Orang tua dapat mengajarkan anak tentang perbedaan antara kejujuran dan kebohongan saat masih kecil. Hal tersebut bertujuan agar ketika mulai beranjak dewasa, anak mengerti apa yang harus dirinya lakukan ketika melakukan kesalahan, yaitu mengakui kesalahan dengan berkata jujur.
Orang tua perlu meluangkan waktunya untuk membiasakan anak berbicara jujur dengan cara menjelaskan arti penting dari kejujuran. Biarkan anak mengerti secara perlahan bahwa berbohong itu kebiasaan yang tidak baik untuk dilakukan.
Oleh karena itu, mari kita bahas bersama solusi yang dapat dilakukan agar anak tidak mudah berbohong.
1. Tidak Memberi Label ‘Pembohong’
Memberikan label ‘pembohong’ membuat anak semakin takut dan menjadi pribadi yang tertutup pada orangtuanya. Semakin orangtua menganggap anaknya pembohong maka anak akan semakin sering melakukan berbagai kebohongan.
Alih-alih membuat anak merasa terpojokkan, seharusnya orangtua mencoba memahami dan mengapresiasi anak dengan memberikan pujian ketika anak mengatakan kejujuran. Dengan demikian, anak akan lebih terbuka kepada orangtua.
2. Dengarkan Penjelasan Anak
Anak yang melakukan kesalahan dan berbohong maka sebisa mungkin orangtua menahan diri untuk tidak memarahinya karena anak tidak selamanya hanya menjadi pendengar, tapi anak juga ingin didengarkan.
Jika orangtua mampu mendengarkan penjelasan anak dengan baik maka anak akan merasa dihargai sehingga anak berpikir bahwa ia tidak ingin membohongi orangtuanya lagi. Akhirnya, anak menjadi terbiasa untuk menerapkan kejujuran dalam dirinya.
3. Menjadi Panutan yang Baik
Orangtua merupakan panutan utama bagi setiap anak. Orangtua yang menjadi sosok panutan bagi anak maka berhati-hatilah dan perhatikan setiap kata yang diucapkan, karena anak cenderung meniru perbuatan orangtuanya.
Mencegah anak berbohong merupakan tanggung jawab orangtua sebagai orang pertama yang mendidik dan mengajari anak dalam membedakan salah dan benar tentang kebiasaan yang dilakukan oleh anak. Jangan menutupi kesalahan dan berbohong untuk anak. Namun, ajarkanlah anak untuk berani mengakui kesalahan dan mengungkapkan permintaan maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya.
Jika orangtua membiarkan anak berbohong maka seorang anak tidak akan mampu menyadari kesalahannya dan tidak merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan.
Dengan demikian, itulah solusi yang dapat dicoba agar anak berpikir berulang kali ketika ingin berbohong.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tidak Disangka, Ini Dia 4 Manfaat Mainan Pop It untuk Anak
-
VIDEO Jennifer Bachdim Umumkan Hamil Anak ke-4, Irfan Bachdim Teriak Histeris
-
Driver Ojol di Medan Deklarasikan Cak Imin Presiden 2024
-
Driver Ojek Online di Medan Deklarasi Dukung Cak Imin Capres 2024
-
3 Fakta Anak Kedua yang Paling Banyak Terjadi di Keluarga
Lifestyle
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
OTW Hollywood! 5 Fakta Kenapa Film Sore: Istri dari Masa Depan Bisa Jadi Jagoan Kita di Oscar
Terkini
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?