Reply 1988 merupakan drama slice of life yang ditulis oleh Lee Wo Jung dan disutradarai oleh Shin Won Ho. Drama ini tayang pada akhir tahun 2015 hingga awal 2016. Walaupun sudah empat tahun berlalu, Reply 1988 masih menjadi perbincangan dikalangan penggemar. Bahkan, drama ini kerap menjadi trending topic di Twitter.
Reply 1988 menjadi favorit para pecinta drama Korea. Terbukti dari rating yang dicapai yaitu sebesar 18,8 persen. Drama ini juga meninggalkan kesan mendalam di hati para penonton. Ini yang menjadi salah satu alasan bikin susah move on.
Selain itu, apa aja sih yang membuat para pecinta drama Korea susah move on dari Reply 1988? Yuk, intip beberapa alasan di bawah ini!
1. Cerita yang sangat relatable dengan kehidupan nyata
Reply 1988 merupakan drama yang unik sekaligus menarik. Drama ini menceritakan persahabatan lima orang yang bertetanggaan di kompleks Ssangmundong. Reply 1988 dikemas secara ringan, tetapi sarat akan makna. Drama dengan latar tahun 80-an ini menyuguhkan cerita yang berkaitan erat dengan kehidupan nyata.
Penonton seolah memiliki ikatan batin antara dirinya dengan tokoh dalam drama tersebut. Bagaimana tidak, cerita yang disajikan cukup mirip dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut yang membuat mereka merasa relatable dengan drama ini.
Bisa dikatakan Reply 1988 ini terlalu nyata untuk sebuah drama. Tidak ada kisah cinta bak di negeri dongeng antara kaum borjuis dengan rakyat jelata seperti pada kebanyakan drama lainnya. Namun, inilah yang membuat Reply 1988 memiliki daya tarik tersendiri.
2. Friendship goals ala geng Ssangmundong
Persahabatan diantara mereka cukup membuat penonton kagum sekaligus iri. Dinamika persahabatan yang nano nano diceritakan dengan baik dalam drama Reply 1988. Perbedaan karakter yang mencolok menjadikan persahabatan mereka penuh warna.
Duk Seon memiliki kepribadian yang baik dan periang. Jung Hwan terlihat sebagai seorang teman cuek, tetapi diam-diam peduli. Sementara itu, Choi Taek, sang "dewa" Baduk yang sangat genius, tetapi polos. Kemudian ada Dong Ryeong yang si pembuat onar yang hobi tidur di ruang belajar serta ada juga Sun Woo, anak paling teladan dan patuh diantara mereka.
Ketulusan dan kekompakan geng Ssangmundong membuat penonton kagum. Keawetan persahabatan ini bukan semata-mata karena sudah terjalin sejak kecil, tetapi juga kualitas hubungan yang mereka bangun dengan baik. Hal ini membuat penonton susah move on karena ikut larut dalam persahabatan mereka.
3. Kehangatan dan keharmonisan dalam bertetangga
Kedekatan antara orang tua kelima sahabat di komplek Ssangmundong juga terjalin erat. Tidak hanya anak mereka yang bersahabat baik, para orang tua pun berhubungan baik. Membagikan makanan satu sama lain sudah menjadi tradisi mereka dalam bertetangga. Saling berbagi dan menolong juga menjadi kebiasaan baik mereka.
Kehidupan bertetangga yang harmonis dan jauh dari percekcokan membuat drama ini menyejukkan saat ditonton. Rasa kekeluargaan yang tinggi dari para orang tua ini terlihat dari dukungan yang muncul ketika salah seorang dari mereka terkena musibah. Mereka senantiasa bersama dalam suka dan duka.
Kehangatan dan kerukunan antar tetangga ini membuat penonton terharu. Adegan-adegan dalam drama Reply 1988 merupakan representatif dari kehidupan nyata dalam bersosialiasi. Keterikatan antara penonton dan cerita didalamnya membuat drama ini selalu punya tempat spesial di hati.
4. Cinta pertama yang tak terbalas
Terjebak friendzone sekaligus cinta segitiga dengan sahabat sendiri memang tidak menyenangkan. Itulah yang dirasakan Taek dan Jung Hwan terhadap Duk Seon, sahabat mereka sendiri. Taek bercerita kepada ketiga sahabatnya bahwa ia menyukai Duk Seon. Sementara itu, Jung Hwan memilih diam, tidak menceritakan pada siapapun.
Taek selalu berhasil mengekspresikan rasa sukanya pada Duk Seon. Berbeda dengan Jung Hwan yang takut untuk mengambil langkah. Diakhir cerita, Taek sukses menyatakan cintanya pada Duk Seon. Jung Hwan pun hanya bisa memendam perasaannya hingga akhir.
Kisah cinta dalam Reply 1988 membuat penggemar drama ini terpecah menjadi dua tim, yaitu tim taek dan tim jung hwan. Kamu tim yang mana nih?
5. Bumbu komedi yang khas
Reply 1988 disajikan dengan komedi-komedi yang menggelitik. Kelucuan dalam drama ini selalu hadir disetiap episodenya. Tingkah laku konyol baik dari para orang tua maupun anak, sukses mengocok perut penonton. Lawakan dari ayah Jung Hwan yang khas juga menjadi ciri khusus drama Reply 1988.
Lelucon dikehidupan sehari-hari mereka menjadikan drama ini semakin menarik. Reply 1988 tak hanya memberikan pelajaran berharga, tetapi juga sukses menghibur penonton. Banyak adegan lucu yang akan selalu diingat para penggemar drama ini.
Nah, itu tadi lima alasan Reply 1988 bikin susah move on. Buat kamu yang belum nonton atau masih ragu-ragu buat nonton cus nonton deh. Dijamin ga bakal nyesel kalau nonton. Yuk, buktiin sendiri!
Baca Juga
-
Por Aqui Stay and Dine, Hotel di Jogja Bergaya Mexican Bohemian nan Unik
-
5 Channel YouTube yang akan Memperluas Perspektifmu tentang Hidup
-
Memicu Depresi, Batasi Penggunaan Media Sosial saat Pandemi
-
5 Kreasi Lezat Berbahan Matcha, Wajib Coba!
-
Dopio, Pelopor Layanan Drive-Thru Donat dan Kopi Pertama di Jogja
Artikel Terkait
-
5 Drama Korea Kim Min Kyu yang Wajib Masuk Watchlist, Teranyar 'Bitch and Rich 2'
-
Disney Umumkan 5 Drama Korea yang Tayang di Tahun 2025, Ada Knock Off!
-
Dibintangi Kim Soo Hyun dan Jo Bo Ah, Ini Jadwal Tayang Drama Korea Knock Off
-
Spoiler When the Phone Rings Episode 1, Yoo Yeon Seok Dapat Ancaman?
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Drama Love Scout Umumkan Jajaran Pemain Utama
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino