Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi pasangan marah. (Freepik.com)

Ketika kamu sudah teramat yakin menjalin hubungan dengan seseorang, telah menghabiskan bertahun-tahun bersamanya, sudah akrab dengan anggota keluarga, seringkali Tuhan memberikanmu jalan yang lain. Bukan berarti tidak sayang, namun Tuhan hanya menyelamatkanmu dari cinta yang salah.

Dalam menjalani hubungan asmara, kamu harus memiliki batas. Batas kesabaran, kemarahan, dan batas toleransi yang harus kamu tegaskan kepada pasangan dan hatimu sendiri. Karena seringkali ketika kita mengetahui sesuatu, kita malah berpaling muka dan bersikap tidak ingin tahu. Padahal semakin lama waktu kita ulur, semakin menyakitkan hal yang harus kita rasakan. 

Lantas, apa saja keberanian pasangan yang justru harus kita pikirkan? 

1. Berani mengatur hidup 

Pikirkan kembali hubunganmu dengan pasangan jika dia berani untuk mengatur kehidupanmu. Tanda pasangan mengatur kehidupanmu adalah dia sering mengekangmu ketika melakukan sesuatu, membatasi pergaulanmu, mengatur caramu berpakaian maupun berinteraksi dengan orang lain, dan hal menyebalkan yang lainnya.

Kamu harus pandai membedakan, mana sikap yang dikategorikan sebagai perhatian dan mana sikap yang lebih cenderung kepada sikap posesif. 

Meskipun kamu memiliki seorang kekasih, kamu tetap memiliki hak atas dirimu sendiri. Ingat, dia baru menjadi kekasihmu, belum menjadi pasangan secara resmi. Kalau sebelum menikah saja dia sudah berani ikut campur dalam caramu menjalani hidup, bagaimana nanti?

2. Berani melawan orang tua 

Ketika kamu menjumpai pasangan berani melawan orang tua meskipun sedang dalam kondisi marah, pikirkan kembali hubunganmu dengannya. 

Orangtua adalah orang yang harus setiap anak hormati. Entah itu orang tua sendiri, orang tua pasangan, orang tua di jalan, maupun orang yang lebih tua, harus selalu kita hormati dan segani. 

Pasangan yang berani melawan orangtua, sama halnya dia berani menjatuhkan mahkotanya. Perhatikan, dia berani melawan orang tuanya. Orang yang sudah membesarkannya dan mengorbankan hidupnya untuk membahagiakan anak, masih bisa dilawan, dibentak, maupun diperlakukan kasar. Bagaimana denganmu yang hanya orang baru?

3. Berani berbohong

Jangan mau menjalin hubungan asmara dengan tukang bohong, kalau kamu tidak mau terus menerus menjadi korban kebohongannya. 

Kamu mungkin berpikir bahwa dia bisa berubah atau kamu berani untuk mengubahnya, silahkan saja coba. Tidak lama dari itu, dia pasti berbohong kembali. 

Pasalnya, bohong adalah candu. Sekali seseorang berbohong, dia akan keterusan. Hayo, bagaimana pasanganmu kini? Senang berbohong juga? Hati-hati, ya!

4. Berani berselingkuh 

Pasanganmu berselingkuh? Apa alasannya? Mungkin karena dia khilaf atau tidak sengaja, bosan dengan hubunganmu, jarak yang memisahkan, tidak tahan dengan godaan? Dengan alasan apapun, selingkuh tidak dibenarkan. 

Ketika pasanganmu berani untuk berselingkuh atau menjalin hubungan asmara dengan orang lain di belakangmu, sama saja dia sudah tidak lagi menghargai keberadaan mu. 

Kalau memang bosan, banyak jalan yang bisa dilakukan. Kalau alasannya adalah fisik, bisa untuk diubah dan diperbaiki. Alasan dari perselingkuhan hanyalah karena doyan berselingkuh. 

5. Berani melakukan kekerasan

Seseorang yang berani berbuat kasar kepadamu ketika masih berpacaran, bisa ditebak bagaimana caranya memperlakukanmu nanti ketika menikah. 

Pasangan yang senang menyakiti dan main tangan, tidaklah benar perkataan cinta dan sayangnya. Kalau benar sayang, dia akan mati-matian menjagamu agar tidak pernah merasa sakit. 

Kekerasan dalam hal lainnya adalah kekerasan seksual. Jangan mau menuruti apapun yang pasangan inginkan jika hal tersebut berkaitan dengan tidak asusila. Entah itu mengirim foto tanpa busana, vcs,  atau yang lainnya, itu tandanya si dia hanya memanfaatkanmu saja.

Itu dia 5 keberanian pasangan yang harus membuatmu berpikir dua kali. Ada yang sedang mengalami?

Mutami Matul Istiqomah