Saat memasuki jam rehat kerja, saya yang memilih scrolling video short pun nggak sengaja menemukan suatu video yang cakep. Sebuah video yang diposting oleh kanal Youtube The House of Raminten, yang mengenalkan istilah silsilah keluarga dalam bahasa Jawa, yang belum pernah saya dengar se-detail ini.
Padahal selama ini, saya berpatokan pada Pepak Bahasa Jawa yang hanya mengenalkan silsilah sampai pada generasi ke-9 saja, yakni disebut Gropak Senthe. Sedangkan video dari The House of Raminten justru menyebutkan sampai ada generasi ke-19 yang disebut Trah Tumerah.
Mata mengantuk saya seketika melek lebar!
Sebagai seseorang yang mewarisi trah Jawa murni, karena leluhur saya asli dan murni Jawa tulen ya, hal semacam ini adalah suatu euforia tersendiri. Ibarat saya melihat beringin-beringin tua di Pabrik Gula Ngadirejo, Kediri.
Kagum.
Sebab, selama ini saya mentok pada istilah Gropak Senthe saja, dan seumur hidup hanya sempat bertemu dengan dua orang nenek Buyut, alias baru 4 generasi saja. Yah, walaupun satu diantaranya berhasil menyandang status Canggah alias generasi ke-5 saat sepupu saya memiliki anak. Itupun, usia beliau menginjak 112 tahun dan telah meninggal dunia dua tahunan yang lalu.
Sayangnya juga, nggak ada potret-potret yang tertinggal daripada beliau-beliau ini. Hanya cerita-cerita yang diwariskan dari orang tua saya saja, sehingga saya tahu beberapa nama Canggah saya.
Menurut video short The House of Raminten, setiap generasi dari suatu pohon keluarga memiliki penamaannya sendiri dalam Bahasa Jawa. Jadi nggak sekadar grandpa, great grandpa, maupun great great grandpa saja. Berikut urutannya dimulai dari status Anak:
- Anak,
- Bapak/Ibu,
- Kakek/Nenek,
- Buyut,
- Canggah,
- Wareng,
- Udheg-udheg,
- Gantung Siwur,
- Gropak Senthe,
- Debog Bosok,
- Galih Asem,
- Gropak Waton,
- Cendheng,
- Giyeng,
- Cumpleng,
- Ampleng,
- Menyaman,
- Menya-menya,
- Trah Tumerah.
Sedangkan kalau melansir dari Pepak Basa Jawa, urutan ini juga bisa dipakai terbalik dari Trah Tumerah hingga ke status Anak. Umumnya, penggunaan istilah ini menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh pemegang masing-masing statusnya. Sebagaimana Nenek saya yang begitu bahagia sewaktu sepupu saya dan anaknya berkunjung. Maka Nenek akan berkata:
- Iki Buyutku (Maksudnya: ini cucu Buyutku, karena sudah mencapai generasi ke-4).
Sekali lagi, amat disayangkan saya tidak mengenal silsilah Wareng ke atas, karena kurangnya sumber informasi. Sedangkan untuk Buyut dan Canggah, saya masih dapat sedikit info dari cerita-cerita orang tua, maupun sanak kerabat yang lain. Yah, padahal saya begitu penasaran siapa Trah Tumerah saya haha!
Nah, saking bahagianya saya kala menemui short video tersebut, saya lantas ingat dengan mantan presiden ke-6 kita yakni Bapak Susilo Bambang Yudhoyono alias pak SBY.
Kok gitu? Apa hubungannya dengan isi artikel ini?
Eits, tunggu dulu. Berdasarkan hasil googling mencari informasi seputar silsilah beliau, saya lalu terpaku pada satu artikel yang diterbitkan oleh Suara.com, mengenai silsilah pak SBY yang adalah generasi ke-13 dari Raden Wijaya. Iya, Raden Wijaya yang merupakan founder Majapahit Empire itu lho!
