Sering rasanya muncul film-film romance, baik berlabel rating 17+ sampai 21+, yang terkadang bikin penontonnya salting sendiri pas menonton momen-momen ‘sentuhan fisik antar kekasih’.
Nah, apakah kamu salah satu dari penonton yang salting atau terpukau melihat scene ‘tatapan mata, sentuhan lembut, pelukan penuh emosi, hingga adegan ranjang’, yang membuat dirimu percaya scene di dalam film maupun series itu sungguhan?
Pernahkah terpikir, bagaimana para aktor menjalani momen sedekat itu di depan kamera, tanpa melibatkan perasaan pribadi atau melampaui batas kenyamanan? Bila kamu kepo, lanjut baca sampai tuntas ya!
Untuk lebih memahami lebih dalam. Hal pertama yang harus kamu yakini ialah, itu semua hanyalah akting yang sudah diatur sedemikian rupa oleh orang-orang kreatif di balik layar film. Dan di antaranya ada sosok Intimacy Coordinator.
Di balik layar, merekalah (Intimacy Coordinator) yang memastikan adegan-adegan sensitif maupun romantis terwujud dengan penuh seni dan empati, tapi tetap menjaga rasa aman bagi aktor dan aktris yang terlibat. Bisa dibilang, Intimacy Coordinator bukan hanya bagian dari tim kreatif, tapi juga ‘pihak penjaga’ keseimbangan profesionalisme dan privasi para aktor.
Lalu, bagaimana sebenarnya mereka bekerja? Yuk, selami lebih jauh tugas Intimacy Coordinator yang semakin penting di industri film.
1. Tahap Pra-Produksi: Menyulam Adegan Romantis Sampai Sentuhan Fisik
Sebelum kamera mulai merekam, sosok Intimacy Coordinator biasanya akan membaca skrip dengan teliti. Mereka mencari tahu adegan mana yang membutuhkan sentuhan khusus, misalnya adegan ciuman, pelukan erat, atau bahkan yang lebih intim (seks). Setelah itu, Intimacy Coordinator akan diskusi bareng sutradara untuk memahami seperti apa visi kreatif yang diinginkan.
Namun, lebih lanjut, Intimacy Coordinator juga berdiskusi dengan para aktor. Diskusi ini penting banget, karena di sinilah batasan masing-masing aktor dibahas dengan jujur. Apa yang membuat mereka nyaman, apa yang nggak. Semua dicatat dan dijadikan panduan agar proses syuting nantinya berjalan lancar.
2. Saat Pengambilan Gambar: Menghidupkan Adegan dengan Aman
Saat proses pengambilan gambar, di sini peran Intimacy Coordinator makin terlihat. Mereka akan memastikan, adegan intim dikoreografi dengan hati-hati, sehingga terlihat natural di layar, tapi tetap menghormati batasan para aktor. Koreografi ini mencakup: ritme, posisi, pose, yang menyesuaikan alur.
Untuk memastikan kenyamanan, biasanya menggunakan trik teknis. Misalnya, pelindung tubuh untuk adegan ranjang atau alat peraga yang membantu menciptakan ilusi, biar para aktor dan aktris nggak merasa canggung. Dan tentu saja, selama syuting berlangsung, Intimacy Coordinator selalu ada di lokasi untuk memastikan segalanya berjalan sesuai kesepakatan.
3. Tahap Pascaproduksi: Menjaga Kesepakatan Saat Editing Video
Setelah pengambilan gambar selesai, tugas Intimacy Coordinator belum selesai ya. Biasanya, mereka juga akan dilibatkan dalam proses editing untuk memastikan hasil akhir tetap menghormati batasan yang sudah disepakati. Misalnya, memastikan nggak ada adegan yang diedit jadi terlalu eksplisit di luar apa yang disetujui sebelumnya.
Segitu saja cukup ya. Semoga dengan informasi ini, kamu jadi lebih paham tentang film. Apa yang kita lihat dan terkesan nyata itu, pastinya telah diatur sedemikian rupa. Artikel ini dibuat untuk penonton, yang seringnya berkomentar buruk pada aktor dan aktris yang berani melakukan adegan ranjang, tanpa tahu proses di balik layarnya.
Baca Juga
-
Review Film Assalamualaikum Baitullah: Menyentuh dan Bikin Rindu Tanah Suci
-
Review Film Before We Forget: Menyulam Ingatan yang Nggak Pernah Terucap
-
Review Film The Gold Rush: Charlie Chaplin dan Sepatu yang Dimakan
-
Review Film Brick: Dinding Misterius yang Menutupi Akses Hidup Manusia
-
Review Film Marcello Mio: Anak yang Hidup di Bawah Bayang-Bayang Sang Ayah
Artikel Terkait
-
Jaring Talenta Muda, Netflix Hadirkan REEL LIFE Film Camp untuk Majukan Perfilman
-
Catat! Jadwal Tayang Film Indonesia Terbaru di Bulan Desember 2024
-
11 Daftar Film Indonesia Tayang Perdana di JAFF 2024, Ada Perempuan Pembawa Sial Hingga Tale of the Land
-
Ulasan Serial Lioness, Film Aksi Spionase Ala Tom Clancy dan Jack Ryan
-
Sinopsis Sikandar Ka Muqaddar, Film Terbaru Tamannaah Bhatia di Netflix
Kolom
-
Tarif AS Turun, tapi Harus Beli Pesawat dan Pangan: Adilkah Kesepakatan Ini?
-
Kilat 17 Menit, Dampak Bertahun-tahun: Diplomasi Dagang Prabowo-Trump
-
Wacana Ibu Rumah Tangga Produktif Diabaikan dalam Narasi Ekonomi RI?
-
Potensi Wisata Lokal Padukuhan Kunang di Gunungkidul
-
Jadi Ketua RT Bukan Cuma Urusan Bapak-Bapak, Gen Z Siap Pegang Wilayah?
Terkini
-
4 Obat Totol Jerawat Lokal Harga 20 Ribuan, Ampuh Keringkan dalam Semalam
-
Novel The Cat Who Saved the Library: Mencari Jejak Buku yang Hilang
-
Bantah Pensiun Bermusik, Ariana Grande Beri Kode untuk Nyanyi Tahun Depan
-
5 Drama Korea Historical-Fantasy Paling Dinanti, Ada 'Bon Appetit, Your Majesty'
-
Ulasan Novel Your Party Girl: Romansa Seru si Playgirl dengan Cowok Kalem