Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Nurillah A.
Ilustrasi perempuan yang lelah menghadapi konflik.[Pixabay/Geralt]

Setiap hubungan, entah dengan teman atau pasangan pasti akan dihadapkan dengan masalah. Hal ini terjadi lantaran tiap orang memiliki ekspektasi berbeda dan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika dua ekspektasi ini bertemu pada satu titik, yang terjadi hanya dua pilihan, yakni melebur menjadi solusi bersama, atau justru menjadi konflik. Biasanya, konflik ini bisa berupa debat, tengkar atau mungkin perkelahian.

Beruntung jika konflik yang terjadi bisa teratasi dengan baik dan terbuka. Sayangnya, tidak sedikit pasangan yang mengalami konflik berulang-ulang hingga terasa lelah menjalin hubungan. Tidak sedikit pula yang ingin mengakhiri sebab merasa tidak ada lagi alasan untuk dipertahankan.

Sebelum Anda memutuskan untuk mengakhiri hubungan, adakalanya Anda melakukan 5 cara di bawah ini ketika mengalami konflik dengan pasangan. Sebab, penyebab terjadinya konflik sebetulnya bukan perbedaan cara pandang antara Anda dan pasangan Anda, mengingat tiap orang sejatinya berbeda-beda. Namun, penyebab utama terjadinya konflik adalah cara mengomunikasikan perbedaan tersebut. Lantas, bagaimana cara menghadapi konflik secara elegan?

1.  Tetap tenang

Kunci utama ketika mengalami konflik adalah tenang. Ketika pasangan Anda marah-marah, berusahalah untuk diam. Tidak mudah memang untuk bersikap diam dan tenang, namun ingatlah, diam bukan berarti bodoh. Justru diam dan tenang adalah cara berkelas sebab Anda menahan diri untuk tidak terpancing menjadi monster, yang pada akhirnya merusak hubungan.

2. Buat batasan toleransi

Ketika pasangan menumpahkan kekesalan, kadang bukan berarti Anda penyebab utamanya. Tidak jarang seseorang memiliki konflik dengan rekan kerja, tetapi yang menjadi pelampiasan adalah pasangannya sendiri.

Tidak ada salahnya Anda membuat batasan toleransi mengenai apa yang tidak bisa dikompromikan dengannya. Ketika pasangan Anda marah-marah, maka Anda bisa berusaha tetap tenang sebab dia tidak menyinggung batas toleransi. Namun, bila dia melanggar, Anda dapat bertindak.

3. Fokus mencari solusi

Daripada berlarut-larut dalam emosi, alangkah baiknya Anda fokus mencari solusi. Cari jalan keluar yang terbaik dan tidak perlu hanyut dalam kemarahan. Sulit memang mengalihkan pikiran. Tetapi percayalah, Anda hanya perlu menatap solusi daripada melihat setumpuk masalah.

4. Ceritakan pada sahabat atau keluarga yang tepat

Rasa-rasanya, tiap orang butuh tempat bercerita. Begitu pula dengan Anda yang mungkin merasa lelah ketika mengalami konflik berkepanjangan. Nah, tidak ada salahnya Anda cerita pada sahabat atau keluarga. Carilah orang yang tepat alih-alih yang menjadi bara. Kadang, kita butuh pandangan berbeda dari orang lain akan apa yang kita alami.

5. Me time

Luangkan waktu sendiri. Anda perlu beristirahat menghadapi lelahnya konflik tanpa gangguan siapa pun. Anda berhak bahagia dan perlu melakukan sesuatu yang membuat Anda bahagia.

Dengan melakukan me time, Anda bisa lebih tenang. Pandangan sahabat dan keluarga dapat Anda pertimbangkan matang-matang. Di sinilah titik krusial suatu hubungan. Me time adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk memutuskan lanjut atau mengakhiri.

Tanyakan pada diri sendiri sebab yang akan menjalani hubungan ke depannya adalah Anda sendiri. Demikian 5 cara elegan menghadapi konflik dengan pasangan. Semoga kita bisa menyelesaikannya dengan bijaksana.

Nurillah A.