang awalnya datang kemudian pergi dengan cepat.
Dompetku Bicara dan Meminta THR Yoursay
Bayangkan jika dompetku bisa bicara, ia mungkin akan bercerita tentang perjalanan panjang yang telah dilaluinya. Dari lembar per lembar rupiah masuk dan keluar tanpa henti, ia menjadi saksi bisu atas kerja keras dan dedikasi yang tak terhitung. Bahkan sepertinya dompetku juga akan berbisik, "Gunakanlah uang-uangmu dengan bijak, karena dia adalah buah dari usaha yang tak kenal lelah."
Jika aku mendapatkan THR Yoursay dan memasukannya ke dalam dompetku, pasti dompetku juga akan berbicara pada uang THR-ku. Ia mungkin akan mengingatkan kita tentang pentingnya menabung untuk masa depan.
Ia akan berpesan, "Jangan lupakan untuk menyisihkan untuk hari esok yang tak terduga. Kau itu lebih dari sekadar uang untuk dibelanjakan; Kay adalah investasi untuk masa depan."
Namun, THR-ku juga mengerti bahwa ia merupakan simbol kebahagiaan dan perayaan untuk lebih mencintai diri sendiri. Ia mungkin akan berkata pada dompetku, "Bersukacitalah, berbagilah kebahagiaan dengan keluarga dan teman. Aku ada untuk membuat momen-momen spesialmu menjadi lebih berwarna. Uang bisa dicari, tapi momen bersama keluarga tidak akan terulang lagi."
Di sisi lain, uang THR dari Yoursay-ku juga akan menyentuh soal berbagi. Dengan lembut ia akan mengingatkan dompetku, "Jangan lupa pada mereka yang kurang beruntung. Sebagian dariku bisa menjadi berkah dan kebahagiaan bagi orang lain yang membutuhkan."
Andai dompetku bisa berbicara, tentu ia akan tetap berteriak meminta uang THR Yoursay masuk mengisi ruangan-ruangan yang hampir kosong oleh penghuni lembaran. Ia juga akan menceritakan kisah-kisah tentang pilihan dan prioritas.
Tentang bagaimana setiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Ia akan menegaskan bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam menggunakan THR, selama itu mencerminkan nilai dan aspirasi kita serta memberikan manfaat bagi banyak orang.
Sebagai penutup, jika aku mendapatkan THR dari Yoursay, mungkin aku akan menggunakannya dengan bijak seperti memberi ke ayah dan ibu atau sekedar mentraktir adikku.
Selain itu, sebelum ini berakhir jika aku mendapatkan THR Yoursay, aku yakin sang uang THR ini akan berkata, "Aku adalah lebih dari sekadar uang; aku adalah cerminan dari nilai-nilai yang kamu pegang. Gunakanlah aku untuk menciptakan dampak yang positif, baik untuk dirimu sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarmu. Karena aku adalah hasil kerja kerasmu selama ini, kamu menulis banyak hal dan juga berbagi banyak hal. Kamu pantas mendapatkanku."
Dan begitulah, andai dompetku bisa berbicara kepada THR Yoursay, ia akan menjadi guru kecil yang mengajarkan kita tentang kehidupan, nilai, dan harapan.
Mungkin, di balik setiap lembaran THR yang diberikan oleh Yoursay, ada pelajaran hidup yang bisa kita petik dan renungkan untuk tetap menjadi pribadi yang baik dalam mengelola keuangan dan memberikan kontribusi terbaik untuk tetap menulis dan berbagi ide di Yoursay.id!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sinopsis Film 'Night Always Comes' 2025: Thriller Kriminal Menegangkan
-
Anthem Optimisme, Lagu BOYNEXTDOOR 'Lucky Charm' Berisi Pesan Untuk Gen Z!
-
Alur Seru! Sinopsis Film Thailand 'Ziam' 2025: Aksi Muay Thai Vs Zombie
-
Perayaan Lomba di SDTQ As-Surkati: Menyatukan Tawa, Semangat, dan Ukhuwah
-
Seru! Review 'Pride and Prejudice and Zombies': Romansa dan Teror Wabah
Artikel Terkait
-
Cegah Keterlambatan, Pemudik Lebaran Pengguna Kapal Feri Perlu Pegang Tiket di Tangan
-
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran! Ini Tips Cara Cegah dan Mengenalinya
-
LIVE STREAMING: H-2 Lebaran, Situasi Terkini Arus Mudik di Berbagai Wilayah
-
Resep dan Cara Membuat Ketupat Sayur untuk Lebaran, Mantap Banget Dicampur dengan Opor Ayam
-
Liburan Lebaran Makin Seru di Tanjung Lesung, Ini Deretan Pantai yang Bisa Anda Kunjungi
Kolom
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?
-
Diksi Pejabat Tidak Santun: Ini Alasan Pentingnya Mapel Bahasa Indonesia
-
Sejuta Penonton, Seharusnya Bisa Lebih untuk Film Nasionalisme yang Membumi
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital
Terkini
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?