Menjadi orangtua adalah salah satu anugerah yang Tuhan berikan. Selalu ada hal baru yang bermunculan dan terus memaksa kita untuk belajar. Gak cuma mendidik, orangtua juga punya peran besar untuk bersabar tiap kali menghadapi situasi sulit mengenai anak.
Sayangnya, peran yang gak mudah membuat sebagian besar orangtua merasa gak siap. Inilah yang memunculkan perilaku toxic yang tanpa sadar melukai mental dan hati anak. Apa aja sih, hal-hal tersebut?
Berikut ini 5 hal yang dilakukan orangtua toxic.
1. Over control
Terlalu mengontrol membuat anak sulit menentukan pilihan dan keinginannya. Terlebih kita sering mengendalikan hidup anak dengan dalih demi kebaikan. Daripada begitu, lebih baik kamu membiarkan anak memilih apa yang mereka inginkan, mendukung keputusannya dan mengawasi dari jauh.
2. Gak memahami perasaan anak
Banyak di antara kita yang merasa lebih memahami segalanya ketimbang anak yang usianya masih seumur jagung. Padahal, anak-anak pun punya perasaan yang nyata adanya. Sesuatu yang kita anggap sepele bisa jadi hal yang berarti bagi anak.
Jadi, dalam suatu keadaan ada baiknya kita memposisikan diri sebagai anak. Ada saat di mana kita harus menggunakan pemikiran anak-anak agar memahami apa yang buah hati rasakan. Jangan malah bertindak tanpa memikirkan perasaan anak.
3. Mengkritik tanpa memberikan saran
Ini sering terjadi. Kebanyakan orangtua akan mengkritik anak yang melakukan kesalahan. Mengkritik dengan tujuan lebih baik itu bagus, tapi gak tepat kalo kamu gak ngasih edukasi, alasan, dan saran agar anak tau letak kesalahan dan penyebabnya. Oh iya, mengkritik pun harus dengan tata bicara yang enak, ya!
4. Kurang mengapresiasi anak
Satu pujian bisa menumbuhkan seribu sel baru di otak anak, lho! Gak ada salahnya sering memuji anak. Dengan begitu, anak bakal lebih mampu mengapresiasi diri mereka sendiri. Jadi, gak akan ada deh istilah 'insecure-insecure' ketika anak kamu dewasa.
5. Mengungkit hal yang sudah kita berikan
Nah, siapa nih di antara kamu yang suka mengungkit-ungkit kalo melahirkan dan membesarkan anak itu sulit? Hati-hati ya, hal ini sedikit demi sedikit bakal melukai perasaan anak. Sejatinya, mereka gak punya pilihan selain dilahirkan dan dibesarkan kamu.
Mengungkit hal tersebut hanya akan membuat anak merasa terbebani dan harus bertanggung jawab atas kesusahan yang kamu rasakan. Inget, jangan sampe anak menyesal dilahirkan karena menganggap dirinya cuma beban untuk orangtua.
Itu dia 5 perilaku yang masih sering dilakukan orangtua. Jangan sampai kamu mendapat label 'toxic' karena melakukan hal-hal tersebut, ya! Anak hebat terlahir dari orangtua yang hebat.
Baca Juga
-
'Dharma' dari Fanny Soegi, Lagu dengan Bahasa Sansekerta yang Maknanya Dalam
-
Tips Pilih Mukena Tarawih, Tampilan Cantik Tak Menjamin Kenyamanan
-
Terlalu Identik dengan Uang, Amal Jariyah Jadi Disepelekan
-
Nyoblos Jadi Mikir Lagi, Hak Suara Rakyat Miskin Dihargai Rp30.000 Demi Menang
-
Ramadhan Tahun Ini Mau Lebih Baik? Please, Jangan Wacana Doang!
Artikel Terkait
-
Hati-hati! 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Mental Anak
-
Anak SD Pengidap HIV di Bali Mendapat Perundungan dari Teman Sekelas
-
Begini Ungkapan Permintaan Maaf Jefri Nichol Terkait Anak Sambo di Klub Malam
-
Respons Viral Video Perundungan Anak, Wali Kota Malang Minta Polisi Turun Tangan
-
Respons Azka dan Sabrina saat Deddy Corbuzier Angkat Nada Tarina Putri Jadi Anaknya
Lifestyle
-
Poco X8 Pro Resmi Hadir di Database IMEI, HP Xiaomi Bawa Dimensity 8500 Ultra Rilis Waktu Dekat
-
Rekomendasi 5 Laptop AI Murah 2025, Cocok Buat Kerja dan Ngonten
-
5 Ankle Boots Lokal Stylish yang Bisa Kamu Temukan di Shopee, Wajib Punya!
-
4 Ide Outfit Hangout ala Gracia JKT48, Tampil Kasual nan Trendi!
-
4 Cleanser Murah Panthenol, Aman untuk Kulit Sensitif dan Jaga Skin Barrier
Terkini
-
Mengungkap Greenwashing: Menjual Keberlanjutan, Menyembunyikan Kerusakan
-
Review Film Mickey 17, Angkat Isu Sosial yang Keras Dibalut Humor Gelap
-
Ghost Girl oleh Yeonjun TXT: Obsesi dan Perasaan Cinta yang Menghantui
-
Menikmati Menu di Lesehan Selera Malam Jambi, Sambalnya Bikin Nagih
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih