Perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya dilakukan dengan cara berbeda-beda. Selain upacara bendera, masih banyak lagi kegiatan yang menghibur seperti berbagai macam perlombaan. Termasuk salah satunya nasi tumpeng.
Siapa tidak kenal dengan nasi yang menyerupai gunung ini? Ternyata, nasi tumpeng memiliki filosofi yang mendalam tentang semangat juang kemerdekaan. Nasi tumpeng juga digunakan di berbagai acara lain seperti upacara adat, syukuran, perayaan keagamaan, dan lain-lain.
Secara etimologi, dalam adat istiadat Jawa, nama "tumpeng" berasal dari akronim kalimat "yen meTu kudu memPeng", yang memiliki arti "ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat".
Maksudnya adalah, manusia yang telah dilahirkan di dunia harus menjalani kehidupan dengan penuh gairah semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa untuk berjuang di jalan Tuhan.
Semangat inilah yang harus ditunjukkan kepada bangsa bahwa perayaan kemerdekaan Indonesia ini menjadi pelecut semangat kita untuk selalu memberikan yang terbaik bagi tanah air.
Nasi tumpeng berbentuk kerucut yang menyimbolkan konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi berada di puncak. Lalu, bentuknya yang juga menjulang tinggi menyimbolkan sebuah harapan agar tingkat kehidupan manusia semakin tinggi atau sejahtera.
Di sekeliling nasi tumpeng juga tersedia lauk-pauk yang berjumlah 7 macam. Angka 7 ini dalam bahasa Jawa artinya Pitu, yang dalam adat Jawa memiliki makna sebagai pitulungan (pertolongan). Nasi tumpeng juga disajikan dengan beralaskan daun pisang. Ketujuh lauk-pauk nasi tumpeng juga memiliki filosofis tersendiri.
1. Nasi Kuning
Nasi kuning adalah jenis nasi yang paling banyak digunakan pada nasi tumpeng. Pemilihan nasi kuning karena rasanya yang lebih gurih daripada nasi putih biasa. Selain itu warna kuning melambangkan kekayaan dan moral yang luhur.
2. Ayam
Nasi tumpeng biasanya menggunakan daging ayam jago (jantan). Dipilihnya ayam jago sebagai salah satu komponen nasi tumpeng adalah untuk menghindari sifat ayam jago yang sombong, selalu menyela pembicaraan, dan memiliki egoisme tinggi.
3. Ikan Teri
Ikan Teri juga menjadi salah satu lauk-pauk nasi tumpeng. Ikan Teri pada nasi tumpeng merepresentasikan bahwa hidup harus dijalani dengan kebersamaan dan kerukunan. Sebab ikan teri selalu hidup bergerombol di dalam lautan dan tidak pernah sekalipun bermusuhan satu sama lain.
4. Ikan Lele
Ikan Lele juga masih termasuk lauk-pauk hidangan nasi tumpeng. Ikan Lele menjadikan sebagai simbol ketabahan serta keuletan dalam hidup. Pasalnya ikan lele mampu bertahan hidup di air yang tidak bahkan di dasar sungai sekalipun.
5. Telur
Telur menjadi lauk-pauk pengganti bila tidak ada ayam jago, selain ikan. Telur pada dasarnya memiliki filosofi yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Telur memiliki makna bahwa manusia diciptakan dengan fitrah yang sama.
Telur yang sudah direbus lalu dikupas juga memiliki arti bahwa semua tindakan harus direncanakan sejak awal (dikupas), setelah itu dikerjakan sesuai rencana dan dievaluasi untuk mencapai hasil sempurna.
6. Cabe Merah
Rasanya sebuah makanan itu tidak lengkap kalau tanpa cabe khususnya cabe merah. Begitu juga dengan nasi tumpeng yang dilengkapi juga dengan irisan cabe merah. Hiasan cabe yang mengelilingi nasi tumpeng ini melambangkan api semangat, sekaligus memberikan penerangan bermanfaat bagi orang lain.
7. Sayur Urap
Sayur urap yang memiliki berbagai macam sayuran di dalamnya juga tak luput memiliki filosofi. Sayur urap biasanya terdiri dari bayam, kangkung, kacang panjang, taoge, serta sambal parutan kelapa yang menjadi bumbu urap.
Lebih detail, kangkung memiliki makna jinangkung yang berarti melindungi. Lalu, bayam yang jika dilafalkan ke dalam bahasa Jawa menjadi bayem yang artinya ayem tentrem. Kecambah atau taoge yang berarti tumbuh. Kacang panjang menyimbolkan pemikiran harus jauh ke depan. Bawang merah melambangkan melambangkan segala sesuatu dengan mempertimbangkan baik atau buruknya. Lalu yang terakhir ada bumbu urap yang berarti urip, atau dalam bahasa Jawa artinya hidup. Maksudnya mampu menghidupi atau menafkahi.
Baca Juga
-
Cek Sekarang! 20 Aplikasi Populer Ini Bisa Bikin Baterai HPmu Cepat Habis
-
Menilik Harta Kekayaan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Jumlahnya Fantastis!
-
10 Cara Ampuh Mengatasi Masalah Kurang Tidur
-
Catat! Top 5 Rekomendasi Produk Sunscreen untuk Kulit yang Berjerawat
-
5 Khasiat Jeruk Mandarin bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui
Artikel Terkait
-
LPS Sebut Disiplin Menabung Kunci Kemerdekaan Finansial
-
Dewan Pers Soroti IKP Indonesia Terus Menurun: Pers Nasional Sedang Tidak Baik-baik Saja
-
Darurat Kebebasan Pers di Papua: Bongkar Dalang di Balik Teror Bom Redaksi Jubi!
-
Momen Manis Ulang Tahun Prabowo, Potongan Tumpeng Buktikan Titiek Soeharto Masih Jadi Orang Spesial
-
Lomba Hias Tumpeng Warnai Maulid Nabi di SMA Negeri 1 Purwakarta
Lifestyle
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
Terkini
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?
-
Intip Keseruan Idola SM Entertainment di Teaser Program The Game Caterers 2