Sedangkan kalau kita tarik garis silsilah dari salah satu cucu Pak SBY yaitu Pancasakti Maharajasa Yudhoyoni, maka akan kita temui garis trah yang unik. Berikut hasilnya:
Garis Majapahit:
1. Anak:
2. Bapak:
- Edhie Baskoro Yudhoyono
3. Kakek:
- Susilo Bambang Yudhoyono
4. Buyut:
- Raden Soekotjo
5. Canggah:
- Raden Imam Hadjoeri
6. Wareng:
- Hasanpoero
7. Udheg-udheg:
- Hasanbasri
8. Gantung Siwur:
- Kijai Djajanoedin
9. Gropak Senthe:
- Ki Ageng Muchid Boedin
10. Debog Bosok:
- Ki Ageng Baji Rakas
11. Galih Asem:
- Poering Tojo
12. Gropak Waton:
- Ki Ageng Djati Gumelar
13. Cendheng:
- Ki Ageng Sambi Gumelar
14. Giyeng:
- Ki Ageng Buwono Keling
15. Cumpleng:
- Raden Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana
Garis Singosari:
16. Ampleng:
- Dyah Lembu Tal
17. Menyaman:
- Mahisa Cempaka / Narasingamurti / Ratu Anghabaya
18. Menya-menya:
- Mahisa Wong Ateleng
19. Trah Tumerah:
- Ken Arok/Sri Ranggah Rajasa Batara Sang Amurwabumi (Founder Singosari sekaligus pendiri Wangsa Rajasa dan menggantikan dominasi Wangsa Isyana/Mpu Sindok. Pawarta Jatim)
Menurut saya pribadi, unsur penamaan Maharajasa dalam nama cucu Pak SBY ini seakan menegaskan trah Wangsa Rajasa yang terus mengalir hingga sekarang.
Bayangkan saja, semasa sekolah pada pelajaran sejarah dan IPS, kita selalu mempelajari kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk Singosari dan juga Majapahit. Walau wujudnya kini tidak lagi ada, nyatanya trah para raja terus mengalir lho.
Dan, ini membuat saya berpuas diri kala menemukan trah-trah keturunan Mahisa Cempaka, saking saya nge-fans pada beliau. Yah, sebab beliau memilih memerintah Singosari bersama Ranggawuni daripada adu bacok sebagaimana leluhurnya lakukan dahulu. Seolah mengakhiri dendam keris Mpu Gandring, sebagaimana dikutip dari laman Pawarta Jatim. It’s a good friendship sih!
So, menurutmu gimana? Apakah kawan-kawan sekalian juga berhasil menemukan Trah Tumerahnya?
Baca Juga
-
Review Serena: Story Berat, Art Cakep, dengan Tension yang Menembus Layar
-
Yen Ing Tawang Ana Lintang: Rindu Menggila di Bawah Langit Penuh Bintang
-
Manhwa The Count's Secret Maid: Konflik Berat dengan Eksekusi Plot Bikin Penasaran
-
The Male Lead is A Murderer: Tema Klise yang Sukses Bikin Senam Jantung!
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Mobil Murah Pajak Terjangkau, Harga Rp 100 Jutaan Saja!
-
Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara Buka Suara Soal Aura Cinta, Dedi Mulyadi Soroti Kebiasaan di Sekolah
-
Diledek 'Gubernur Konten', Dedi Mulyadi Beri Balasan Menohok: Viral Terus, Tapi Belanja Iklan Turun
-
Konsep Barak Militer Ala Dedi Mulyadi Untuk Remaja yang Bar-bar di Jawa Barat
-
Dedi Mulyadi Bicara Soal Aura Cinta Dan Remaja : Problemnya Kini Makin Akut Dan Ngeri
Kolom
-
Ketika Mahasiswa Jadi Content Creator Demi Bertahan Hidup
-
Ironi Organisasi Mahasiswa: Antara Harapan dan Kenyataan
-
Bahasa Zilenial: Upaya Generasi Muda Berkomunikasi dan Mendefinisikan Diri
-
Ketika AI Masuk ke Ruang Kelas: Guru Akan Tergantikan atau Diperkuat?
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
Terkini
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
-
3 Alasan 'Always Home' Wajib Ditonton, Kisah Masa Remaja Menuju Kedewasaan!
-
Sama-Sama Minati Jay Idzes, AC Milan Berikan Tanda Bakal Tikung Inter Milan?
-
Review Film April: Saat Keindahan dan Kepedihan Berjalan Beriringan
-
Bestie Abis! Lim Joo Hwan Masuk Agensi Milik Cha Tae Hyun dan Jo In Sung