Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Fahmi Nurdian Syah
Ilustrasi pendidikan seksual. (Shutterstock)

Berbicara tentang pendidikan seksual kepada anak-anak di usia dini merupakan hal yang sangat tabu pada kalangan masyarakat di Indonesia. Mereka cenderung tidak ingin membicarakan tentang hal tersebut karena merasa malu. Padahal, mengenalkan pendidikan seksual kepada anak-anak sejak usia dini merupakan hal yang sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang seksualitas yang tak hanya diartikan sebagai hubungan badan antara laki-laki dan perempuan, namun terkait juga tentang kesehatan organ reproduksi.

Dalam memberikan informasi tentang pendidikan seksual sejak dini juga harus memperhatikan perkembangan pada anak. Itu Artinya, metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan seksual perlu disesuaikan serta bersifat kontemporer. Hal ini juga sangat diperlukan peran orang tua terhadap anak mereka. Apa saja sih manfaat memberikan edukasi seksual kepada anak-anak sejak dini?

Berikut merupakan manfaat memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini:

1. Sebagai pertahanan diri terhadap anak

Dengan memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini, maka secara tidak langsung anak akan melakukan sebuah pertahanan diri ketika hendak terjadi sesuatu terhadapnya yang berhubungan dengan seksualitas, seperti kekerasan seksual di tempat umum. Maka sangat penting untuk mengajarkan kepada anak supaya mengetahui bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang oleh orang lain dan bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang oleh orang lain. Serta bagaimana reaksi kita ketika ada yang melakukan secara sengaja memegang bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, seperti berteriak atau meminta tolong kepada orang di sekitarnya.

2. Sebagai bekal di masa pubertas

Selain membuat pertahanan diri terhadap anak, memberikan edukasi seksual dapat menjadi bekal yang sangat berharga untuk menghadapi masa pubertas supaya tidak terkejut dengan apa yang akan dialami nantinya. Biasanya masa pubertas pada laki-laki berkisar di usia 9-14 tahun, sedangkan pada perempuan berkisar di usia 8-13 tahun. Dengan terjadinya masa pubertas tersebut kita dapat memberitahu perubahan-perubahan apa saja yang akan dialami. Seperti, perempuan akan mengalami pertumbuhan pada bagian dada, pinggul membesar, kemudian menstruasi dan lain sebagainya. Sedangkan pada anak laki-laki mulai tumbuh jakun, suara yang lantang, dada membidang dan lain sebagainya.

3. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas seksual ketika menginjak dewasa

Bagian yang masih tabu dibicarakan ketika membahas terkait pendidikan seksual adalah pada bagian aktivitas seksual yang dilakukan. Padahal tidak ada salahnya jika kita memberikan pemahaman tersebut kepada anak. Hal tersebut dilakukan semata-mata sebagai pencegahan hubungan seksual bebas yang akan terjadi dalam lingkungan masyarakat. Hubungan seksual bebas bisa terjadi pada anak karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang seks dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap aktivitas seksual.

Oleh karena itu perlu adanya pendidikan seksual dengan melakukan pengenalan aktivitas seksual terhadap lawan jenis. Sebagai contoh bahwa berciuman dan berpelukan dengan lawan jenis merupakan aktivitas seksual dan hubungan seksual orang dewasa hanya dapat dilakukan ketika sudah menikah. Sehingga anak-anak memiliki pemahaman bahwa tidak boleh melakukan aktivitas seksual seperti itu.

4. Mengetahui bahaya dari aktivitas seksual

Dengan memberi pemahaman tentang pendidikan seksual, maka anak akan mengetahui informasi tentang bahaya yang akan terjadi ketika melakukan aktivitas seksual di luar pernikahan. Sebagai contoh yaitu dapat menceritakan berita-berita yang pernah beredar tentang aborsi. Bukan maksud untuk menakut-nakuti, namun akan membuat anak untuk berpikir dua kali ketika hendak melakukan aktivitas seksual di luar nikah.

5. Mengetahui cara merawat organ intim

Dengan pendidikan seksual juga dapat memberikan informasi tentang cara untuk merawat organ intim. Hal itu supaya tidak terjadi berbagai penyakit yang akan dialami akibat oleh kurangnya pemahaman tentang cara merawat organ intim. Selain itu kita juga dapat memberikan pengetahuan terkait penyakit-penyakit yang bisa timbul karena kurangnya perawatan terhadap organ intim.

Itulah lima manfaat yang dapat kita peroleh ketika memberikan pemahaman seksualitas sejak usia dini. Sebagai orang tua kita dapat menyisipkan beberapa nasihat yang berkaitan dengan pendidikan seks sebagai bekal nantinya. Jadi mulai sekarang tidak perlu khawatir jika berbicara tentang seksual kepada anak merupakan hal yang tabu, justru hal tersebutlah yang akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan anak itu sendiri.

Fahmi Nurdian Syah