Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Dony Marsudi
Ilustrasi bekerja (Freepik/diana.grytsku)

Di negara kita sendiri, kerja kadang kayak ngejalanin hubungan toxic. Kita udah bekerja maksimal, tapi yang didapat kok rasanya nggak sebanding.

Gaji segitu-gitu aja, tapi tuntutannya makin tinggi tiap hari. Inilah realita kerja di Indonesia yang menjadi keluh kesah banyak orang ketika menjalani pekerjaannya.

Gaji Pas-pasan, Ekspektasi Selangit

Sebagian besar dari kita pasti sering menghadapi kenyataan pahit. Gaji yang nggak seberapa, tapi tanggung jawabnya banyak. Baru masuk kerja, eh udah disuruh handle ini itu. Katanya, biar cepat belajar dan berkembang. Tapi, kalau nggak dibarengi apresiasi yang jelas, lama-lama ya capek juga.

Nggak jarang kita dengar cerita, “Dulu masuk kerja gaji UMR, sekarang tanggung jawab naik, tapi gaji cuma nambah dikit.” Ini realita banyak orang, terutama di sektor industri kreatif, retail, dan perusahaan rintisan (startup).

Nggak Cuma Masalah Gaji, Tapi Juga Jam Kerja

Nggak Cuma soal gaji aja, jam kerja juga tentu menjadi permasalahan. Gaji udah pas-pasan, eh jam kerjanya juga bablas terus. Masuk jam 8 pagi, pulang bisa jam 10 malam, tapi bonusnya cuma ucapan “terima kasih ya, kamu hebat!” tanpa embel-embel tambahan di rekening.

Hal yang lebih ngeselin, ada budaya kerja yang kalau belum lembur berarti nggak kerja keras. Budaya ini masih hidup subur di banyak tempat. Seolah-olah, makin lama duduk di depan laptop atau di kantor, makin loyal dan berprestasi. Padahal, kerja lembur terus bukan tanda produktivitas, tapi tanda manajemen yang buruk.

Jam kerja yang nggak jelas ini bukan cuma nguras tenaga, tapi juga bikin hidup jadi nggak seimbang. Waktu buat diri sendiri, keluarga, dan hobi jadi hilang entah ke mana. Padahal, kerja yang sehat itu ada jedanya, biar otak beristirahat.

Hal yang kita inginkan sebenarnya nggak muluk-muluk. Gaji yang layak, jam kerja yang manusiawi, dan lingkungan kerja yang menghargai usaha. Kalau hal-hal dasar ini bisa dipenuhi, loyalitas dan produktivitas pasti meningkat.

Pada akhirnya, orang kerja bukan cuma buat perusahaan, tapi juga buat masa depan mereka sendiri. Kalau aja perusahaan bisa ngehargain, kita sebagai pekerja juga pasti akan kasih yang terbaik.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Dony Marsudi