Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Budi Prathama
Ilustrasi orang yang overthinking. (Pixabay/@silviarita)

Overthinking adalah kondisi di mana seseorang terlalu banyak memikirkan sesuatu dengan banyak hal. Pada dasarnya overthinking baik karena memikirkan segala kemungkinan yang terjadi dalam hidup, namun akan jelek kalau berlebihan karena dapat merusak kesehatan mental. 

Penyakit mental yang ditimbulkan oleh overthinking bisa berupa kecemasan, depresi, serangan panik, ketegangan, dan lain sebagainya. Sehingga hal tersebut dapat merusak kondisi tubuh dan sulit menjadi manusia yang bisa berkembang menjadi lebih baik. 

Lalu bagaimana caranya mengatasi overthinking yang berlebihan? Mungkin ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan salah satunya berdasarkan dari sudut pandang stoisisme

Stoisisme atau stoikisme adalah aliran filsafat Yunani yang menekankan hidup bahagia tanpa terpengaruh dengan hal-hal lainnya. Mengutip dari akun Instagram @pikiran_terbuka, berikut cara mengatasi overthinking dari sudut pandang stoisisme. 

1. Memento mori

Sadari bahwa kita semua akan mati, dan kematian itu tentu tidak berada dalam kendali kita. Untuk itu, pergunakanlah waktu sebaik mungkin untuk hal-hal yang berada dalam kendali kita. Karena kita semua akan berakhir. 

Jadi sebelum hari berakhir itu datang, kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk kebermanfaatan dan keabadian. Inti dari latihan ini untuk menciptakan prioritas, makna, dan syukur dalam kehidupan ini. 

2. Kendalikan pikiran

Cobalah sadari bahwa kecemasan dan overthinking adalah semuanya berasal dari persepsi, anggapan, dan pertimbangan kita sendiri. Sebenarnya segala yang terjadi itu bersifat netral (tidak buruk/tidak baik), baik buruknya itu berasal dari persepsi kita sendiri. 

3. Mengasah kebajikan

Mengasah kebajikan tentu akan mendorong menjadi manusia yang lebih baik, mampu merasakan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Kebajikan setidaknya dapat dilatih dengan empat hal ini yaitu kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan menahan diri. 

4. Dikotomi kendali

Harus bisa disadari bahwa di dunia ini tidak semua hal berada dalam kendali kita. Jadi, selalu tanyakan pada diri sendiri pada saat cemas dan overthinking melanda, apakah ini di bawah kendaliku? Jika iya, apa yang bisa diperbuat, dan jika tidak, sudahlah. Sebaiknya cari tahu apa yang berada dalam kendali kita pada saat kondisi tersebut. 

5. Amor fati

Sadari bahwa hidup kita yang terjadi (hingga kamu membaca poin ini) telah diatur berdasarkan rangkaian peristiwa dan hukum alam. Jadi stop bicara seandainya-seandainya. Amor fati itu sendiri adalah bahasa latin yang memiliki arti "mencintai takdir" bukan hanya menerima. 

Nah, itulah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi overthinking berdasarkan sudut pandang stoisisme. Jadi, jangan pernah menganggap sepele soal overthinking dan beranilah untuk mengatasinya. 

Budi Prathama