Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Xandra Junia Indriasti
Trust Issue Bisa Terjadi melalui Media Sosial (pixabay)

Trust issue adalah istilah untuk seseorang yang sulit menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Bisanya disebabkan oleh hal-hal yang memicu rasa sakit hati, trauma mendalam, dan gangguan kesehatan lainnya. Sejak lama, media sosial juga menjadi tempat kemunculan berbagai trust issue, terutama Twitter. Nah, berikut ini 5 di antaranya yang perlu kamu ketahui.

1. Cerita Sedih

Pengguna media sosial memiliki trust issue terhadap cerita sedih yang seringkali dibagikan pada situs-situs tersebut. Pasalnya, banyak orang yang mengaku tersakiti bahkan menyalahkan korban aslinya dengan mengajak publik untuk ikut membenci.

Seperti halnya kasus pria batal nikah yang diungkapkan oleh salah satu akun Twitter beberapa hari lalu. Utasnya sempat ramai karena ia gagal mengikat janji suci. Namun, tiba-tiba pasangannya memberi konfirmasi dan penjelasan.

Pembatalan pernikahan tersebut nyatanya dikarenakan sang pria yang selingkuh dengan wanita pekerja seks komersil. Warganet yang sudah iba berubah menjadi kesal dan takut untuk mempercayai kisah sedih orang lain pada media sosial.

2. Butuh Bantuan Dana

Tidak sedikit orang yang membutuhkan bantuan dana melalui media sosial. Namun, enggan bertemu langsung. Biasanya dibarengi dengan alasan palsu yang dapat mengundang simpati dan belas kasih para warganet.

Namun, kepercayaan tersebut menjadi menurun usai banyaknya kasus penipuan yang mengaku butuh dana guna bertahan hidup, padahal dipakai untuk melakukan hal buruk. Inilah yang menyebabkan seseorang mengalami trust issue.

3. Meminta Dukungan dan Perlindungan

Selanjutnya, banyak orang sulit percaya dengan mereka yang meminta dukungan atau perlindungan melalui media sosial. Pasalnya, tidak jarang yang berbohong hanya demi keuntungan pribadi.

Satu contoh, anak yang mengaku menjadi korban perundungan hingga mengundang simpati banyak orang serta tagar #SaveAudrey ramai dinaikkan pada seluruh media sosial. Selang beberapa waktu, publik dikejutkan oleh kabar kebohongan yang dilakukan remaja tersebut.

Kemudian, tidak sedikit yang meminta dukungan untuk menyukai konten tertentu. Padahal, link tersebut dapat membuat informasi akun siapapun yang mengklik-nya menjadi bocor dan rentan diretas oleh mereka guna dijadikan bahan penipuan.

Perilaku-perilaku itulah yang bisa membuat seseorang mengalami trust issue. Kebanyakan menjadi sulit percaya saat diminta untuk mendukung sesuatu atau ikut memberikan perlindungan melalui media sosial.

4. Berharap Dagangannya Dibeli

Kemajuan teknologi dapat memudahkan transaksi jual beli, sehingga tak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa tempat. Namun, hal seperti ini seringkali dimanfaatkan oleh oknum melalui perbuatan buruknya.

Diantaranya, berpura-pura berjualan dan berharap belas kasih publik untuk membeli dagangannya. Foto produk diambil dari situs penyedia gratis dan mengklaim bahwa itu adalah miliknya. Pelaku juga biasanya menambahkan cerita sedih, misal harus membiayai pengobatan orang tua dan lain-lain.

Penipuan seperti ini berdampak buruk bagi para penjual yang benar-benar butuh dan ingin dagangannya laku. Pasalnya, warganet menjadi memiliki trust issue atau sulit mempercayai seseorang yang menjual sesuatu melalui media sosial.

5. Berkenalan dan Memiliki Hubungan Dekat

Tidak sedikit pengguna media sosial yang mengalami trust issue untuk berkenalan hingga memiliki hubungan asmara secara virtual. Pasalnya, mereka seringkali terkena ghosting atau ditinggakan tanpa alasan yang selalu terjadi ketika sudah dekat.

Perilaku tersebut nyatanya memicu rasa sakit hati, terlebih bagi mereka yang telah merasa nyaman dan berharap hubungannya dapat semakin intens. Tidak heran jika kepercayaan sulit dibentuk untuk kembali mencari teman dekat di media sosial.

Itulah lima trust issue yang sedang marak di media sosial, terutama Twitter. Apakah kamu juga memiliki hal tersebut pada poin-poin yang disebutkan di atas?

Xandra Junia Indriasti