Nalitari adalah komunitas tari inklusi yang dibentuk pada tahun 2013. Terdapat beberapa nama yang menjadi pendiri dari Nalitari, antara lain adalah Putri Raharjo, Nurul Jamilah, Yoana Wida, dan Ara Brahmara. Mengutip dari Koalisiseni.or.id “Kata ‘Nali’ berasal dari bahasa jawa artinya ‘mengikat’. Nalitari dapat diartikan sebagai upaya mengikat orang melalui tarian”. Nalitari merupakan komunitas tari inklusif. Nalitari merangkul semua orang yang ingin berkarya melalui seni. Pada saat ini, Nalitari menjadi satu-satunya komunitas yang mengangkat tinggi serta menerapkan nilai inklusifitas.
Banyak orang mengira bahwa inklusi adalah tempat khusus bagi beberapa orang. Inklusi lebih dari itu. Inklusi menyatukan keberagaman tanpa memandang apapun dari segi fisik, latar belakang, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Nalitari menjadi wadah bagi siapa saja untuk menaruh harapan mereka agar bisa berkarya melalui tari. Sudah seharusnya sebagai manusia bisa saling membantu dan menghargai satu sama lain. Dengan demikian apapun kekurangannya, setiap orang bisa saling melengkapi. Setiap orang memiliki harapan agar bisa diterima oleh semua orang dan Nalitari lah yang menjadi jawabannya. Hingga saat ini, Nalitari menjadi contoh nyata di ranah nasional maupun internasional.
Wadah dan Harapan Bagi Semua Orang
Dalam kehidupan sehari-hari, penyandang disabilitas menjadi seseorang yang dianggap “kurang mampu” oleh lingkungan sekitar. Namun hal tersebut dibantah dengan tegas oleh Nalitari. Selama berdinamika dalam komunitas, Nalitari terus berusaha untuk menghilangkan stigma serta diskriminasi yang dialami oleh penyandang disabilitas. Nalitari menunjukkan komitmennya dengan sabar dan tekun dalam membimbing satu persatu agar bisa menemukan kebebasan ekspresi dalam menari.
Komitmen yang dilakukan oleh Nalitari juga diperkuat oleh pernyataan dari salah satu orang tua penari. “Setiap orang bisa menari dan berhak untuk menari, begitu juga dengan anak saya”. Salah satu orang tua tersebut memiliki anak, yang berkebutuhan khusus, sebagai penari di Nalitari. Komunitas ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki keistimewaan yang perlu diekspresikan melalui sebuah medium yang tepat, yaitu Nalitari itu sendiri. Nalitari menjadi wadah dan harapan bagi siapapun. Melalui komunitas ini, Nalitari merangkul keberagaman setiap asa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Stasiun Jogja Diserbu Pemudik: Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi Besok!
-
Lebaran 1446 H Semakin Mudah, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran
-
Income Predictor dan Debtor Insight Picu Pertumbuhan Kredit Digital di Indonesia
-
Peringatan Dini Tsunami di Underpass Bandara YIA, BNPB: Supaya Masyarakat Waspada, Bukan Menakuti
-
Daftar Lokasi ATM Pecahan Uang Rp20 Ribu di Jakarta dan Yogyakarta
Kolom
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Lebaran di Tengah Gempuran Konsumerisme, ke Mana Esensi Kemenangan Sejati?
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
Terkini
-
Kai EXO Siap Sambut Musim Panas di Teaser Video Musik Lagu 'Adult Swim'
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Real Madrid Babak Belur Demi Final Copa del Rey, Carlo Ancelotti Buka Suara
-
Remake Film Mendadak Dangdut: Apa yang Berubah?
-
Piala Asia U-17: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Diprediksi akan Tampil Gemilang