Pada umumnya, orang tua memiliki ekspektasi yang tinggi akan kehidupan anak-anaknya. Tak ayal, orang tua akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi segala kebutuhan sang buah hati. Namun, tak jarang ekspektasi itu berubah menjadi sebuah obsesi yang kerap mengekang dan sifatnya ortoriter bagi sang anak.
Tanpa disadari, beberapa orang tua mungkin menciptakan lingkungan asuh yang toxic bagi sang anak dengan dalih ingin selalu memberikan yang terbaik. Segala sesuatu yang berlebih tentu tidak akan baik jadinya, termasuk dengan pola asuh orang tua yang seperti tidak mengenal batas terhadap anak-anaknya.
Lantas, seperti apakah pola asuh yang toxic dan tanpa disadari memberikan dampak minimnya batasan orang tua terhadap anak? Yuk, simak selengkapnya!
1. Kurangnya privasi antara anak dan orang tua
Salah satu tanda bahwa orang tua memiliki pola asuh yang toxic adalah kurangnya privasi antara anak dengan orang tua. Menceritakan kejadian sehari-hari kepada orang tua memang sah-sah saja dilakukan, bahkan sebenarnya baik. Namun, hal ini tidak menjadi baik ketika orang tua secara sadar ingin mengetahui seluruh hal tentang anaknya dan tidak memberikan mereka ruang privasinya sendiri.
Orang tua secara sadar ingin selalu mengawasi anak-anaknya hingga sang anak tidak percaya diri untuk memutuskan dan mencari solusi atas permasalahan yang mereka miliki.
2. Orang tua selalu ingin terlibat dalam segala aspek kehidupan anak
Salah satu tanda bahwa orang tua menerapkan pola asuh yang toxic adalah, orang tua secara sadar selalu ikut andil dalam segala hal dan selalu ingin dilibatkan dalam kehidupan sang anak. Mereka merasa bahwa anak belum bisa memutuskan dengan tepat, jadi orang tua bersikap manipulatif untuk menekankan otorisasi untuk memutuskan segala sesuatu di dalam hidup si anak.
3. Orang tua ingin emosinya dimengerti anak, tapi tidak sebaliknya
Orang tua yang memiliki pola asuh toxic agaknya minim akan validasi perasaan anaknya sendiri. Saat kecil, kita mungkin familiar dengan kalimat “jangan menangis,” tapi, orang tua mengatakan kalimat tersebut sembari marah bahkan sampai memukul.
Orang tua disebut gagal memvalidasi perasaan sedih sang anak, tapi memaksakan emosinya (marah) terhadap si anak. Anak akan merasa bahwa perasaan yang ia miliki salah, dan hanya orang tua yang berhak memiliki emosi, karena pada dasarnya anak kecil belum mengerti protes.
4. Orang tua merasa paling tahu yang terbaik bagi anaknya yang sudah dewasa
Orang tua juga kerap kali merasa paling tahu tentang apa yang terbaik bagi anak mereka. Orang tua kerap merasa bahwa mereka yang paling mengenal si anak, dan mengerti apa yang mereka butuhkan. Maka dari itu, sebuah batasan antara orang tua dan anak sebenarnya harus diciptakan. Kenapa? Bahwa tidak selamanya orang tua itu tahu yang terbaik bagi si anak, apalagi anak yang telah beranjak dewasa. Anak memiliki Hak Asasi Manusia untuk memutuskan pilihan hidupnya sendiri. Itu yang mungkin seringkali dilupakan atau diabaikan orang tua.
Sejatinya, anak adalah sebuah pelajaran paling kompleks yang dimiliki orang tua seumur hidupnya. Maka, jangan pernah berhenti untuk belajar menjadi orang tua yang jauh lebih baik.
Baca Juga
-
4 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Pasangan untuk Berselingkuh, Segera Hindari!
-
4 Alasan Kenapa Kadang Memendam Perasaan Cinta Itu Lebih Baik daripada Diungkapkan
-
4 Alasan Kenapa Beberapa Orang Lebih Suka Menulis daripada Membaca
-
4 Alasan Kenapa Kita Harus Mulai Berhenti Beli Barang KW, Rugi!
-
4 Alasan Kenapa Sebaiknya Kita Tidak Mengisi Kuliah Hanya dengan Belajar
Artikel Terkait
-
Cara Cerdas Menjalankan Bisnis Sambil Mengurus Anak: Tak Ada yang Harus Dikorbankan!
-
Anak-Anak Tak Bisa Menunggu Hukum Sempurna untuk Dilindungi!
-
Anak-Anak Curhat Kesepian, Della Puspita Nangis Sibuk Syuting: Aku Menyesal
-
Calon Istri Tak Harus Anak Artis, Saaih Halilintar Bersedia Nikahi Penggemarnya
-
Sekolah adalah Hak Asasi, Namun Masih Menjadi Impian bagi Banyak Anak
Lifestyle
-
Bye-Bye Kerutan! 4 Masker Kolagen Terbaik Bikin Wajah Glowing Awet Muda
-
4 Ampoule Peptide Terbaik untuk Peremajaan Kulit, Bye-Bye Kerutan!
-
Modis saat City Trip dengan 4 Padu Padan OOTD Kekinian ala Soyeon (G)I-DLE
-
Chic hingga Sporty, Ini 4 Gaya OOTD Kasual ala Hyoyeon SNSD yang Super Trendy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit Harian ala Hueningkai TXT, Biar Makin Kece!
Terkini
-
Merdeka Belajar sebelum Merdeka: Politik Pendidikan ala Tamansiswa
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
Piala Asia U-17: 2 Wakil ASEAN Berpotensi Temani Indonesia Melaju ke Piala Dunia
-
4 Drama Korea dengan Trope Love-Hate Relationship yang Bikin Gemas, Sudah Nonton?
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan