Hubungan panas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi memang sudah lama menjadi topik yang memecah penggemar MotoGP menjadi dua kubu. Ketegangan yang terjadi di antara mereka tampaknya belum mereda hingga kini.
Setiap kali salah satu nama disebut, suasana langsung panas, ada saja permasalahan yang dikaitkan di antara keduanya, seolah dendam lama belum benar-benar padam.
Namun, siapa sangka di balik perseteruan legendaris itu, ada satu nama yang menyimpan rasa hormat mendalam untuk keduanya, dia adalah Franco Morbidelli.
Bagi Morbidelli, baik Rossi maupun Marquez memiliki tempat istimewa dalam perjalanannya sebagai pembalap. Valentino Rossi bukan hanya sekadar idola, tapi juga sosok guru dan mentor yang berjasa besar dalam membentuk kariernya.
Diketahui Morbidelli adalah salah satu lulusan Akademi VR46, tempat para pembalap muda Italia mendapat pendidikan agar siap terjun ke level tertinggi dunia balap motor.
Dia bahkan menjadi siswa pertama Rossi yang berhasil menembus kelas utama, sebuah pencapaian luar biasa yang tentu membawa rasa bangga tersendiri, bukan hanya bagi Morbidelli, tapi juga bagi sang legenda.
Sejak memulai karier di MotoGP pada 2018, Morbidelli sudah melewati berbagai fase dan membela sejumlah tim. Ia pernah memperkuat tim Yamaha pabrikan, bergabung dengan Pramac, dan kini kembali bersatu dengan gurunya melalui tim VR46 Racing.
Dengan perjalanan yang panjang dan penuh dinamika itu, sangat wajar jika Morbidelli selalu menyebut nama Rossi dengan rasa terima kasih yang tulus. Rossi telah membuka pintu bagi dirinya untuk bermimpi dan berjuang di ajang balap motor paling bergengsi di dunia.
"Saya masih sangat muda, saya berusia 18 tahun, dan itu adalah salah satu pelajaran terbesar yang diberikan Vale kepada saya. Ketika seseorang dalam kesulitan, seperti yang biasa saya alami saat itu, dia akan dibantu dan saya akan selalu bersyukur atas bantuan yang ia berikan," ujar Morbidelli, dilansir dari laman Crash.
Namun, cerita penghargaan Morbidelli tidak hanya berhenti pada Rossi, tapi juga Marquez. Meski Marquez dikenal sebagai musuh bebuyutan sang mentor, Morbidelli justru memiliki pengalaman personal yang sangat berarti dengan pembalap asal Spanyol tersebut.
Salah satu momen paling berkesan terjadi saat sesi latihan di Sirkuit Portimao pada musim 2023. Dalam sesi tersebut, Morbidelli mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya terkapar tak sadarkan diri di lintasan. Saat itu situasi benar-benar genting. Namun kebetulan, Marc dan Alex Marquez tengah melintas di lokasi yang sama dan segera menghentikan laju motor mereka.
Tanpa berpikir panjang, Marc Marquez langsung turun tangan. Ia membantu membuka tali helm Morbidelli agar sang pembalap bisa bernapas lebih lega. Dalam kondisi kritis seperti itu, tindakan cepat Marc dan Alex bisa jadi menyelamatkan nyawa.
Setelah mendapat perawatan medis dan siuman, Morbidelli tidak melupakan kejadian itu. Ia secara terbuka mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada duo Marquez dan menyebut dirinya berutang budi atas tindakan heroik yang dilakukan keduanya di lintasan.
"Saya tidak ingat apa-apa. Saya membuat semua orang khawatir, termasuk Marquez yang menjemput saya hari itu di trek. Saya sangat berhutang budi padanya karena saat itu saya kehabisan napas dan dia membuka helm saya. Saat itu juga saya kembali bernapas. Jika saya tidak bisa bernapas lagi, saya pasti akan mengalami kerusakan permanen yang sangat serius," tambahnya.
Kisah Morbidelli ini menjadi potret unik dalam dunia balap yang penuh persaingan. Di tengah rivalitas sengit yang terkadang penuh intrik dan drama, ada pula sisi kemanusiaan dan penghargaan yang tak ternilai.
Dia adalah bukti bahwa meskipun dua tokoh besar seperti Rossi dan Marquez bisa berseteru habis-habisan, keduanya tetap bisa menjadi sosok yang dihormati. Bagi Morbidelli, mereka bukan hanya pembalap luar biasa, tapi juga pahlawan dalam hidupnya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bak Bumi dan Langit, Alex Rins Lebih Menderita daripada Fabio Quartararo
-
Sadar Diri, Max Verstappen Yakin Tak Bisa Lawan McLaren untuk Juara Dunia
-
Ambisius! Bos Aprilia Yakin Bisa Kalahkan Marc Marquez di Paruh Kedua Musim
-
Fabio Diggia Tegur Pedro Acosta yang Bicara soal VR46: Hargai Tim-mu!
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
Artikel Terkait
-
Bak Bumi dan Langit, Alex Rins Lebih Menderita daripada Fabio Quartararo
-
Ambisius! Bos Aprilia Yakin Bisa Kalahkan Marc Marquez di Paruh Kedua Musim
-
Fabio Diggia Tegur Pedro Acosta yang Bicara soal VR46: Hargai Tim-mu!
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
-
Bangga, Gigi Dall'igna Buktikan Keputusannya Pilih Marc Marquez Tidak Salah
Hobi
-
Bak Bumi dan Langit, Alex Rins Lebih Menderita daripada Fabio Quartararo
-
BRI Super League: Pelatih Bali United Tekankan Pentingnya Bangun Pondasi
-
BRI Super League: Manajemen Malut Buka Opsi Pinjamkan Pemai Gara-Gara Ini
-
Dopamin dan Dribbling: Resep Ketagihan Futsal Menurut Otak
-
Sadar Diri, Max Verstappen Yakin Tak Bisa Lawan McLaren untuk Juara Dunia
Terkini
-
SEVENTEEN Bagikan Keintiman dari Tatapan Mata di Lagu 'Eyes On You'
-
7 Rekomendasi Film Horor Slow-Burn, Mengerikan secara Perlahan
-
Review Film Happy Gilmore 2: Dari Lapangan Golf ke Drama Keluarga
-
4 Easter Egg Menarik yang Terselip di Trailer Five Nights at Freddy's 2
-
NewJeans Ungkap Satu Syarat untuk Kembali ke ADOR: Balik Seperti Dulu