Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Zaza Aza
Ilustrasi Anak Tidak Mudah Berbohong (Unsplash/Brett Jordan)

Orang tua dapat mengajarkan anak tentang perbedaan antara kejujuran dan kebohongan saat masih kecil. Hal tersebut bertujuan agar ketika mulai beranjak dewasa, anak mengerti apa yang harus dirinya lakukan ketika melakukan kesalahan, yaitu mengakui kesalahan dengan berkata jujur.

Orang tua perlu meluangkan waktunya untuk membiasakan anak berbicara jujur dengan cara menjelaskan arti penting dari kejujuran. Biarkan anak mengerti secara perlahan bahwa berbohong itu kebiasaan yang tidak baik untuk dilakukan.

Oleh karena itu, mari kita bahas bersama solusi yang dapat dilakukan agar anak tidak mudah berbohong.

1. Tidak Memberi Label ‘Pembohong’ 

Memberikan label ‘pembohong’ membuat anak semakin takut dan menjadi pribadi yang tertutup pada orangtuanya. Semakin orangtua menganggap anaknya pembohong maka anak akan semakin sering melakukan berbagai kebohongan.

Alih-alih membuat anak merasa terpojokkan, seharusnya orangtua mencoba memahami dan mengapresiasi anak dengan memberikan pujian ketika anak mengatakan kejujuran. Dengan demikian, anak akan lebih terbuka kepada orangtua.

2. Dengarkan Penjelasan Anak

Anak yang melakukan kesalahan dan berbohong maka sebisa mungkin orangtua menahan diri untuk tidak memarahinya karena anak tidak selamanya hanya menjadi pendengar, tapi anak juga ingin didengarkan.

Jika orangtua mampu mendengarkan penjelasan anak dengan baik maka anak akan merasa dihargai sehingga anak berpikir bahwa ia tidak ingin membohongi orangtuanya lagi. Akhirnya, anak menjadi terbiasa untuk menerapkan kejujuran dalam dirinya.

3. Menjadi Panutan yang Baik

Orangtua merupakan panutan utama bagi setiap anak. Orangtua yang menjadi sosok panutan bagi anak maka berhati-hatilah dan perhatikan setiap kata yang diucapkan, karena anak cenderung meniru perbuatan orangtuanya.

Mencegah anak berbohong merupakan tanggung jawab orangtua sebagai orang pertama yang mendidik dan mengajari anak dalam membedakan salah dan benar tentang kebiasaan yang dilakukan oleh anak. Jangan menutupi kesalahan dan berbohong untuk anak. Namun, ajarkanlah anak untuk berani mengakui kesalahan dan mengungkapkan permintaan maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya.

Jika orangtua membiarkan anak berbohong maka seorang anak tidak akan mampu menyadari kesalahannya dan tidak merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan.

Dengan demikian, itulah solusi yang dapat dicoba agar anak berpikir berulang kali ketika ingin berbohong.

Zaza Aza