Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
Ilustrasi curhat (Unsplash.com/Trung Thanh)

Saat kita dihadapkan pada suatu permasalahan, bercerita atau curhat kepada seseorang yang kita percayai, seperti keluarga dan sahabat, seringkali menjadi pilihan agar hati terasa lebih lapang.

Dalam proses curhat tersebut, seringkali kita menerima saran dan nasihat dari seseorang yang menjadi tempat kita bercerita, walau tak jarang kita hanya berharap untuk didengarkan.

Meskipun kita tidak memintanya, tak dapat dipungkiri, saran dan nasihat dari seseorang dapat menjadi salah satu bukti kepeduliannya kepada diri kita. Oleh karena itu, sebetulnya kita tak punya alasan untuk tersinggung.

Namun, kita juga tak perlu tergesa-gesa dalam menyikapi saran atau nasihat seseorang. Sebelum mengambil keputusan, kita bisa melakukan beberapa hal berikut ini.

1. Pikirkan baik-baik

Ada sebuah pepatah Sunda yang berbunyi “dibeuweung diutahkeun”, yang berarti memikirkan sesuatu berulang-ulang. Ketika menerima saran dari orang lain, tidak perlu terburu-buru memutuskan apakah kita akan mengikuti saran tersebut atau tidak. Ucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memberi kita saran dan katakan bahwa kita akan mempertimbangkannya.

Adakalanya untuk sesaat kita merasa tersinggung atau kesal saat saran atau nasihat yang diberikan tidak sesuai dengan harapan, tidak membuat kita merasa lebih baik, atau bahkan justru menempatkan kita sebagai pihak yang bersalah. Namun, kita sendiri juga manusia yang tidak luput dari kesalahan.

Seseorang yang menjadi tempat kita bercerita mungkin tidak berada pada lingkup permasalahan yang kita alami, tapi tidak menutup kemungkinan, karena hal itu pula ia justru bisa lebih jelas melihat permasalahan yang terjadi dan lebih netral dalam menyikapinya.

2. Belajar dari pengalaman orang lain

Banyak saran dan nasihat yang berangkat dari pengalaman pribadi dan tidak sedikit permasalahan yang memiliki pola yang tidak jauh berbeda. Walau permasalahan dan keadaannya tidak sama persis, tak ada salahnya bagi kita belajar dari pengalaman seseorang yang sudah lebih dahulu melewati permasalahan serupa.

Jika saran atau nasihat yang kita terima dirasa kurang cocok dengan permasalahan yang kita hadapi, kita bisa memadukannya dengan gagasan kita sendiri. Saran atau nasihat itu bisa menjadi pembuka jalan bagi kita dalam menemukan solusi yang lebih tepat bagi masalah kita.

3. Pahami maksud dan sudut pandang pemberi saran

Ketika kita tidak berkenan dengan saran atau nasihat seseorang, jauhkanlah pemikiran bahwa ia tidak memahami kita atau sedang menghakimi kita. Kalaupun ada rasa kesal di dalam hati, berusahalah untuk memahami maksud dan sudut pandang orang tersebut.

Terlebih, jika orang yang memberi saran atau nasihat adalah orang terdekat yang kita percayai dan menyayangi kita, tentu mereka menginginkan yang terbaik bagi diri kita.

Demikian tiga hal yang bisa kita lakukan saat menerima saran dan nasihat dari seseorang. Saat menceritakan masalah kita, tentunya kita berharap untuk didengar, tapi penting pula bagi kita untuk mendengar.

Siapa tahu, saran dan nasihat yang kita terima dapat membantu kita untuk terbuka akan kemungkinan-kemungkinan solusi untuk masalah kita.

Sapta Stori