Film adalah salah satu daya tarik karya seni visual untuk menunjang kreativitas siswa dalam berpikir kritis mengenai isu atau masalah yang akan diangkat dalam alur cerita. Konflik yang diangkat tentu dipikirkan secara matang agar tersampaikan kepada para penonton.
Akhir-akhir ini, Kurikulum Merdeka dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terkadang melibatkan siswa untuk memproduksi film pendek sebagai salah satu pilihan panen karya, selain drama, poster, infografis, dan lain-lain.
Mungkin bagi kebanyakan siswa membuat film pendek itu seru dan menyenangkan, tetapi sangatlah sulit untuk membuatnya. Nah, berikut ini adalah beberapa langkah atau cara yang dapat dilakukan untuk memulai membuat film pendek:
1. Bentuk Tim Produksi Film
Dalam membuat film terdiri dari tiga tahap produksi yang di antaranya praproduksi (rancangan ide), produksi (pengambilan gambar), dan pascaproduksi (editing).
Membentuk tim produksi adalah salah satu langkah untuk membuat film pendek sebelum menuju pada tahap produksi. Setelah itu, tentukan produser dan sutradara terlebih dahulu sebagai pemimpin produksi film dan baru dilanjutkan ke bagian yang bertugas menulis naskah, perekaman, editing, dan lain sebagainya.
Pahami lebih mendalam berbagai tugas yang diberikan agar saat pelaksanaan syuting mengerti apa saja yang perlu dilakukan dan dipersiapkan.
Selain itu, pembentukan tim produksi yang dilakukan produser/sutradara juga tidak hanya menentukan bagian penulis naskah dan cameraman saja. Seharusnya sebagai pemimpin juga sudah bisa menyesuaikan jumlah kru dengan tugasnya masing-masing.
Pastikan semua kru mendapatkan tugasnya dan mengerti dengan tugas yang diberikan. Apalagi kalau sutradara inisiatif untuk melakukan tes, misalnya cara membaca naskah, teknik pengambilan gambar, dan persiapan lainnya demi kesuksesan film dan kelancaran semua tim produksi.
Pembentukan kru film ini sangat penting agar siswa yang terlibat memiliki tanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Sutradara pun setidaknya melihat keahlian setiap orang masing-masing dengan tugas yang diemban. Jangan sampai menuai kontroversi antara satu sama lain.
2. Buat Konsep dan Ide Penulisan Naskah
Konsep dan ide ini akan menentukan jalan cerita dari film yang diproduksi, begitu juga dengan hasil visualisasi yang ditampilkan. Pastikan sutradara juga ikut meninjau naskah bersama dengan script writer.
Gagasan yang telah dibuat harus realistis dengan pelaksanaan syuting yang akan dilakukan. Boleh berpikir kreatif, hanya saja jangan terlalu berlebihan dari segi properti dan anggaran.
Apalagi masih dalam tahap produksi film di kalangan pelajar, kecuali memang sudah merencanakan anggaran yang besar dan juga sudah ditetapkan sebelumnya.
Selain itu, bila pembuatan film tersebut terdapat ketentuan durasi lebih baik untuk melakukan perhitungan agar tidak berlebih. Jika itu merupakan film pendek, maka cukup dengan menentukan satu konflik saja tidak perlu berkepanjangan. Sesuaikan dengan tema dan genre pun menjadi hal terpenting.
3. Tinjau Lokasi dan Persiapan Properti
Dalam membuat film tentu diperlukan untuk meninjau lokasi terlebih dahulu agar penata kamera atau Director of Photography dapat menentukan sudut/angle yang terbaik untuk setiap adegan yang dilakukan oleh pemeran dalam memvisualisasikannya.
Jika lokasi tersebut memerlukan perizinan, maka datangi tempat yang dituju untuk membuat kesepakatan antar pihak agar terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik. Jangan sampai terjadi pembicaraan yang tidak tersampaikan dengan jelas.
Kemudian, properti yang dibutuhkan untuk syuting dipersiapkan bersama dengan prop master dan perlu ditinjau oleh sutradara sebagai tolak ukur lancarnya proses pelaksanaan masa produksi yakni syuting yang akan dilaksanakan.
Hal ini perlu dipastikan dari segi kesiapan yang matang. Diharapkan tidak terjadi kekurangan properti atau ada yang tidak dibawa sewaktu pelaksanaan saat syuting. Kemudian, lokasi pun harus siap untuk digunakan sesuai dengan waktu syuting. Jangan sampai lokasi tersebut tidak bisa digunakan lagi saat di pertengahan jalan.
4. Belajar Membuat Film
Sebagai pelajar tentu tidak salah untuk mempelajari tentang film lebih detail. Perlu digarisbawahi film pendek bukan hanya soal merekam dan berakting, tetapi juga ikut memperhatikan persiapan dan teknik yang harus dilakukan.
Selain itu, bila ada temanmu yang mengerti langkah-langkahnya. Setidaknya kamu ikut mempelajari dan melakukan praktiknya secara bertahap. Karena kerja sama sangat dibutuhkan demi terciptanya film yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan.
Jangan sampai pemikiran tidak mengerti akan pembuatan film itu menjadi sebuah alasan. Setiap orang bisa belajar untuk memahami proses produksi sampai finalisasi film, jika mereka memiliki niat dengan minat daya belajar yang tinggi.
5. Punya Ide Kreatif
Alat yang diperlukan untuk membuat film memang sangatlah tidak dengan harga yang bersahabat, seperti kamera, tripod, gimbal, mikrofon, dan lain sebagainya. Misalnya bisa diakali dengan kamera diganti dengan hp kualitas terbaik, tripod atau gimbal diganti dengan handheld, mikrofon diganti dengan hp menggunakan gagang sapu, lighting diganti dengan lampu neon, dan lain-lain.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Hargai Karya Siswa: Pentingnya Etika Mengelola Konten Digital di Sekolah
-
Fotografer Belum Bisa Buat Video, Tapi Videografer Jago Motret: Mengapa?
-
Purwakarta Run 5K 2025: Ribuan Pelari Padati Jalanan dan Alun-Alun Kota
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Peduli Kebersihan! Aksi Ekologi Peserta MPLS di SMA Negeri 1 Purwakarta
Artikel Terkait
-
8 Film Paling Banyak Dicari di Google Indonesia 2024, Nomor 1 Bikin Nangis
-
Sinopsis Film Despatch, Thriller Apik yang Dibintangi Manoj Bajpayee dan Arrchita Agarwaal
-
Dibintangi D.O EXO, Film Secret: Untold Melody akan Dirilis Akhir Januari 2025
-
Review Film Toxic Parents: Menyoroti Sisi Gelap Hubungan Orangtua dan Anak
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Shia LaBeouf, Terbaru Ada Megalopolis
Kolom
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?
-
Diksi Pejabat Tidak Santun: Ini Alasan Pentingnya Mapel Bahasa Indonesia
-
Sejuta Penonton, Seharusnya Bisa Lebih untuk Film Nasionalisme yang Membumi
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital
Terkini
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
-
Chanyeol Ungkap Suasana Damai di Teaser MV Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau