Dahulu bimbingan belajar dirancang untuk membantu siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar pada suatu mata pelajaran. Semakin bergulirnya waktu, bimbingan belajar perlahan-lahan hingga hari ini sudah terbuka untuk semua siswa dalam meningkatkan daya belajar, membantu dalam mempersiapkan ujian, meningkatkan nilai tugas atau pekerjaan rumah, dan memperdalam pemahaman siswa.
Berbagai bimbel juga mulai berdatangan ke setiap sekolah untuk melakukan promosi dan penawaran tertentu mengenai paket belajar yang dapat diperoleh siswa jika mengikutinya. Selain itu, mereka juga mengadakan seminar hingga penawaran melalui pesan virtual berdasarkan nomor telepon yang didapat saat siswa mengisi kuesioner.
Mungkin sebagai pelajar akan bertanya-tanya ketika teman dekat banyak yang mendaftar di berbagai bimbingan belajar. Pertanyaan tersebut yang tak lagi asing di benak kita adalah apakah kita bisa tetap berprestasi dan sukses selama di jenjang pendidikan walau tidak mengikuti les atau bimbingan belajar?
Jawabannya tentu saja bisa, salah satu kuncinya adalah belajar mandiri dengan giat dan tekun. Perlu diketahui bahwa menjadi orang yang sukses dan berprestasi tidak bisa dinilai dari satu arah. Setiap siswa memiliki jalannya masing-masing dalam mencapai sebuah tujuan.
Saya juga pernah menemukan teman yang mengikuti les atau bimbingan belajar, tetapi dirinya tetap saja tak ada perubahan dalam belajar. Ada juga teman yang tidak mengikuti bimbel, ternyata ia lebih baik daripada yang mengikuti bimbel. Begitu juga sebaliknya.
Mengapa itu terjadi? Karena sebenarnya untuk menjadi orang yang berprestasi dan sukses itu berada di tangannya sendiri. Dimulai dari tekad yang kuat untuk memulai dan melakukan konsistensi yang tinggi, itulah kunci kesuksesan yang sejati.
Intinya, mulailah dengan menunjukkan pribadi yang konsisten dalam belajar, memiliki jiwa semangat yang besar dalam meraih mimpi, dan ingatlah bahwa kesuksesan setiap orang digapai melalui jalan yang berbeda-beda dengan versinya masing-masing.
Oleh karena itu, keputusan untuk mengikuti bimbingan belajar atau tidak itu berada di setiap diri siswa dengan komitmen yang dipegang. Karena jika tidak mengikuti bimbel dan bermalas-malasan tentu berefek buruk dengan belajar di sekolah, tetapi jika ia berkomitmen sebaliknya akan membuahkan hasil yang baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Antara Amarah dan Harapan: Bagaimana DPR Seharusnya Merespons Demonstrasi?
-
Kereta Api Bebas Rokok: Menjaga Kesehatan atau Mengurangi Kebebasan?
-
Hargai Karya Siswa: Pentingnya Etika Mengelola Konten Digital di Sekolah
-
Fotografer Belum Bisa Buat Video, Tapi Videografer Jago Motret: Mengapa?
-
Purwakarta Run 5K 2025: Ribuan Pelari Padati Jalanan dan Alun-Alun Kota
Artikel Terkait
-
Usulan Menag Sekolah Libur Selama Bulan Ramadan Ditolak Orangtua: Anak Gak Ada Kegiatan, Bikin Puasa Jadi Berat
-
Belajar dari Sembilan Orang Tua Hebat yang Berhasil Mendidik Anak
-
Proses Kreatif dan Kesan Anton Kurnia sebagai Penerjemah Karya Sastra Asing
-
Ajari Anak Matematika Sejak Dini ala Tasya Kamila: Tips Sederhana, Hasilnya Luar Biasa!
-
Bangkitkan Kreativitas Lewat Proyek DIY, Seni Berkreasi dari Nol
Kolom
-
Foto Manipulatif AI, Pelecehan Seksual, dan Kegeraman Publik di Era Digital
-
Kencing di Dalam Bioskop, Pentingnya Jaga Adab Ruang Publik
-
Ironi Kebijakan Prabowo: Smart TV Dibeli, Guru Honorer Terlupakan
-
Ketika Buku Dijuluki 'Barang Bukti': Sebuah Ironi di Tengah Krisis Literasi
-
Jago Matematika Disebut Pintar: Kenapa Angka Jadi Ukuran Cerdas di Indonesia?
Terkini
-
Hasan Nasbi Diganti, Strategi Komunikasi Pemerintah Bergeser?
-
Rangkap Jabatan, Ini Sosok Angga Raka Prabowo yang Jadi Kepala BKP
-
Gebrakan Komjen Suyudi: 'Rumah' BNN Dibersihkan Dulu, 242 Pejabat Ikuti Tes Urine
-
Mengenal Farida Faricha, Aktivis NU dan Kader PKB yang Jadi Wakil Menteri Koperasi
-
Festival Bodri 2025: Diskusi Lintas Sektor Hasilkan Solusi Nyata untuk Kelestarian DAS Bodri