Tak sedikit remaja Indonesia yang sering kali merasa cemas atau merasa ketinggalan sesuatu ketika tidak ikut nongkrong bareng teman, atau belum mencoba tren terbaru di media sosial.
Inilah yang dinamakan FOMO, atau Fear of Missing Out, yaitu istilah kekinian yang dipakai untuk menggambarkan perasaan takut ketinggalan hal-hal seru yang lagi happening.
Fenomena ini sekarang lagi banyak banget dialami sama remaja dan anak muda di era digital. Bahkan, hal ini kerap menjadi beban pikiran di kalangan remaja hingga membuat hidup mereka terasa tidak tenang.
Kok Bisa FOMO Jadi Masalah?
Di zaman sekarang, remaja terus-menerus dibombardir oleh kehidupan dunia maya. Media sosial paling banyak menunjukan kehidupan orang lain yang terlihat lebih sempurna dari kita, seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Liburan ke tempat eksotis, nongkrong di kafe estetik, atau punya barang-barang branded yang bikin ngiler.
Masalahnya, kita sering lupa kalau apa yang terlihat di medsos itu tak selalu mencerminkan realita. Banyak konten yang sengaja dimodifikasi agar tampak sempurna dan sesuai harapan.
Tapi, sebagai penonton, kita sering kali nggak sadar dan malah membandingkan kehidupan diri sendiri dengan standar yang nggak realistis itu. Akibatnya? Rasa minder, kecemasan, dan overthinking pun muncul.
Di sinilah FOMO mulai berubah dari sekadar rasa penasaran jadi sesuatu yang mengganggu. Ketika terlalu fokus mengejar tren terkini, kita jadi lupa menikmati momen yang sebenarnya jauh lebih berharga. Bukan cuma mengganggu kesehatan mental, FOMO juga bikin kita kehilangan waktu dan energi untuk hal-hal yang lebih berarti.
Dampak FOMO di Kehidupan Remaja
FOMO nggak cuma tentang ikut-ikutan tren. Lebih dari itu, fenomena ini bisa berdampak ke banyak aspek kehidupan, terutama bagi remaja.
Salah satunya, mental health. Ya, kesehatan mental jadi salah satu hal yang paling kena dampaknya. Lihat teman-teman di medsos posting liburan seru, nongkrong di kafe kekinian, atau punya barang-barang baru, pasti ada aja rasa cemas dan insecure yang muncul.
Perasaan yang seperti ini, kalau dibiarkan terus-menerus, bisa bikin stres, bahkan depresi. FOMO sering kali bikin kita lebih fokus sama apa yang nggak kita punya, daripada mensyukuri apa yang udah ada.
Nggak cuma itu, FOMO juga bisa bikin hubungan sosial jadi terganggu. Banyak remaja yang lebih peduli sama tren di medsos, ketimbang menjaga hubungan yang lebih dalam dengan orang terdekat.
Akhirnya, meski banyak teman, rasa kesepian bisa tetap ada karena hubungan yang dibangun jadi kurang tulus dan lebih berbasis pada validasi dari orang lain.
Masalah keuangan juga nggak kalah penting. Tren dan gaya hidup yang sering dibagikan di medsos bisa bikin remaja merasa perlu untuk membeli barang atau pengalaman yang sebenarnya nggak terlalu penting. Kalau nggak hati-hati, pengeluaran bisa jadi tak terkendali dan berujung ke masalah keuangan.
Ketimbang kamu selalu merasa FOMO terhadap sesuatu yang jelas-jelas tidak penting, lebih baik kamu fokus pada pengembangan diri saja, ya! Jangan biarkan tren atau ekspektasi orang lain mengontrol hidupmu. Sebab, dampaknya juga tidak baik buat kehidupan bukan?
Hidup itu bukan soal mengikuti setiap tren yang ada, tapi lebih kepada bagaimana kamu bisa menikmati setiap langkah yang kamu jalani.
Jadi, buat kamu yang lagi merasa FOMO, yuk belajar untuk lebih santai dan fokus sama diri sendiri. Toh, hidupmu itu unik dan nggak perlu selalu mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Setuju?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Full Day School: Solusi Pendidikan atau Beban bagi Siswa?
-
Dari Rasa Ingin Tahu hingga Kecanduan: Apa Alasan Orang Memakai Narkoba?
-
Apa yang akan Terjadi dengan Kehidupan Manusia Jika Tidak Ada Ilmu Fisika?
-
Sistem Ranking di Sekolah: Memotivasi Atau Justru Merusak Mental Siswa?
-
Ironi Hadirnya TikTok: Hiburan yang Membawa Dampak Bagi Generasi Muda
Artikel Terkait
-
Viral di Medsos! Apa Itu DoodStream dan Aman Atau Tidak?
-
Dampak Beauty Standard Media Sosial terhadap Kepercayaan Diri Anak Muda
-
The Power of Viral: Bagaimana Pengaruh TikTok dalam Membentuk Tren Gen Z?
-
Ad Review Ini Nikmati Pendapatan Tambahan dari YouTube Shopping Affiliates, Ini Kisah Suksesnya
-
Laki-laki Juga Jadi Korban Kekerasan Seksual di Medsos, SafeNet: Paling Banyak di MiChat
Kolom
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Ekosistem Raja Ampat Rusak Demi Nikel, Masihkah Perlu Transisi Energi?
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
-
Qurban di Zaman Digital: Tantangan dan Harapan Generasi Muda
-
Makna Kurban dalam Kehidupan Modern: Antara Ibadah dan Kepedulian Sosial
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Tom Felton Perankan Draco Malfoy Lagi Lewat Harry Potter versi Broadway