Ketika menginjak dewasa, tak disangka jika kita akan menemui banyak hal yang tidak disangka sebelumnya. Bayangan bahwa dewasa itu menyenangkan ternyata hanyalah khayalan saat usia masih menginjak anak-anak. Nyatanya, kini kita merasakan bagaimana sesaknya celah untuk hidup dengan tenang. Ada saja hal yang mencekik kita, mulai dari pendidikan, karier, finansial, hubungan asmara, hubungan sosial, dan berbagai tuntutan lain yang acap kali membuat kita tak tahu lagi akan bersikap seperti apa.
Rasanya kita sulit mendefinisikan apa yang tengah kita rasakan dan terkadang kebingungan arah hendak melangkah kemana. Bayang-bayang masa depan yang terlihat mencekam dan segala ekspektasi yang hanya membungkam nalar. Kita sedang berada di fase "dewasa itu tidaklah mudah." Namun, kita tetap harus berjuang untuk melewatinya dengan cara terbaik yang kita bisa.
Mungkin pula, kita juga harus bertarung dengan diri sendiri, bertarung dengan ego sendiri yang nyatanya tidaklah mudah untuk dilakukan. Terkadang, ego yang sulit berdamai ini akhirnya membuat kita frustasi dan mengacak mood harian kita.
Begitulah dewasa, banyak rintangan untuk menjalaninya. Mungkin kita perlu untuk mengalah agar keadaan tak menjadi semakin payah. Mengalah bukan berarti kalah, tetapi hanya saja kita sudah lelah. Namun, apakah dewasa itu selamanya tentang mengalah? apa saja alasannya?
1. Mengalahkan ego berarti menjunjung diri sendiri
Jika kamu sudah mampu mengalahkan egomu sendiri, itu artinya kamu telah mengangkat dirimu sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu mengalah bukan karena kalah, tetapi karena kamu tak ingin bersikap payah.
2. Menerima orang lain
Dengan mengalah, kamu telah belajar untuk menerima kekurangan orang lain dan mampu beradaptasi dengan kekurangan yang orang lain miliki. Kamu tidak akan berpusing ria hanya untuk mempermasalahkan perbedaan di antara kalian.
3. Memperbaiki keadaan
Seringkali kita akan menemui kebuntuan dalam mengambil langkah. Kita mulai frustasi dan ingin meluapkan semua emosi yang kamu rasakan kepada orang lain. Hal ini baik, tetapi sayangnya tidak semua orang memiliki pemikiran yang terbuka seperti dirimu. Tak semua orang memiliki kepekaan dan sensitifitas yang sama denganmu.
Niat hati ingin membuat mereka paham dan jera, marah-marah hanya akan membuat suasana menjadi semakin memburuk. Mereka mungkin saja akan menjauhi dirimu dan mengangap kamu sebagai seorang yang tempramen dan kasar.
Oleh karena itu, mengalah dan memilih diam serta mengabaikan hal-hal yang membuat kamu terganggu bahkan sakit hati adalah pilihan terbaik. Jika kamu ingin marah ataupun menangis, cobalah pergi ke suatu tempat seorang diri dan luapkan semua yang kamu rasakan, maka kamu akan merasa jauh lebih baik.
Itulah 3 alasan mengapa mengalah dan menurunkan ego itu penting, karena nyatanya dewasa itu tak semudah yang kamu kira. Butuh banyak hal-hal konyol agar kamu bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia. Jangan lupa bahwa mengedepankan logika juga tak kalah penting dengan mengedepankan perasaan.
Baca Juga
-
Dear HRD, Ini 6 Cara Membangun Lingkungan Kerja yang Positif
-
Kamu Seorang Karyawan? Yuk Kenali 6 Jenis Izin Meninggalkan Pekerjaan ini!
-
Ketahui Waktu Istirahat dan Izin untuk Meninggalkan Pekerjaan Menurut UU Ketenagakerjaan dan Cipta Kerja
-
4 Tantangan yang Harus Dihadapi oleh HRD di Perusahaan, Kamu Harus Siap!
-
5 Tips untuk Mengatasi Overthinking di Kantor, Terapkan Mindfullness!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
Terkini
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?
-
Ditipu dan Terlilit Utang Miliaran, Fadil Jaidi Bantu Lunasi Utang Keluarga